Sol 31 : Grave

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Hasil sidang akan diumumkan lusa, Mr. Conlatte. Dimohon anda tidak terlambat maupun tidak menghadiri sama sekali. Karena, Direktur juga akan ada di sana,"

Damian berdiam diri di kamar yang disediakan oleh Moris, sidang ini secara diam-diam ia ajukan kepada IAU, tersirat dari publik, maupun pihak NASA sendiri. Tapi bagaimana bisa direktur malah menghadiri sidang tersebut? Secara IAU telah memberitahu bahwa peluncuran A-397 di setujui. Kedatangan direktur pasti untuk menyanggah keputusan tersebut.

Besok, ia harus terbang lagi menuju Washington,  dan mau tidak mau ia harus membawa Moris, sebagai alternatif jika pengacaranya di ambil alih  oleh direktur. Tak apa, ia sudah ganti pengacara sebanyak 7 kali dalam setahun ini. Namun Moris berbeda, mungkin direktur akan mundur.

"Kalau bukan karena bocah biologi itu, aku tidak akan terlibat dengan direktur!" kata Damian pelan namun cukup keras untuk di dengar oleh Moris.

"Siapa yang kau maksud bocah biologi ?  Ethan atau River?" tanya Moris.

"Dua-duanya!"

"Hehehe. Hermes  akan tiba satu jam lagi. Sebaiknya kita berangkat ke Washington sore ini." kata Moris.

"Astaga. Aku hampir lupa. Jangan sampai orang yang pertama yang Ethan lihat saat turun adalah direktur. Jangan sampai." Damian segera mengemasi barangnya.

Moris mengangkat kedua alisnya, lalu bersandar di daun pintu sambil melipat kedua tangan di dada.

"Mengapa kau mengemasi pakaianku? Kau bahkan kesini tidak membawa apapun selain buku-buku gilamu, oh, dan pen ini tentunya." Moris mengangkat sebuah pulpen yang bisa di lipat milik Damian.

"Whoa, aku harus memiliki benda ini." lanjut Moris sambil memainkan pulpen itu.

(Ilustrasi Moris.)

"Kemarikan. Itu bukan mainan." jawab Damian.

"Ayolah, ini hanya pulpen, bung!" Moris melempar pulpen itu kearah Damian, alih-alih menangkapnya, pulpen itu malah mengenai tepat di dahi Damian.

" Oops, sorry man. You must be focus anymore."

"Lupakan. Kita berangkat sekarang. Pastikan kau sembunyikan Phoenix. Karena aku lupa, aku membawa laptop NASA  yang sudah ter-navigasi."

"And, then....?"

" Aku sedang di lacak, bodoh!"

NASA

"

Kalian memakan, batu...?" ucap River ketika membawa Hybrid  keluar housecuff. Karena Hybrid  bersaudara sedari tadi tengah mencari batu, memakannya, lalu memuntahkannya kembali, dan mencari batu yang lain lagi, secara berulang-ulang.

"Tenang saja. Kalian tidak merepotkanku, tidak usah sungkan, ini, makan saja ubi lezat ini!" River mendekatkan ubi itu ke arah Dunhl, mendekatkan ke arah mulutnya, namun sepertinya Dunhl  tidak menyukainya, ia mulai menggigit River. Kalau saja Dunhl  tidak segera melepaskan gigitannya, mungkin River akan mengalami kebocoran kostum.

"Sakit, Dasar sialan!" River mengipat-kipatkan tangannya, sebuah gerakan refleks saat kau merasakan sakit di area jari-jarimu.


"Jika aku sampai di amputasi karenamu, aku akan mengamputasi kepalamu!" Ancam River.

"Citt ciit ciitttt...."

Bahkan suara hybrid  sama seperti tikus. Makhluk apa mereka sebenarnya?!

"Ciiit...ciit..ciiiit..."

Kali ini suara Dante. Doris  berdiri di sebuah gundukan tanah Mars  yang agak rata.

"Ada apa denganmu? Butuh aqua? Atau ingin ke kamar mandi?" Ejek River kepada Dante.

"Citt...citt.."

Doris mulai mengeluarkan suaranya. Sepertinya ia memanggil dua saudaranya, terbukti dengan kedatangan Dunhl  dan Dante ke arah Doris.

"Apa yang kalian lakukan?!" River kebingungan.

Doris  mulai turun dari gundukan tanah itu, bergabung dengan dua saudaranya. Lalu ketiganya bercicitan secara bersamaan.

"Ciiiit, cittttt.....cittttttttt.

Citttttt. Cittttt...ciiiitttttt"

Lalu, dari segala arah terdengar suara sesuatu yang tengah berlari. River mulai panik, ia ingin lari namun sudah terlambat.

Dunhl , Dante, dan Doris  memanggil saudara-saudaranya yang lain.

Ada banyak Hybrid  mengelilingi River dan 3 hybrid  itu. Doris mulai bercicit lagi, di ikuti suara cicitan dari seluruh hybrid yang sedang berkumpul di sana. Suara mereka membuat River merinding. Aura disekitarnya seakan berubah. Langit mulai petang, mulai berganti malam. River tetap berdiri ditempatnya tadi, menyaksikan apa yang kali ini 3 hybrid  itu lakukan.

Dunhl  dan Doris bergerak mencakar gundukan tanah tadi, sementara Dante hanya menyaksikan mereka berdua.

(Ilustrasi Dante).

Saat Doris berhenti mencakar, barulah Dante  menggantikan posisinya dan mulai mencakar.

"Solidaritas yang tinggi. Kau tahu dia perempuan, Dante. Kau Hybrid  pintar." Kata River.

Setelah cukup agak lama, kedua Hybrid  itu berhenti mencakar tanah. River yang terkantuk-kantuk mulai sadar bahwa yang dilakukan 3 hybrid  tadi adalah melacak ibunya, mencari ibunya, dan kini, mereka menemukannya.

Ibu Hybrid  yang sudah terkubur selama entah beberapa sol, River tak bisa memprediksinya. Jaraknya lumayan dekat, 100 meter dari housecuff  yang ia tinggali.

"Jadi, kalian bertiga bukan memakan batu? Melainkan melacak ibu kalian?" River mematung.

"Ibu kalian sudah, mati?"

Mendengar kata mati, 3 hybrid  itu menoleh. Seakan mengerti apa yang River katakan. Dante mendekat ke arah River, lalu mencakar tanah yang ada di dekat River hingga sepatunya terkubur. Barulah River sadar, Dante memintanya untuk menguburkan kembali ibunya.

Seakan mengerti juga, semua hybrid memberi jalan kepada River, lalu dengan tangan kosong ia mendorong tanah-tanah itu hingga menutupi jasad hybrid  yang sempat ia temui dulu.

Setelah itu, seluruh hybrid kembali pergi dengan cepat. Hanya tersisa Dunhl, Dante, dan Doris lagi.

"Bagaimana bisa?" Tanya River yang tidak mungkin di jawab oleh hybrid itu.

River kembali sadar.

"Astaga. Selama ini, aku selalu berusaha memberi makan kalian dengan hasil panen ubi, kini aku tahu alasan kalian menolak ubi itu. Karena, aku membutuhkan hidrogen untuk menanamnya, dan aku mendapat hidrogen itu dari-"

"Cittttt..."

Dante  kembali bercicit.

"Kalian tidak mau makan ubi itu, karena sama saja kalian memakan ibu kalian sendiri?" Lanjut River. Ia sangat merasa bersalah sekarang.

Dan kini giliran Dunhl  dan Doris yang bercicit.

NASA

Hermes, One hour before Earth.

" Welcome back to the Earth, Hermes. NASA was waiting for all of you. Astronot Caitlin Johanssen, Megan Carpenter, Alan Sea Reagan, Martinez O-Andretti, dan River-oh, maaf. Maksudku, dan Astronot Ethan McCagall. Kami merindukan kalian."

NASA

Gue sedih nulis part ini :"(

Mana suaranya #hybridsquad??? 3 bersaudara sedang berdukacita hweee😭

Part ini terinspirasi sama anjing peliharaan salah satu astronot NASA, namanya Michael. Pada saat ekspedisi ke luar angkasa anjingnya di tinggal. Ekspedisi itu memakan waktu 3 bulan. Nah pas pulang, astronotnya sedih anjingnya mati, istrinya bilang anjingnya nggak mau makan selama astronot itu pergi, jadinya ya gitu 😭 ada di internet beritanya, sumpah kin sedih :"

Sol 31 : Grave.

1000 words.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro