Sol 46 : Constellation, Collide, & Choice.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Konstelasi, Tabrakan, dan Pilihan.

"Kita harus pikirkan cara lain. Bagaimana dengan ESA? Apa mereka bisa meretas A-397? " Ethan berbicara melalui video call dengan Damian.

"Lapisan Vibranium telah di rancang khusus untuk sistem pengamanan utama. Bahkan radiasi Mars saja tidak bisa menembusnya! Apalagi jika hanya sinyal direct  biasa! Yang benar saja!" Damian merasa bahwa Ethan mungkin sudah tahu caranya, sudah tahu apa pilihannya. Hanya saja ia masih berusaha menetralisir pilihannya yang merugikan River.

"Tidak bisakah kau perlambat laju pesawatnya saja? Itu lebih praktis untuk mengulur waktu sehari setelah meteor itu jatuh dan kalian bisa selamat semua!" Damian berusaha mengaitkan bahwa hal itu tidak terhubung oleh kendali otomatis juga.

"Rem-nya. Ide bagus. Aku bisa memotong kabel rem-nya, dan kami akan semakin cepat melaju. Resikonya, A-397  tidak akan bisa berhenti dengan normal nanti. Percayalah. Semua idemu sudah kami utarakan jauh sebelum kau memberitahu kami, bung." Ethan terlihat kacau, kantung matanya membesar.

Damian menghela nafas. Ia mendangak, menatap langit-langit ruangan. Berusaha mencari ide lain yang sekiranya membantu kedua belah pihak.

(Ilustrasi Damian)

2 hours before Mars,

"Apa yang akan kita lakukan, Ethan?" Luis membuka suara.

"Kita tidak melakukan apa-apa, pesawat ini yang akan melakukannya."

"Apa kau benar-benar ingin mengambil cara pertama? Semua ini hanyalah sia-sia saja. " Alan berdecak, heran akan situasi tim-nya yang selalu saja rumit.

"Kau mengambil cara pertama, sama saja kau mengulang kesalahan yang sama pada River, seperti dulu!" suara Megan naik oktaf.

"Kalau aku mengambil cara kedua, sama saja aku menambah masing-masing kesalahan pada kalian, Helliot!  Aku memikirkan kalian, juga River. Aku memprediksi, bukan hanya bisa mengomentari! Aku berfikir logis, dan kau Megan, menganggapku egois? Kau pikir apa yang aku lakukan? Hanya satu orang yang menjadi penyebab masalah ini. Namun dampaknya, menuju banyak orang." Mata Ethan memerah, ia tak cukup tidur. Memang, siapa yang dapat tidur dengan situasi genting dimana meteor dahsyat bisa menabrak pesawatmu kapan saja.

"Aku minta maaf. Pilihan pertama maupun kedua sama-sama merugikan." Megan menunduk, semua kru juga terdiam, merasa bersalah kepada sang kapten.

"30 menit lagi, teman-teman. Fenomena ini akan direkam oleh A-397. Sebagai arsip bahwa meteor ini, menjadi saksi gagalnya misi penyelamatan astronot River Natheles." Luis mengaktifkan mode rekam dari kaca depan pesawat.

NASA

River hampir menjadi belalang kayu. Berat badannya menurun menjadi hampir sekitar 42 Kg. Ketika ia sudah kembali ke Bumi, bukan hanya dokter gizi saja yang ia butuhkan, tapi juga seorang psikolog. Mars telah  mengubah mental dan psikis-nya.

River berjalan menjelajah Mars dengan bantuan gravitasi berat dari kostumnya dan kedua kakinya, bersama dua ekor Hybrid  yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Sesekali ia memotret kenampakan alam planet Merah ini dari kostum Space Suit-nya yang canggih, agar Bumi bisa melihat bagaimana Mars yang sesungguhnya.

Beberapa Hybrid  yang ia temui di beberapa tempat seperti dari balik bebatuan, goa-goa kecil di dalam batu, ia masukkan ke dalam karung sama seperti ia membawa ibu Dunhl & Dante. Karena Hybrid  liar itu belum jinak, ia perlu berhati-hati. Bahkan, ia kembali menemukan seekor Hybrid  betina yang sudah bertransformasi menjadi monster. Sangat—sangat aneh jika kau melihatnya berjalan tanpa gravitasi di Mars, Hybrid  itu malah terlihat seperti, balon yang terlepas.

Setelah kembali ke hab, sensor River yang berasal dari Phoenix mendeteksi adanya pergerakan sebuah benda angkasa. Lebih tepatnya, sensor akan jatuhnya meteor.

"Fenomena ini, benar-benar terjadi." River terkejut, arah dan titik melintas meteor terhalang oleh kedatangan A-397 nanti, karena melewati titik yang sama.

"Mereka bisa mati-"

"Radiasi,"

"Nuklir,"

"Pilihan,"

"Sebuah tabrakan-"

"MEREKA BENAR-BENAR AKAN MENABRAK METEOR ITU??!!" River terlonjak, ucapan Damian tidak main-main.

Lutut River tak lagi mampu untuk berdiri, ia merasa lemas. Jika memang ia ditakdirkan untuk mati secara perlahan di Mars, rasanya sungguh tidak adil. Ia hampir berusia 20 tahun, seperti kau baru saja lahir di Bumi, dan langsung mati di planet yang berbeda. Mars!

Dan satu lagi, dia bahkan sudah memikirkan masalah asmara di hidupnya. Jika ia berhasik kembali ke Bumi, ia akan mendapat perhatian publik secara berkepanjangan. Dia akan lebih terkenal daripada Donald Trump. Dan ketika ia keluar dari astronot, ia akan langsung mendapat pekerjaan sebagau seorang artis, maybe? Ini hidupnya, tak ada salahnya mengatur lebih awal, setidaknya kau memiliki rencana.  Walau kau tahu hasil yang kau dapat berbanding terbalik dengan apa yang telah kau harapkan. Setidaknya kau telah mencoba.

River tak mengkhawatirkan dirinya. Ia lebih memikirkan para Hybrid  ini. Walau mereka bisa hidup tanpa oksigen, tak menjamin bahwa mereka masih bisa hidup dengan radiasi Mars. Ia akan terus berfikir bagaimana caranya agar ia bisa keluar dari planet Merah ini.

NASA

(Sedikit gambaran mengenai posisi A-397 dan meteor, titik temu keduanya menjadi fenomena yang, sangat berbahaya.)

7 Minutes Before Mars,

"Kendali otomatisnya terbuka! Bersiap di posisi masing-masing! Jika kita berhasil berbalik, meteor itu kemungkinan hanya akan menyenggol bagian ekor pesawat-"

"Dan kita meninggalkan River, untuk kedua kalinya." Megan memotong perkataan Ethan.

"Kita sudah pernah membahas ini-"

Suara gemuruh terdengar sangat nyaring. Bagaimana tidak, posisi mereka berada diambang batas. Hanya terpaut jarak 7 menit dengan sebuah meteor? Terlambat sedikit saja, mereka bisa mati.

Suhu semakin naik, terus naik dan naik. Pandangan Megan mulai mengabur, ia merasakan sesuatu memenuhi kepalanya. Sangat panas, membuat keringat Ethan bercucuran.

Luis masih terjaga, ia masih bersama pikirannya. Sementara Alan, ia membantu Ethan untuk mengendalikan pesawat. Kendali manual telah di proses 7 menit sebelum meteor datang.

JEDUARRRRR!!!

Suara hantaman ekor mesin yang tertabrak meteor, hanya menyisakan warna gosong pada body pesawat. Sama sekali tidak mempengaruhi mesin dan bahkan teknologi nanite yang berada di lapisan pertama pesawat, masih seperti semula.

Hal ini bisa menjadi promosi yang besar untuk pengembangan nano technology. Sebuah keuntungan tersendiri bagi NASA. Namun kerugiannya, mereka gagal menyelamatkan astronot River.

A-397  semakin menjauhi Mars. Bersamaan dengan pemandangan bintang jatuh yang dilihat River dari Mars, yang tak lain adalah meteor Tunguska tadi.

NASA

Slow update. Sibuk mikir ospek, jadi  gasempet mikir NASA wkwk.

ESA ( European Space Agency) adalah badan antariksa Eropa  yang didedikasikan untuk eksplorasi  luar angkasa. Saat ini ESA beranggotakan 18 negara, dan kantor pusatnya berada di Prancis. Misi Ilmiah ESA dipusatkan pada EAC (European Astronaut Centre) atau Pelatihan Astronot, disinilah para Astronot direkrut dan dilatih sesuai bidang yang diambil, dan berpusat di Jerman.

Sol 46 : Constellation, Collide, & Choice.

1020 words.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro