Geonyeob terhenti ketika mendapati pacarnya duduk di salah satu kursi bus yang hendak dia tempati juga.

Terlihat jelas bahwa dia sedikit kaget mendapati kebetulan ini, apalagi mengetahui bahwa [Name] sekarang sudah berani menaiki bus sendirian tanpa bilang sebelumnya pada pemuda itu bahwa dia akan mulai berpergian sendirian.

Bus ini memang mengarah ke daerah bangunan apartemen mereka, tapi tetap saja Geonyeob tak menyangka jika dia akan kedapatan bus yang sama dengan [Name].

Kebetulan, [Name] duduk di salah satu kursi belakang, dengan posisi tertidur, dan kursi di sebelah gadis itu kosong. Maka, tanpa aba-aba atau niat membangunkan, Geonyeob duduk di sebelah gadisnya.

Pemuda itu melirik [Name] ketika bus sudah mulai bergerak, tangannya menarik kepala sang gadis agar milik perempuan itu tak menghantam kaca jendela akibat pergerakan tiba-tiba dari bus yang mereka tumpangi.

"Jangan sampai kepalamu terhantuk," gumamnya pelan agar tak membangunkan wanita muda di sebelahnya.

Tak lama, fokusnya teralihkan pada sepasang earphone yang menggantung di kedua telinga [Name]. Tangannya menyelipkam anak rambut gadis itu dan mengambil salah satu earphone-nya yang terletak pada telinga kiri.

"Lagunya berisik, bagaimana mungkin dia bisa tertidur pulas?"

Menurut Geonyeob, lagunya terlalu keras. Jadi, akan hal itu, dia mengambil ponsel di saku rompi sang gadis dan mengecilkannya.

Tetap agak terlalu kuat. Yah, mungkin karena efek lagunya yang memang berisik. Geonyeob kemudian beralih menatap wajah [Name] yang tertidur pulas, mungkin dia memang sangat lelah, makanya bisa tertidur walau dengan musik keras. Geonyeob jdi meringis dibuatnya.

Untung aku yang duduk di sebelahmu, pikirnya. Geonyeob merasa bahwa dia harus mengingatkan [Name] agar tak sembrono ke depannya. Tertidur di dalam bus dengan keadaan tak waspada sama sekali, bagaimana bisa?

Namun, ya sudahlah. Biarkan gadis itu beristirahat dengan tenang sementara waktu. "Yah. Apa pun asal kau bisa tertidur pulas."

Fiks Geonyeob jd pacarku 😍😘😜