November 12

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Mengecewakan orang tua yang paling banyak. Terkadang, ada masanya aku nggak mau diganggu, lalu namaku disebut berulang kali oleh mama atau papa. Saat itu aku marah. Meski di akhir aku menyesal, dan orang tua nggak pernah mengungkit, tapi rasanya tetap merasa bersalah.

Kekecewaan yang paling sengaja dibuat, waktu aku nggak mau sama sekali keluar kamar, atau makan—ceritanya lagi marah sama orang tua atas sesuatu—yang aku lupa sekarang. Yah, seorang anak besar rasa egoisnya, dan orang tua memiliki kesabaran sebesar ego anaknya.

Mereka memang nggak pernah bilang; papa kecewa sama kamu. Atau; mama nyesel ya udah gedein kamu. Err, itu terlalu sinetron. Tanpa mereka mengatakannya pun, aku sadar sendiri, mereka kecewa. Tapi anehnya mengapa tetap diulang? Aku juga nggak paham. Aku terus mengecewakan mereka, sadar, lalu bikin kecewa lagi. Begitu terus sampai Benard Bear berhasil ngomong.

Seseorang pernah bilang, bahwa itu berarti aku sedang dalam proses dewasa. Bukan dewasa dari segi umur, dalam segi kematangan diri. Orang itu juga bilang, bahwa saat kamu menjadi orang tua, kamu baru akan sadar bagaimana mereka ingin yang terbaik untukmu dengan cara 'seperti itu'. Lalu saat kamu juga sudah menjadi seorang ibu, kamu akan sakit mendengar anakmu marah-marah, melawan padamu atau sejenisnya, namun rasa sakit itu mengalahkan kasih sayang mereka. Mungkin iya, hati terluka, yang harus kamu tahu, mereka lebih tidak ingin melihat anak-anaknya terluka.

Sebesar itu kasih sayang orang tua. Kasih sayang mereka tidak bisa habis oleh waktu, tanpa ada ujungnya, tidak bisa terbanding oleh apa pun.











- N O V E M B E R 2 0 1 9 -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro