Case 26 : Geneticist

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ahli Genetika.

-

"James Cameron-James-gotcha! " jari-jemari Alan berhenti menari diatas keyboard setelah menekan tombol enter, ia menemukan informasi mengenainya.

"James Cameron mulai dikenal publik pada tahun 1995 ketika bergabung dengan angkatan laut Guam-" Alan membacanya dengan lantang.

"Proyek besar gabungan angkatan darat dan laut di pangkalan udara Andersen, Guam, membuat James Cameron mengisi posisi Captain bersamaan dengan Kolonel Grady Atlas-"

"Atlas?" Daniel menyahut, "itu ayahku!"

"Really? Wah, ini semakin menarik,"

Alan men-scroll beberapa artikel yang ia dapatkan, hampir semuanya menjelaskan mengenai proyek gabungan militer Guam, dan hanya seputar itu-itu saja.

"Kau yakin dia pernah bekerja di NASA dulu?" tanya Alan pada Ethan, memastikan.

"Hm. Berkas yang kubaca diruang arsip menunjukkan dia berada di divisi genetika," jawab Ethan sambil menghampiri Alan, ikut duduk bersamanya. Sementara Martin masih berusaha atas tardigrada walau ahlinya sudah menyerah duluan.

"Jika James menjadi kapten angkatan laut di tahun 1995, berarti ada kemungkinan di tahun sebelum itu ia ada disini, " kata Alan, "hei, mengapa tidak bertanya kepada Loski-maksudku ayahmu saja? Mungkin ia tahu mengenai-"

"Kau mau aku yang menanyakannya? Ogah!" Tolak Ethan.

"Lalu kau mau aku yang menanyakannya? Sebenarnya dia ayah siapa sih!"

"Gengsi tuh," sindir Daniel.

"Aku akan membuka web NASA, biografi staff-nya pasti tersimpan disana,"

"Sudah ku cek," kata Ethan, "yang kutemukan hanya namanya dan makhluk tardigrada ini, tak lebih." Sangat tidak mungkin Ethan membiarkan Alan tahu bahwa ada hybrid lain selain 3D.

"Aneh, rasanya seperti informasi mengenai James disembunyikan total," kata Alan.

"Kau bilang tadi Grady Atlas adalah ayahmu? Ayahmu seorang militer? " Tanya Alan kepada Daniel, "kau bisa bertanya pada ayah Daniel, Than" saran Alan.

"Paman Atlas adalah seorang Kolonel angkatan darat," tambah Ethan.

"Fine, coba, kau hubungi ayahmu. Sedang sibuk atau tidak,"

Daniel memutar matanya malas, "kalian tidak tahu, sih! Ibu dan ayah sedang jalan-jalan tanpa mengajakku! Brengsek,"

Alan dan Ethan hanya saling bertatapan.

"Halo? Ayah?"

"Ada apa, Dan?"

"Paman Ethan menantangmu dalam sebuah perkelahian-"

"What the-bukan begitu, paman Atlas, kau tahu
kan-" Ethan merebut ponsel Daniel dengan tatapan melotot, "Daniel sangat pintar ber-" padahal yang ingin ia katakan adalah Daniel anakmu sungguh gila.

"I'm waiting,"

"Apa paman tahu sesuatu mengenai seseorang yang bernama James Cameron?"

"Ya. Dia-kenalanku di Guam. Ada masalah?"

"No, just, bisa kau hubungkan aku dengannya?"

"Aku tidak ingin ikut campur tapi, dia sangat tertutup dan baru-baru ini sangat sibuk dengan proyek besar angkatan laut, kau beruntung bertanya saat ini, karena aku juga sama sibuknya dengan proyek gabungan ini,"

"Lah? Memangnya kau sekarang ada dimana, paman?"

"Guam,"

"Lalu bibi Ern?"

Terdengar suara kekehan diseberang. Paman Atlas tengah tertawa. Hal ini membuat Ethan mengernyitkam dahi.

"Dia sebenarnya masih di-"

"The fuck, lantas mengapa ia tidak menjemput Daniel?!"

"Kupikir, ia memerlukan 'self-time' karena sebenarnya dia marah padaku,"

"Jadi kalian bertengkar dan aku terkena imbasnya dengan menerima Daniel. Sangat lucu sekali." Gumam Ethan, "benar saja, mereka lebih terlihat seperti membuangmu daripada menitipkanmu!" tentu saja semua perkataan itu diungkapkan Ethan melalui tatapan tajamnya kepada Daniel.

"Aku tak peduli, hubungkan aku dengan James sekarang juga, paman!"

Telpon ditutup. Bahkan Ethan tidak menyadari bahwa diruangan itu telah bertambah satu orang, karena sedari tadi ia menelefon membelakangi Alan dan Daniel.

"Eric?" Tanya Ethan saat berbalik, sedikit terkejut.

"Well, sepertinya kau terlalu asyik dengan panggilanmu sampai-sampai tidak menyadari keberadaanku disini," kata Eric sambil mengangkat sebelah kakinya.

Ethan mengamati Alan yang hanya mengangkat alis.

"Apa maumu?" Tanya Ethan sambil mengembalikan ponsel Daniel.

"Hanya mampir. Dan sepertinya ruangan ini satu-satunya yang membuatku tertarik untuk mampir lama,"

"Just tell it what you want!"

"Apa kau baru saja menghubungi James Cameron?" Tanya Eric.

"Kau tahu dia?" Ethan bertanya balik. Ia melihat Alan yang memberikan tatapan, don't share this with him, dude.

"Tentu saja! Siapa yang tak kenal dengan pembuat hybrid mematikan di Guam?"

"Hybrid-maksudmu?!"

"Kau pikir kau satu-satunya orang yang bisa menciptakan hybrid, hm?" Eric bertanya seolah meremehkan Ethan, "well, keberuntunganmu mulai habis,"

Eric tahu apa tujuan Ethan mencari James. Ada dua kemungkinan; pertama, Ethan meminta penjelasan mengenai Sealon. Kedua, tentang Jason dan tardigrada itu. Asumsi Eric lebih kuat pada opsi pertama, karena ia tahu, Ethan sangat benci bila disaingi.

"Hybrid James harus kuakui, lebih hebat daripada tikus-tikus itu," Eric memanasi keadaan.

Melihat Ethan tidak merespons, "Walau ganas, setidaknya hybrid ini bisa dikatan sebagai evolusi baru bagi makhluk purba di era hybrid," lanjut Eric.

"Bahkan wakil presiden kita, Jake Murphy pernah menyabotase hybrid ini untuk membantunya dalam hal politik," Eric rasa ia terlalu banyak membeberkan hal mengenai James.

Sementara Eric berhenti, barulah Ethan berbicara.

"*Crigis," umpatnya dalam bahasa yang ia pelajari dari Damian, "mulutmu seperti mulut perempuan, kau tahu itu,"

*Crigis : (bahasa jawa) banyak bicara.

"Aku hanya sedang berbaik hati memberimu srdikit info tentang James," kata Eric ada benarnya.

"Aku tidak butuh informasi darimu," tolak Ethan.

"Hei guys! Kalian tak akan percaya ini-" ucapan Martin yang tiba-tiba datang terpotong saat melihat direktur, "hai direktur"

"Temui aku jika kau ada keperluan dengan James," tawar Eric sambil berdiri.

"Seharusnya aku menemui James dan bukannya dirimu, goblok!"

Eric hanya tersenyum, entah apa maksudnya. Ia pergi meninggalkan ruangan itu bersama ekspresi heran Ethan dan Alan.

"Oi," kata Martin, "you guys must know this,"

Martin berjalan menuju sisi lain lab tempat ia tadi meneliti,

"Sel punca yang berasal dari hewan tidak selalu aman. Jadi kupikir, bagaimana jika mengujinya terlebih dahulu pada manusia dalam keadaan sadar?"

"Itu sama saja kau merealisasikan *teori Chimera," kata Ethan, "bahkan di Indonesia saja praktik ini tidak diberi izin resmi oleh kemenkes,"

-
Teori Chimera : mengatakan bahwa bisa jadi sel punca hewan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan organ hewan di tubuh manusia.
-

Semuanya terdiam. Satu-satunya jalan adalah menemui pakarnya, ahli genetika James Cameron.

(Kondisi River disini masuk pada kelainan otak/brain disorder)

NASA

serius nanya. sejauh 26 bab ini paham ga kalian?

-

barusan baca thread yg bahas soal kerjanya mantan kemenkes bu siti dalam menangani virus H5N1. kagum iya. palagi sikonnya sekarang rame pandemi covid-19. (acc vaksin tardigrada aing buuu/ ngayal) disisi lain pada nyalahin WHO (world hoax organization-eh, world health organization).
monmaap kenapa saia percaya ini semua tuh konspirasi😭 kenapa bill gates ikut2 anu vaksin yg notabene bukan bidangnya, au ah pusing. dengan kata lain beli vaksin ke penebar virus :/ abaikan bullshit gaguna gue ini y wkwk. stei sep aja pokona.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro