Sol 34 : Vibranium

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"AWAS!"

DOR!

DOR!

"No, no! "

"Bodoh! Seharusnya aku yang tertembak!"

Agen FBI  yang sedari tadi berjaga di pintu masuk dan sekeliling sidang segera berlari mengamankan area sidang, dan meringkus Direktur.

"Dia yang menembakmu, Ah, mengapa aku yang disalahkan?" Katanya sambil menutup luka di bagian perut. Direktur menembaknya dua kali secara beruntun, hebat ia bisa bertahan selama kurang lebih 7 menit ini.

"Panggil medis!" Ucapnya putus asa.

"Apakah karena kau seorang dokter? Kau merelakan dirimu tertembak, supaya kau bisa mengobati dirimu sendiri?! Atau memantulkan pelurunya kembali?! Sadarlah! Kau bukan Black Panther! " darah membasahi pakaian dua orang itu.

"Wakanda Forever."

Ethan tertawa, sebelum benar-benar menyaksikan Damian menutup mata karena kritis.

NASA

"Dante, makan! Kalau kau mau ikut serta pulang ke bumi."

River seperti gelandangan di dalam hab. Wajahnya kusut, bau badan, dan kehilangan semangat bertahan hidup. Rambutnya menjadi tempat baru bagi Doris untuk tidur. Kantung mata yang hampir menghitam, dan Dunhl yang terus saja menggigiti jempol kakinya yang memakai kaus kaki.

"Dunhl, lepaskan jempolku atau kulempar kau." Kata River lesu.


"Doris, jangan buang kotoran di rambutku, hei!"

River sudah tidak tahan lagi, ia berdiri menghampiri Phoenix, menendang mesin itu agar bekerja.

"Mesin. Sialan! Ah, kakiku!"

Dan, ia menyesal telah menendang mesin itu.

NASA

W

ashington Hospital Centre, 2:56 PM.

Emergency.

"Bagaimana?"

"Pelurunya hanya menyerempet kulit bagian dalam saja, pendarahan ringan." Ucap Alan.

Ethan mengusap wajahnya. Sebenci-bencinya ia terhadap Damian, ia tak akan tega melihat sahabatnya terkapar tak berdaya seperti ini. Belum lagi ia berhutang nyawa padanya.

"Ethan."

"Ayah? Kenapa kau disini? Pulang!" Ethan sedang dalam kondisi tidak stabil emosinya.

"Aku hanya ingin bertanya, ponsel siapa ini? Ada 1 panggilan masuk, dan kujawab. Ehm, maaf mengganggu privasi, tapi ini bukan sebuah privasi lagi karena peneleponnya dari LAPAN."  jelas Loski.

"Milikku. Terimakasih sudah menemukannya." Ucap Moris.

"Kalau boleh kutahu, kau yang tinggal dua rumah dariku di Seattle, bukan?"

"Exactly. Kau kriptografer jenius itu!" Moris menjentikkan jarinya.

"Aku sudah pensiun."

"Uhhhm-" Damian yang masih terlelap bergerak dan merasakan nyeri di perutnya. Namun, ia tidak terbangun sama sekali.

"Jangan bergerak dulu, brengsek!" Bentak Ethan.

Damian perlahan mengangkat tangan kirinya yang tidak di pasang infus, menunjukkan jari tengahnya kepada Ethan, seakan berkata "are you fuckin' me?"

"Bangunlah. Atau kutembak kembali lukamu." Ucap Ethan sambil sedikit tertawa, ia telah dipermainkan oleh Damian.

Damian membuka sebelah matanya.

"Apa aku masih hidup?"

"Pertanyaan bodoh, nak." Jawab Loski, saat itu juga Damian membuka kedua matanya.

"Tunggu, wait. Rasanya aku pernah melihat orang ini-" kata Damian.

"Dan yang kau maksud dengan orang ini adalah ayahku."

"Senang bertemu denganmu, Mr. Loski." Ucap Megan sambil berjabat tangan dengan Loski.

Loski tertawa. Namun, tawa itu segera lenyap.

"Hei, kau. Tak peduli siapa namamu, untuk apa LAPAN  menelepon?"

"Namaku Moris Cruzz. Aku mantan pakar sains dan teknologi di NASA."

"Dia mengirim phoenix ke  Indonesia." Jawab Ethan.

"Bagaimana kau tahu?!" Tanya Moris kebingungan.

"Aku mempunyai kenalan disana. Mereka mengatakan padaku mengenai rencanamu." Kata Ethan sambil meninju lengan Moris.

"Ya! Dan ini akan melibatkanmu!"

"Kita harus ke Indonesia" sela Damian.

"Mengapa? Tak bisakah mengirim phoenix kembali lagi ke sini?"

"Mereka menutup NASA. FBI, PBB."

NASA

"Kita tak bisa serempak pergi ke Indonesia, harus ada beberapa yang tinggal disini." Kata Ethan.

"Aku tinggal, sudah pasti." Ucap Damian.

"Ayah dan Moris akan bersamaku pergi ke Indonesia, sedangkan kalian bertiga urus A-397. How?"

"I think so." Jawab Megan.

"Kita berangkat hari ini. Persiapkan apa yang harus kalian persiapkan."

"Tunggu, kau memerintah ayahmu? Anak macam apa kau!" Loski memukul kepala Ethan.

"Ayah akan menerjemahkan beberapa yang ada di sistem Phoenix. Akan ku-reset  bila sudah terpecahkan." Ucap Ethan pada Moris.

"Er, baru saja kau mengabaikan ayahmu?" Balas Moris.

"Anak keras kepala."

Loski dan Moris telah menuju mobil, Alan dan Megan menuju resepsionis untuk mengurus administrasi, karena asuransi Damian telah kadaluarsa dua bulan lalu.

"Jadi, aku merasa canggung untuk mengatakan terimakasih padamu." Kata Ethan kepada Damian yang sibuk pada ponselnya.

"Barusan kau katakan."

"Kau tidak mendengarnya."

"Memang tidak, kau hutang nyawa padaku."

"Kau yang membuat dirimu sendiri meminjamkan nyawamu."

Damian meletakkan ponselnya.

"Kita tetap sebagai musuh." Damian mengulurkan tangannya, dan langsung di jabat oleh Ethan.

Sebelum pergi, Ethan melihat kanan-kiri, waspada jika ada yang mendengar.

"A-397  terbuat dari vibranium. Wajar saja kau harus ganti rugi jika tidak bisa membawanya pulang dalam keadaan normal."

"Vibranium katamu? Logam terkuat di Bumi,?"

"Hanya ada di Antartika. Baiklah, sampai ketemu lagi."

Ethan berjalan keluar, dan mendapati Megan sedang duduk menunggu Alan di salah satu kursi.

"Oh? Kukira kau masih bersama Damian?" Tanya Megan saat Ethan menghampirinya.

"Sudah selesai. Aku akan ke Indonesia sekarang, Loski dan Moris sedang dalam perjalanan menuju bandara sekarang."

"Be careful."

"Megan, Damian menyukaimu. Ini kesempatanmu, berikan dia perhatian lebih karena kondisinya belum begitu pulih."

Saat itu juga, sebuah tamparan mendarat di pipi Ethan.

NASA

Kenapa jadi dramatis gini ah :" Adegan River kupersedikit karena urusannya di Mars hampir selesai yey. (Ending masih lama kok ;) wkwk)

vote 100. How?

Grafena atau Vibranium adalah satu-satunya logam yang tipis, namun bersifat lebih kuat dari besi yang terdiri atas lembar atom karbon dan pola hexagonal dan berasal dari susunan grafit.

Setahu author bahan ini belum menyolok di pasaran, dan sering digunakan sebagai bahan pembuatan mobil jenis Volga. Atau kalian bisa tanya google :v

Sol 34 : Vibranium.

825 words.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro