Kronologi Kejadian

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Happy reading

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan kencang menerobos ribuan massa yang membabi buta, Pak Amar yang semula berjalan pelan kini menginjak pedal gas dan menambah kecepatan laju mobilnya menabrak semua yang mengahadang di depan mobil mereka.

Brakk brakk braakk braaakkk suara body mobil menabrak tubuh orang yang menghadang. Orang yang semula menggerombol pun langsung menyingkir karena takut tertabarak seperti yang lainnya.

Mobil masih melaju dengan cepat karena sebagian masa masih ada yang mengejar mereka dan berusaha untuk melempar beberapa batu kearah mobil yang Dafa tumpangi.

Braaaaak brakkk brakk suara beberapa batu mengenai body mobil.

Pyaaaar kaca belakang mobil pun pecah terkena batu yang dilempar secara brutal.

"pak tambah kecepatan pak" ucap Dafa kepada Amar.

"Baik Pak..."

Sesuai intrupsi Dafa Amar menambah kecepatan mobilnya dan berhasil meninggalkan para masaa yang mengejar.

"Syukurlah kita bisa selamat" ucap Surya sembari menoleh kearah belakang.

Dafa bernafas lega kala mereka bisa melewati ribuan massa yang menghadang namun naas pak Amar kehilangan keseimbangan kala mobil yang ia kendarai ternyata masuk kedalam badan jalan arah berlawanan.

Pak Amar bertambah panik kala sebuah truk yang berlawanan arah melaju dengan kencang tepat dihadapannya. Niat pak Amar membanting setir agar kembali ke jalur yang seharusnya mereka lalui justru membawa mereka masuk kedalam jurang yang curam.

"Pak Amar awas" teriak Dafa yang membuat pak Amar reflek membanting setir.

"Aaaaaaaa" teriak ketiganya bersamaan.

Mobil yang ditumpangi Dafa masuk kedalam jurung lantas meledak begitu saja dalam hitungan detik.

Cekiiiiitttttt suara rem truk yang mengerem mendadak yang bersamaan sengan suara mobil yang jatuh ke jurang membentur batu batuan tebing.

Braaaaaaaak Brakkkk braaaakkkk braaaaaaak

Duaaaaaaaaaarrrrr

Suara mobil meledak begitu kencang menggelegar dari dalam dasar jurang yang membuat semua orang terkejut mendengarnya.

***

Ribuan massa bentrok pun bubar kala beberapa truk Pasukan keamanan negara datang. Selanjutnya atensi mereka berpindah pada bunyi ledakan yang tak jauh dari lokasi bentrokan beberapa polisi langsung mencari asal sumber ledakan tersebut yang ternyata berasal dari sebuah jurang. Polisi langsung mengamankan lokasi kejadian lantas mengerahkan tim SAR untuk mencari korban. Seorang polisi menemukan sebuah dompet dan tas kerja yang di dalamnya terdapat barang barang milik Dafa.

Polisi tersebut menggeledah isi dompet dan menemukan sebuah identitas yakni "Dafa Hutama". Ia lantas melaporkan kepada atasannya.

"Lapor komandan... saya menemukan tas beserta dompet dengan kartu identitas atas nama Dafa Hutama"

"Amankan barang bukti tersebut saya akan melapor ke kantor pusat"

"Baik komandan"

Komandan Polisi menelepon kantor pusat mengatakan hasil penemuannya saat ini untuk memberikan informasi terkini. Seorang tim SAR berteriak melambaikan tangan kala menemukan seseorang tewas terbakar sebagian tubuhnya. Polisi lantas mengidentifikasi mayat tersebut yang ternyata adalah Amar sopir kantor Dafa.

Seorang komandan memberikan laporan jika telah menemukan seorang mayat yang dapat diidentifikasi sebagai Amar sopir kantor Dafa. Laporan lantas diteruskan dengan mengirim anggota kepolisian menuju rumah para korban untuk menyampaikan berita.

"tolong segera kirim kabar ini kepada keluarga para korban"

"baik Ndan"

Tak lama setelahnya hanya berselang satu jam tim SAR kembali menemukan seseorang yang terlempar cukup jauh di dalam jurang. Seseorang tersebut adalah Surya sekertaris Dafa. Surya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan tubuh yang tersangkut di antara bebatuan. Surya masih berpakaian lengkap dengan tangan yang menggenggam sebuah surat hanya saja ia mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya akibat benturan benturan yang ia terima.

"korban ketemu...." seru seorang Tim SAR sembari melambaikan tangan.

Tubuh surya diangkat oleh dua orang tim SAR menuju atas menggunakan Harness (penopang tubuh untuk naik turun tebing) yang di hubungkan dengan tambang. Seorang pemimpin segera memberi intrupsi untuk membawa Surya menuju rumah sakit.

"dia masih hidup, bawa dia menuju ambulance dan segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh penangan medis" ucap seseorang memberi intrupsi.

Tubuh Surya segera dibopong dan dimasukkan ke dalam Ambulance lantas dibawa menuju rumah sakit terdekat agar memperoleh penanganan kesehata.

Pencarian dilanjutkan lagi namun hingga petang tim belum juga menemukan titik temu. Hujan disertai angin kencang membuat tim menghentikan pencarian.

"Hujan dan anginnya kencang sekali sangat berbahaya jika kita tetap melakukan pencarian ini komandan" lapor seseorang kepada atasannya.

"baiklah kita tunda besok saja... beri tahu seluruh anggota untuk menghentikan pencarian"

"baik komandan.."

Semua petugas menghentikan pencariannya dan kembali menuju kantor dinas. Dan akan melanjutkan pencarian mereka keesokan harinya.

***

Hari ini adalah hari kedua pencarian para petugas dan tim SAR bahu membahu untuk mencari keberadaan Dafa. Hingga setengah hari para petugas dan tim SAR hanya menemukan sepatu juga jaz yang sobek yang basah dan berbau anyir akibat terkena darah.

"Lapor Ndan kami menemukan sepatu dan juga sebuah ja sobek berlumuran darah"

"baik simpan sebagai barang bukti"

Pencarian kembali di hentikan karena hari sudah petang dan kembali turun hujan yang lebat. Di hari selanjutnya polisi menemui titik terang dengan menemukan jejak darah namun jejak itu menghilang disatu titik. Semua petugas dikerahkan untuk mencari dititik itu namun juga tak menemukan hasil apapun.

Hingga hampir seminggu tim SAR dan petugas polisi mencari namun tak juga menemukan jejak apapun. Polisi menghentikan pencarian setelah satu minggu lebih jasad Dafa tak kunjung ditemukan. Dan polisi menyatakan Dafa hilang karena tak dapat ditemukan.

"Laporkan kepada keluarga korban jika korban tak ditemukan setelah satu minggu lebih dalam masa pencarian..."

"baik komandan"

Dan Hari itu menjadi hari duka bagi seluruh keluarga Dafa dimana semua harapan mereka akan ditemukannya Dafa sirna begitu saja.

"Maaf nyonya kami terpaksa melaporkan ini... karena kami telah berusaha semaksimal mungkin namun tidak menemui titik terang" ucap seorang polisi kepada Anna.

"Apakah tidak bisa dilakukan pencarian lagi pak?" ucap Anna mendesak.

"Mohon maaf nyonya.. itu tidak bisa karena ini sudah sesuai peraturan.."

"Maaf pak maafkan istri saya, dia hanya belum bisa menerima kenyataan saja"

"baik tuan kami permisi" ucap polisi tersebut aeraya pergi.

"Ma... mama tidak boleh seperti ini, bukan hanya mama yang sedih semua sedih... kita harus kuat untuk Renata dan untuk cucu kita ma..." ucap Hutama menenangkan istrinya.

Seketika air mata turun dari pelupuk mata Anna. Ia tak menyangka akan secepat ini kehilangan putranya. Sementara Renata terus mengurung diri semenjak hari dimana ia mendapatkan kabar bahwa sang suami, Dafa kecelakaan.


Note :

Hai readers terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca karya saya... berhubung ini adalah cerita baru saya memohon bantuannya untuk memberikan komentar... terimakasih











Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro