09.Ibu Mereka

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Warning:OOC mode on, Typo, garing, homur gk kerasa, aneh bin gaje
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya seperti biasa Furuya masih tertidur lelap,entah dimana dia sekarang yang penting dia bisa tidur karena tenaganya habis terkuras untuk membuat kekkai di dua mansion sekaligus
Di mimpinya Furuya bertemu dengan Ibu dari semua Sakamaki

"Are Furuya-chan okaeri "sapa seorang wanita paruh baya tapi masih terlihat cantik /hah-_-/ berambut pirang panjang, Furuya yang melihatnya memiringkan kepalanya bingung

"Ta-tadaima"balasnya canggung lalu dari tangga muncul lagi perempuan berambut putih bermata merah "Furuya-chan~~ sudah lama aku tak melihatmu"wanita tadi lantas memeluk Furuya dari belakang, walaupun Furuya pendek /dihajar Furuya/ dia masih bisa menatap wanita yang memeluknya tadi

"Etto...Oba-san siapa?"tanya Furuya, wanita yang memeluk Furuya tadi membalikkan tubuh Furuya agar berhadapan dengannya

"Nani? Furuya-chan tak tahu??? Apa Subaru-chan tak pernah membicarakanku padamu? Huweeeee Furuya-chan lupa padaku Beatrix-chan Furuya-chan lupa padaku"wanita tadi menangis (pura-pura sih), Furuya tentu saja bingung dia berusaha menenangkan wanita tadi

"Eehh Oba-san jangan menangis"kata Furuya sambil mengelus surai putihnya baunya seperti mawar putih yang Subaru tanam

"Hahhh Christa-chan sudahlah memang benar Furuya-chan harus lupa kita kan sudah lama kita tidak melihatnya terakhir kali kita melihatnya itu saat anak-anak kita baru lahir"wanita yang diketahui bernama Christa tadi sesegukkan sambil mengusap air matanya

"Nee Oba-san siapa?"tanya Furuya setelahnya, Christa lalu tersenyum secerah matahari "Furuya-chan aku Christa Okaa-san dari Subaru-chan yoroshiku mungkin Furuya-chan tak ingat oh ya dan yang disana Beatrix Okaa-san dari Shuu dan Reiji tadi sih ada Cordelia-chan tapi dia sedang keluar dia itu Okaa-san dari Ayato, Laito dan Kanato"kata Christa panjang lebar disaat Christa lagi senang-senangnya bercerita pintu depan terbuka lalu nampaklah sosok wanita lagi dengan rambut ungu panjang

"Tadaima" salamnya sambil memasuki rumah dengan raut lelah

"Okaeri"balas Furuya, Beatrix dan Christa bersamaan,wanita tadi yang tak asing dengan suara anak kecil /what-_-/tadi segera pergi ke dapur tempat suara itu berasal, manic hijau emeraldnya melebar saat melihat Furuya

"FURUYA-CHAN~~~~!!!!!!"Furuya yang merasa terpanggil menolehkan kepalanya dia malah terjatuh ke belalang karena ada yang memeluknya dengan kekuatan gajah:v sehingga Furuya tak sempat menyeimbangkan dirinya

BBRUUKK

Suara dembaman orang terjatuh terdengar, Christa dan Beatrix yang melihat hanya tertawa kecil melihat sifat Cordelia yang OOC

"Hhuuweeee Furu-chan aku merindukanmu~!!! Apa Reiji-kun disana tak memberimu makan sampai kau kurusan begini?? Nanti biar aku yang beri hukuman padanya tega sekali dia tidak memberi makanmu dengan baik padahalkan dulu kamu paling suka makan tapi tidak gemuk,mana sekarang kamu pendek lagi apa Shuu tidak membuatkanmu susu peninggi badan? Apa mereka tak memperhatikan kelangsungan hidupmu lagi??? Hhuuweee Furu-chan"Furuya cengo ditempat sementara Cordelia masih asyik ngomong ini itu pasal tubuhnya sementara Christa berusah menahan Beatrix yang mengamuk karena Cordelia yang seenaknya ngomong ini semua salah Shuu sama Reiji, bagaimana pun juga Shuu dan Reiji kan anaknya

"Ma...ma...sudahlah Beatrix-chan Cordelia-chan hanya bercanda ayo kita lanjutkan memasaknya"Beatrix yang awalnya mau nendang Cordelia akhirnya tidak jadi karena Christa mencegahnya juga karena masakannya

"Saa Furu-chan ayo kita makan"ajak Cordelia saat tahu masakan sudah siap dia enak tinggal makan lha Beatrix sama Christa harus rempong ini itu

Akhirnya walaupun dipaksa Furuya juga tetap ikut makan bersama ketiga ibu para Sakamaki Brothers kan tidak sopan sudah dibuatkan malah tidak memakannya, Reiji pernah bilang pada Furuya kalau perbuatan itu perbuatan tak baik juga tercela untungnya Furuya masih polos-polos jadi dia cuma angguk ngerti

Sementara itu......

Subaru bolak-balik ke kamarnya Furuya dia ingin memastikan kapan anak biru itu bangun semua saudaranya juga sudah menunggu kesadaran Furuya karena tadi malam Furuya terlihat kelelahan karena harus membuat kekkai pelindung

Subaru bahkan melewatkan sarapannya dan memilih sarapan di kamar Furuya dia ingin menjaga Furuya sampai disadar entah berapa lama

Subaru menatap sendu Furuya tak ada tanda-tanda dia akan bangun,tangannya terulur mengusap surai biru Furuya "Kapan kau akan bangun Furu-chan? Kami mengkhawatirkanmu tahu"lirih Subaru masih terus mengelus surai Furuya

CEKLEK

Pintu kamar Furuya terbuka nampak sosok Kanato dan para saudaranya perlahan Ayato, Laito dan Kanato masuk ke kamar Furuya

"Masih belum ya?"tanya Ayato lirih sebenarnya dia yang paling khawatir dengan keadaan Furuya saat dia melihat bayangan tubuh Furuya yang tiba-tiba menghilang lalu disusul tubuh Furuya yang limbung ke belakang

Subaru menggelengkan kepalanya pelan lalu duduk dipinggiran kasur Furuya, Laito naik ke kasur Furuya dan duduk bersila disebelah kiri Furuya sementara Ayato dia duduk dikursi sebelah kanan Furuya Kanato duduk dipinggir Subaru pelukannya pada teddy menguat

"Furuya kapan kau bangun?"sebuah suara muncul disana terdapat Shuu yang tiduran disofa kamar tapi matanya terus memperhatikan Furuya

"Ini salahku"sebuah suara muncul lagi kali ini Reiji sedang bersandar di pintu sambil menunduk semua saudaranya menatap iba Reiji tak biasanya dia seperti ini "Ini bukan salahmu Reiji ini salah wanita itu"kata Ayato, semuanya mengangguk mengiyakan

Kembali ke Furuya.....

"Lihat mereka kesusahan apa kau tak ingin kembali Furuya-chan?"tanya Beatrix masih terus memperhatikan bola yang ada di depannya yang memperlihatkan situasi para Sakamaki itu. Furuya menatap takut Reiji sampai dia bersembunyi dibelakang Beatrix

"Kaa-san kowai"cicitnya takut saat melihat wajah Reiji yang tak sengaja menghadap ke bola namun Reiji tak mengetahuinya sontak Furuya bersembunyi di belakang Beatrix

"Furu-chan...."panggil Cordelia tapi tak direspon oleh pemilik nama dia hanya menunduk kebawah sambil memegang erat baju Beatrix, bulir-bulir bening terlihat di sudut mata Furuya. Cordelia sebenarnya tak berniat menakuti Furuya dengan menggunakan tubuh Reiji memang benar dia yang membuat Reiji menghisap darah Furuya tapi Cordelia terpaksa harus melakukan hal itu untuk menyelesaikan tugasnya.

Cordelia bahkan tak sempat berpikir akan reaksi Furuya yang berlebihan sampai di benar-benar ketakutan dengan Reiji padahal dulu Reiji dan Furuya adalah teman, mereka selalu bersama bahkan Furuya sudah menganggap Reiji kakak kandungnya sendiri. Tapi begitu mereka terpisah Furuya menjadi lupa akan semua kenangannya bersama Reiji, dia seperti baru mengenalnya

"Furuya-chan jangan seperti ini, Reiji pasti tidak ada niatan menyakitimu saat itu dia terdesak untuk memenuhi keinginan hawa nafsunya saja Reiji sebenarnya tak ingin melakukan hal seperti itu pada Furuya-chan"kata Christa tiba-tiba dia berusaha menyakinkan Furuya untuk mau pulang ke badannya karena suatu ancaman

Sementara Furuya sendiri dia bimbang dia bingung dia ada diantara dua pilihan kembali ke tubuhnya yang berkemungkinan Reiji akan menghisap darahnya lagi atau tetap bersama mereka bertiga dan tak pernah kembali lagi tapi bukannya itu malah Furuya harus mati?

.
.
.
.
.
.

Pemuda dengan scarf hitam dan berambut putih itu masih setia memandangi sebuah gambar lama yang hanya sedikit buram tapi hal itu tak membuat pemuda itu melunturkan senyum dibalik scarf hitamnya. Jari telunjuknya mengusap sebuah gambar anak kecil dengan rambut biru dan manic yang senada dengan rambutnya

"Tunggu lah sebentar lagi Nii-san akan menjemputmu dan kita akan utuh lagi seperti sedia kala"tak lama seorang pria dengan surai hijau lumut dan bermanic ruby datang

"Bagaimana persiapannya? Apakah dia sudah berkembang?"tanya pria tadi dibelakang pemuda berambut putih tadi, pemuda itu melirik sekilas pamannya lalu berbalik "Iya dia sudah berkembang kita hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membawanya kembali bersama kita"ucapnya mantab, pria tadi tersenyum miring, akhirnya rencana yang sudah dia pikirkan terlaksana

"Tak sia-sia aku menyuruhmu Carla, kau dan Shin harus tetap mengawasinya aku pergi dulu"pemuda berambut putih yang bernama Carla tadi mengangguk dia menatap sekilas bayangan pamannya Richter yang mulai menghilang di kegelapan

Lalu tak lama kemudian datang lagi sesosok pemuda dengan rambut strawberry blonde berjalan mendekati Carla "Nii-san berapa lama lagi kita harus menunggu? Aku sudah tidak sabar melihat Imoutou kecil kita kembali ke Kerajaan ini"Carla menatap sekilas pemuda itu yang diketahui adiknya, dia menghela nafas "Secepatnya Shin secepatnya"pandangannya beralih ke taman kerajaan yang masih disinari matahari walaupun sedikit

.
.
.
.
.
.

Para Mukami sekarang sedang berkumpul di ruang tengah tak ada pembicaraan yang keluar dari mulut mereka, semuanya masih memikirkan satu nama yaitu Furuya

"Jadi kita harus bagaimana sekarang?"tanya Kou memecahkan keheningan, Ruki menghela nafas lalu memijit pelipisnya

"Aku tak tahu"lirih Ruki, pandangannya menyendu saat melihat ke arah luka yang dia dapatkan saat menolong Furuya dari para Wolves di atap Sekolah Malam
Semua Mukami kembali termenung, memikirkan apa yang harus mereka lakukan

.
.
.
.
.
.

Akhirnya setelah dibujuk Furuya pun kembali ke tubuhnya

"Eengghh"erangn Furuya saat mencoba membuka matanya, semuanya tampak putih lalu Furuya mengerjap-kerjapkan matanya, lalu dia melihat kesamping terdapat Subaru, Kanato, Reiji dan Shuu
Subaru yang tertidur dengan tangan yang dia gunakan sebagai bantal dan menggengam tangan kirinya, Kanato juga mirip dengan Subaru
Reiji dan Shuu mereka tidur disofa sedangkan dibagian yang satunya terdapat Laito dan Ayato dengan Laito yang memeluk tubuhnya dan Ayato tidur duduk sambil bersender di tiang penyangga

"Ukhhh Fu...Furuya-san? Kau sudah bangun?"ucap Kanato sambil mengucek matanya, Furuya mengangguk tenggorokannya terasa sakit dan tubuhnya sakit mungkin efek dari kebanyakan mengeluarkan bayangan

"Air....."lirih Furuya pada Kanato, Kanato yang mendengarnya mengangguk lalu menghilang dan tak lama Kanato kembali dengan segelas air putih dan sepiring cookies coklat

"Ini Furuya-san hati-hati"Kanato membantu Furuya duduk untuk minum sedangkan Subaru, Laito dan Ayato yang merasakan pergerakkan di kasur sontak membuka mata mereka

"Eeemmm Chichinashi?CHICHINASHI!!!!"Furuya yang sudah selesai minum terkejut saat merasa dirinya dipeluk erat oleh Laito dan Ayato mereka berteriak pula dan hal itu membuat Reiji terbangun

"Furuya"sebuah suara memanggilnya, Furuya menoleh dan mendapati Reiji berdiri disebelahnya sambil menundukkan kepalanya, Furuya tersenyum kecil dia berusaha melepaskan pelukan Laito dan Ayato. Ayato dan Laito yang merasakan Furuya ingin melepaskan diri akhirnya melepaskan pelukan mereka

Setelah pelukan mereka terlepas Furuya bergeser sedikit lalu memeluk Reiji yang ada disamping Subaru, Reiji tentu saja terkejut namun tak lama Reiji juga ikut membalas pelukan Furuya

"Gomen Kaa-san"lirih Furuya masih dengan memeluk Reiji sedangkan yang lain hanya bisa menatap maklum

"Tidak masalah Furuya itu memang salah Kaa-san sudah jangan menangis"kata Reiji tulus sambil mengelus surai biru Furuya

"Hiks....mengharukan"Ayato menangis sambil mengusap air matanya diboneka milik Kanato yang kebetulan tidak dijaga

PLAKK

Sebuah tamparan terdampar di pipi Ayato tersangka penampar adalah Kanato yang menatap sengit Ayato sedangkan yang ditampar cuma cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya. Mereka semua tertawa karena ulah Ayato dan Kanato yang lucu orang lagi sedih-sedihnya malah dia buat stand up comedy

Yahh yang terpenting hubungan Furuya dengan Reiji sudah baik seperti dulu tak ada yang perlu ditakutkan lagi sekarang. Namun apakah sampai disitu saja? Tidak masih banyak rintangan yang harus mereka hadapi di hari esok

TBC

Dilla:jaa sudah selesai karena hubungan Furuya dengan Reiji-nii sudah selesai maka akan banyak konflik terjadi

Furuya:Dilla apa nanti aku akan jadi seorang Putri?

Dilla:lah kok tanya ke aku? Ke Ikaru sana dia kok yang bikin skripsinya aku kan cuma bagian nulis

Furuya:ooh ok

Ikaru:-_-

Dilla:udah udah jadi Vomment jangan lupa ya sayonara~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro