Ciuman Manis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Sayang" panggil Rakai yang membuat Angel terkejut.Angel buru buru merapikan handuknya agar menutupi tubuhnya dengan sempurna, ia memegangi ujung handuknya dengan erat takut jika tiba tiba akan melorot."Kak Rakai... sudah selesai mandi?" tanya Angel gugup.Sementara Rakai terkejut melihat sang istri tanpa busana hanya menggunakan handuk saja. Seketika naluri kelelakiannya bangkit.Glukk... Ia menelan silvanya ketika melihat tubuh sexy sang istri, Ia berjalan mendekati Angel berniat ingin menciumnya namun buru buru ia urungkan. Dan berakhir dengan mengacak gemas rambut Angel."hemm... mandilah" ucap Rakai lembut sembari mengacak rambut Angel."Hampir saja... untung lah kak Rakai gak macam macam" ucap Angel dalam hati.Angel bernafas lega kala melihat sang suami sudah meninggalkan kamar mandi. Ia buru buru mengunci pintu kamar mandi dan menceburkan diri ke dalam bak mandi.ToktoktokTerdengar suara ketukan pintu bertepatan dengan langkah Rakai yang baru saja keluar dari kamar mandi.Toktoktok"Permisi..." kali ini si pengetuk pintu bersuara.Rakai yang masih mengenakan bathrobe berjalan memeriksa siapa yang tengah mengetuk pintu kamarnya."Permisi Tuan... saya Ivy perias yang akan mendadani nona Angel dan ini asisten saya Ayu""oh... masuklah dan duduk di sana aku akan memanggil istriku dulu" ucap Rakai sembari menunjuk sofa panjang dan segera bergegas memanggil sang istri.Dua orang perempuan itu lantas duduk di sofa panjang yang telah ditunjukan Rakai. Mereka saling berbisik mengagumi ketampanan Rakai."Tampan ya mbak" bisik Ayu kepada sang boss."Sstt jangan bisik bisik Yu nanti Tuan Rakai lihat bahaya...""Hemmm" ucap Ayu yang kemudian menutup mulutnya.Toktoktok"Sayang... buruan periasnya sudah datang" teriak Rakai dari balik pintu kamar mandi."iya kak..." ucap Angel seraya membuka pintu kamar mandi.Angel keluar kamar mandi mengenakan bathrobe lantas duduk di depan meja rias bersiap untuk dirias. Sementara Rakai memilih menonton televisi sembari menunggu sang istri selesai dirias.Satu jam lebih lima menit, waktu yang dibutuhkan oleh Ivy dan Ayu untuk menyulap wajah Angel menjadi cantik. Ivy lantas meminta Angel dan Rakai untuk mengganti pakaian mereka."Make up sudah selesai nona... mari ganti baju dulu" ucap Ivy hendak membantu Angel bangkit dari duduknya."Mari tuan ganti bajunya..." ucap Ayu memberi intrupsi Rakai untuk mendekat.Ayu memberikan sepasang baju yang akan dikenakan oleh Rakai dan Angel."Mari saya bantu" ucap Ivy."Tidak perlu Vy biar Rakai saja yang membantu Angel ganti baju" ucap Reta yang menyelonong masuk ke dalam kamar."Kalian kenapa bengong, ayo masuk kedalam ruang ganti dan ganti baju kalian waktu kita tidak banyak" ucap Reta memberi intrupsi."I iya bun" jawab keduanya bersamaan.Angel dan Rakai masuk ke dalam ruang ganti, Angel yang sama sekali belum mengenakan pakaian apapun hanya tertutup bathrobe saja merasa sangat gelisah, ia malu jika harus berganti pakaian di depan sang suami."Astaga gimana ini? aku kan belum pakai dalaman..." batin Angel yang masih diam mematung.Rakai yang melihat sang istri hanya diam saja pun akhirnya memberikan solusi."um gimana kalau aku duluan yang ganti baju sayang? kamu kalau malu ngadep ke tembok saja" ucap Rakai mencoba memberikan solusi.Wajah Angel berubah menjadi berbinar ia lantas menganggukkan kepala dengan antusias."hemm aku setuju..."Rakai mengganti pakaiannya dengan cepat lantas meminta sang istri untuk memakai gaunnya."udah sayang... sekarang giliran kamu, aku yang akan ngadep tembok""I... iya kak"Dengan hati hati Angel membuka bathrobenya lantas mengenakan dalaman dan segera mengenakan gaun yang sudah disiapkan. Namun ada satu kendala yang mau tak mau Angel harus meminta bantuan sang suami. Yakni resleting gaun yang panjang dan kecil di bagian belakang yang tak terjangkau oleh tangan Angel. Dengan malu malu Angel terpaksa meminta bantuan Rakai."um kak...""kak aku boleh minta tolong tidak?""apa sayang?" tanya Rakai sembari membalikkan badannya."tolong bantuin aku benerin resletingnya""hemm"Rakai bergerak menuju di belakang Angel ia berdiri tepat di belakang sang istri menarik resleting gaun Angel dari bawah menuju atas. Tubuh Angel bergetar hebat kala tangan Rakai tanpa sengaja menyentuh bagian belakang punggungnya hingga kulit mereka bersentuhan. Pun dengan Rakai ia mati matian menahan hasratnya kala melihat dan tanpa sengaja menyentuh kulit punggung sang istri yang begitu putih dan lembut.Kini Rakai dan Angel sudah siap dan segera bergegas untuk berangkat menuju Hotel tempat diadakannya acara makan malam. Rakai menuntun sang istri menuju mobil yang sudah di siapkan lantas meminta pak sopir untuk melajukan mobilnya menuji tempat tujuan.***Rakai memeluk pinggang ramping sang istri dengan mesra lantas berjalan menuju sebuah ballroom yang sudah mereka pesan untuk acara makan malam bersama keluarga dan juga sahabat sahabat mereka.Bak seorang putri kerajaan Angel tampil memukau dengan gaun yang cantik dan make up flawless. Ia berjalan pelan sembari melambai lambaikan tangan menyapa seluruh tamu yang datang. Sementara Rakai dengan setia mengapit tangan Angel menuju singgasana yang telah di siapkan untuk dirinya dan sang istri."Tamunya banyak banget ya" ucap Angel lirih."Iya lah ini ada lima ratus undangan sayang coba kalau semua rekan kerja dan teman diundang satu ballrom ini tidak akan muat" ucap Rakai sembari terkekeh.Seorang pembawa acara membuka acara makan malam tersebut dengan sapaan lantas berlanjut dengan makan malam bersama yang diiringi dengan subah live music. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama pengantin dan acara selanjutnya ucapan terimakasih dari kedua mempelai kemudian pulang."Saya ucapkan terimakasih banyak atas kebaikan anda telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara makan malam bersama keluarga sebagai jamuan untuk sanak saudara serta para sahabat.. Saya dan keluarga mengucapkan terimakasih"Rakai menuntun sang istri berjalan meninggalkan ballrom hotel menuju sebuah mobil yang sudah terparkir manis di depan loby hotel."Kau capek hemm?" tanya Rakai sembari mengusap lembut pipi Angel."Iya kak... Angel ngantuk..." keluhnya."Tidurlah sayang aku akan membangunkanmu ketika sampai" tutur Rakai membantu Angel memperoleh posisi yang nyaman.Hanya sepersekian detik saja Angel sudah terlelap dalam mimpi indahnya, ia nampak tidur pulas dengan kepala bersandar di sandaran kursi penumpang. Tangan Rakai terulur mengusap pipi sang istri memberikan sapuan sapuan lembut dari jemarinya di sana. Melihat wajah damai Angel ia berniat mendaratkan bibirnya di kening sang istri namun niatnya terhenti kala melihat bibir Angel yang begitu menggoda. Rakai mengarahkan bibirnya mendekat ke bibir sang istri mendaratkan bibirnya dengan lembut di sana kemudian menggerakkannya secara perlahan. Dan dari ciuman manis ini Rakai merasakan naluri kelelakiannya membuncah.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro