Chapter 1 - Ciuman Pertama

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Aku masih tidak percaya ini. Dia... dia baru saja menciumku?! Apa ini?! Mengapa dia melakukan hal itu?!"

•••

Saat mendengar pernyataan dari pemuda bernama Ren itu, Mitsuki hanya dapat terdiam seribu bahasa.

Wajahnya terlihat seperti, 'Hah-ini-serius-tidak-bercanda?'. Dan sangat banyak sekali pertanyaan di dalam benak Mitsuki.
Namun, daripada terdiam seperti ini akan lebih baik kalau dia menjawab, bukan? Jadi, saat itu Mitsuki pun mulai membuka mulutnya dan mengatakan,

"Apa kau... serius? Tidak bercanda, bukan?" Tanya Mitsuki, penuh dengan rasa penasaran

"Apakah wajahku ini terlihat seperti seorang pembohong, Mitsuki? Ah. Jangan-jangan kau mau aku membuktikan ya, kalau aku memang benar-benar menyukaimu selama empat tahun lamanya?" Jawab Ren kepada Mitsuki, ia memberikan seringaian ke arahnya.

"E-eh??! Kau... menyukaiku selama empat tahun lamanya??!" Ucap Mitsuki pula, dan ia masih merasa tidak percaya akan hal yang di katakan oleh Ren.

"Kau memang perlu bukti ternyata," Ren pun perlahan melangkahkan kakinya untuk berada lebih dekat dengan Mitsuki.

Kini jarak antara Ren dan Mitsuki sudah hampir tidak ada sama sekali. Saat itu Ren pun mendekatkan wajahnya pada wajah Mitsuki, kedua tangannya memegang pinggang Mitsuki sembari wajahnya semakin ia dekatkan.

"H-hei!! Apa yang kau lakukan, Ren??!" Tanya Mitsuki penuh dengan rasa panik.

Jarak antara wajahnya dan wajah Ren sangatlah dekat, sehingga membuat dirinya dapat merasakan hembusan nafas Ren. Kedua pipi Mitsuki pun menimbulkan rona merah yang cukup hebat.

Detak jantung Mitsuki berdetak dengan cepat, dan tanpa di sadari oleh dirinya sendiri. Kini Mitsuki meletakkan kedua tangannya pada leher milik Ren.

"Dari awal aku mengenalmu, aku sudah sangat ingin melakukan hal ini padamu dan aku sangat ingin kau menjadi milikku." Ucap Ren sembari perlahan memejamkan kedua matanya.

Dan tepat setelah itu Ren pun mencium bibir Mitsuki dengan lembut.

Bibirnya di pertemukan dengan bibir orang lain, yang sebenarnya orang itu adalah orang yang di sukainya.

Di atap gedung sekolah. Tidak ada orang lain selain mereka di tempat itu.
Hanya ada suara hembusan angin yang kencang, yang juga menerpa wajah mereka berdua.


Ini seperti mimpi. Awalnya, aku sangat ingin menghilang dari kehidupanku ini. Namun... setelah ia datang ke dalam hidupku.

Aku baru menyadari kalau, aku tidak seharusnya menjadi lemah hanya karena melihatnya bersama perempuan lain. Aku tidak seharusnya bersedih disaat orang-orang mengejekku.

Toh, apa yang mereka katakan itu sama sekali tidak benar.
Dan orang yang ku sukai juga menyukai diriku.


Sungguh berat bagi Mitsuki untuk segera mengakhiri ciumannya bersama Ren. Tetapi dia hanya tidak ingin kalau sampai dia dilihat oleh orang lain karena telah melakukan hal seperti ini di dalam sekolah.

Jadi, saat itu ia pun segera melepaskan ciumannya dengan Ren.

"Mi-mitsuki..... Err-maafkan aku karena.... melakukan hal itu tanpa meminta izin darimu.... Sekali lagi, maafkan aku." Ucap Ren sembari mendukkan kepalanya di hadapan Mitsuki.

"Aku tidak keberatan kok,"

"Eh?" Ren pun mengalihkan pandangannya ke arah Mitsuki. Dan ia menambahkan, "Apa maksudmu?"

"Aku tidak keberatan kalau yang menciumku tanpa seizin ku itu adalah orang yang ku sukai. Tetapi lain kali, jangan pernah kau lakukan hal itu di dalam sekolah." Jawab Mitsuki sembari memberikan senyuman manis kepada Ren

"Mi-mitsuki.... Kau-?"

"Itu benar, Ren. Aku juga menyukaimu semenjak awal kita bertemu sampai sekarang ini." Jawab Mitsuki sembari memberikan senyuman manis kepada Ren

"Kalau begitu... Untuk sekarang, bisakah aku memanggilmu sebagai kekasihku?" Tanya Ren seraya memiringkan sedikit kepalanya ke arah Mitsuki

"E-eh?! Kekasih?!"

"Uh-jadi, kau tidak mau ya..."

"Ah-tidak, tidak, bukannya aku tidak mau! Tetapi... aku ada satu syarat untukmu,"

"Baiklah, apa itu?"

"Aku ingin kau... Merahasiakan hubungan kita berdua. Dan juga tentang... Apa yang barusan kita lakukan. Aku ingin kau merahasiakannya.

Bagaimana?"

"Itu persyaratan yang mudah, Mitsuki. Akan aku lakukan."

"Baiklah. Terimakasih ya, kekasihku."

"Sama-sama, kekasihku."

To Be Continue. . . .
Thanks for reading! Don't forget to vomment the story! ^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro