*||3/15||*

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hanya dengan membayangkan wajah polos mu itu...

_________

Suasana ribut selalu menjadi sarapan pagi kelas 1-4 di SMA Karasuno. Kebanyakan mereka sedang mencontek PR temannya. Eh, menyalin aja deh, kata mereka mencontek itu dosa. Ada juga segerombolan anak perempuan yang memenuhi barisan depan menggosip dengan suara genit, membahas anak baru. Terkadang pula anak laki-laki ikut nimbrung bersama para murid perempuan.

“Eh, katanya di kelas sebelah ada murid baru.”

“Wiiih, siapa tuh?”

“Cewek apa cowok?”

“Katanya sih cewek.”

“Moga-moga bisa jadi gebetan gue.”

“Dengkulmu gebetan, liat mukamu aja udah langsung nangis.”

“Iya, mukamu kan kayak barongsai.”

“Bhahaha, bisa aja.”

“Sialan lu.”

Di barisan belakang, Tsukishima menopang dagunya dengan tangan sambil menghadap ke jendela, dengan menyumbat telinganya menggunakan headphone abu-abu kesayangannya tanpa menyetel musik, walaupun masih terdengar setidaknya hanya samar-samar dari suara mereka. Dan juga Yamaguchi yang berada di samping Tsukishima sedang memakan roti dan susu kemasan.

“Kau tidak penasaran dengan anak baru itu, Tsukki?” tanya Yamaguchi, setelah ia menelan potongan terakhir rotinya.

“Tidak,” jawab Tsukishima singkat. “Lagipula, aku sudah tahu siapa.” lanjutnya dengan suara malas. Yah, entah kenapa Tsukishima merasa sedikit kecewa. Ia (mungkin) sedikit berharap kalau (Name) akan dimasukan ke kelasnya.

Tapi, itu hanyalah sebuah harapan belaka. Yah, siapa sih orang yang tidak berharap kalau pacar sendiri berada di kelas yang sama.

“Memangnya siapa? Aku sedikit penasaran.” Yamaguchi menatap Tsukishima ingin tahu.

Tsukishima menatap Yamaguchi sebentar, lalu menelungkupkan kepalanya diatas meja. “Dia pacarku.” katanya, telinganya sedikit memerah malu.

Yamaguchi loading sebentar.

“EEEEHH PACAR?!!” Yamaguchi mrmekik tertahan, terkejut setengah mati. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Tsukishima udah pacaran? Wah, ini adalah suatu kemajuan karena sejak Yamaguchi bersama Tsukishima, Tsukishima tak terlihat tertarik dengan perempuan.

Beruntung kelas berisik, jadi teriakan Yamaguchi tak terdengar oleh teman sekelas mereka.

Drrtt drrtt drrtt

Getaran handphone di saku Tsukishima menarik atensi keduanya. Tsukishima langsung membuka chat tanpa melihat notifikasinya dulu.

_____________________________________________
To : Tsukishima
From : (Name)

Subject : makan bersama

Tsukki, saat istirahat nanti kita makan bersama ya? 。^‿^。

Suki da yo~❤️
_____________________________________________

Tubuh Tsukishima kaku setelah membaca pesannya. Tidak sengaja Tsukishima membayangkan wajah (Name) yang imut itu tersenyum saat mengetiknya. Perlahan, wajah Tsukishima memerah hingga ke kedua telinganya. Sebelah tangannya menutup wajahnya yang memerah malu.

“Tsukki, apa kau demam? Wajahmu memerah?”

“Diamlah Yamaguchi.”

“Hehe~ Gomen Tsukki.”

___________

Entah mengapa selalu bisa membuat wajahku memanas.

~Bonus ~

“Aaaa bagaimana bisa aku mengetik kata-kata itu... Emotikon nya juga kepencet.. Huaaaa tolong aku Okaa-san..”

“(Name)-san kenapa? Apa kau demam? Wajahmu memerah.”

“A-aku tidak apa-apa Yachi-san. Hanya saja udaranya sedikit panas, hehe.”

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro