A Hope

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


"Kau bagaikan pelangi.Kau memberikanku warna warni dalam hidupku. Namun, kadang, dirimu menghilang, lalu sekejap lagi, kau datang,lalu menghilang lagi....aku tau itu..... Namun... ku mohon padamu....jangan menghilang lagi... Tetaplah bersamaku...
Hingga maut memisahkan kita.... "

Arga Nur Rahman,

"Aku,rasanya tak pantas bila berharap kepadamu... Tapi, ku tak menyadari, bahwa nyatanya, aku mengharapkanmu. Ternyata, yang ada dipikiranku selama ini, hanyalah dirimu.... Aku tak menyadarinya. Jika kau juga merasakan hal yang sama...
Maka maafkanlah diriku yang terlalu naif mengakui sebuah rasa yang ada di hatiku untukmu..... "

Rhea Adhira

"KUMOHON.....!!!! TEMUI AKU...!!!?? "

https://www.youtube.com/watch?v=778mpxdMRqo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
..
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.S
K
I
P

T
I
M
E.
.
.
.
.

Rhea's POV:
Gue udah nyampe rumah. Gue mulai nulis surat buat si Arga lagi.Semoga dia nerima surat gue lagi. Oiya! Dia kan udah pulang nih.Gue pengen nyari kertas yang warnanya hitam. Bukan karena gue berduka sih, Gue cuma berpikir, warna kertas surat yang hitam, itu anti mainstream. Mengingat, gue orangnya antimainstream.Gue pengen nganterin nih surat ke rumah Arga.Tentu saja bukan buat ditulis, tapi, buat dibikin jadi amplop nya doang. Sementara, kertas untuk surat nya, gue pakai yang warna jingga cerah.Gue pun mulai menulis, apa yang ada dipikiran gue. Segala rindu, rasa, asa, harapan, pokoknya semua!!! Gue udah ngerasa nyesek akhir -akhir ini. Aaarrgghh...!!!! Hiks.. Hiks.. Hiks..

Sementara itu....
.
.
.
.
.
.
.
.
.

..
.
.
.
.
.
...
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang anak remaja laki-laki, sedang melamun di pinggir jendela. Ya! Dia Arga. Arga Nur Rahman. Dia sudah sembuh sejak kemarin.Entah apa yang dia lamunkan hari ini.

"Arga, kamu udah makan belom, sayang?"Tanya mama Arga seraya membuka pintu kamarnya. Sementara itu, rupanya, Arga masih melamun.

"Arga sayang... Kamu ngapain ngelamun?"tanya mamahnya."Gak kok,Mah, Arga gak melamun kok" sanggah Arga. "Alahh.. Anak mamah ini... Gak usah bohong lah... Mamah udah tau kok. Kamu ngelamun. Gak usah boong sama Mama. Ada apa? Ayo, cerita sama mama" kata mamahnya lembut.

"Nanti aja ya ma, cerita nya, Arga lagi gak mood. Arga mau makan dulu."jawab Arga. "oohh... Yaudah, Kamu makan aja dulu nak,Nanti kalo ada apa-apa, kamu bisa cerita sama mama"saran mamanya. "iya mah... "

Arga pun makan di ruang makan di lantai bawah rumahnya....
Sebenarnya, pemuda ini menyantsp makanannya dengan perasaan gelisah, bak orang yang kehilangan anaknya....


.
.
.
.
.
.
.
.
.
~•~

Dikamar setelah selesai makan....

'Gue gak bisa tidur anjirr... Padahal,hari udah malem... Ohh... S H I T....!!! T H I S M O M E N T!!! '
"Sebenarnya gue mikirin apaan sih???!!! Syalann!!!! "
Udah ah, mending gue tidur... Sekarang...
<•^•>
Sedikit catatan+ bacotan pentingg.... Bangettt..... Dari Author...
Pemberitahuan:
1.Kemungkinan, Visualisi tokohya cuma ada 2 ,kenapa? Karena, Author gak punya waktu lagi buat nyari foto yang lain.
2.Bakal ada tambahan OC Author sebagai tokoh figuran pelengkap cerita.
3.Jalan cerita kemungkinan, agak sadis. :v
4.??(Liat sendiri di cerita:v)
(So, siapin mental kalian, oke?)

BTW, Saya minta kritik+saran,jaga jaga otak saia nanti buntu:v.PLEASEE!!!! SARAN!!!
Oke, W selaku Author mau kaburrr!!! Dadah!!!! Tenonet!!!tenonet!!! Sari Roti,Roti Sari Roti!!!! :v
<%>
Sementara itu... Nun jauh di angkasa yang luas seluas hati para readers yang masih berlapang dada walau di tolak si doi:v

Author deskripsiin jarak nya jauh amat ya?
Readers :Au ah! Gak usah bahas doi!! Nyesek!!!

Seorang gadis sedang sibuk menulis... Entah apa yang di tulisnya.

TBC
Oke, gaje lagi. Maklum, Saia masih noob. Masih butuh banyak ide. Dan saran.
Jaa... Sayonara.. :v

Keep Santuy:v

From Author yang gaje and noobnya hakiki:v

Meri Susanty


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro