Aamiin... kalimat baik harus diaminkan, dan menurutku kalimat di atas lebih ke arah mendoakan, maka aku berterima kasih dan mengaminkan.

2019 akan berakhir, menurutku itu terlalu cepat, karena aku selalu berpikir, sepanjang tahun ini, apa yang telah kulakukan? Sepanjang tahun 2019, langkah apa yang sudah membuatku lebih maju? Jika Tuhan memberiku satu hari saja untuk waktu berhenti, maka aku ingin merenung seharian, lalu mengambil langkah-langkah perubahan yang lebih nyata.

Tapi sayangnya waktu tidak pernah mau menunggumu untuk berubah, terkecuali kamu memiliki kesadaran sendiri. Waktu tidak peduli kepada orang yang tengah ongkang-ongkang kaki menunggu keajaiban datang, menunggu uang jatuh dari langit, atau tiba-tiba seorang pemilik perusahaan besar menelepon, menyatakan bahwa dirimu diterima di kantornya. Sayangnya, ini dunia nyata yang jauh dari cerita beralur fiksi, meski faktanya fiksi pun membutuhkan alasan untuk mengapa ada kejadian ini dan itu.

Tidak, menurutku Tuhan tidak kejam. Justru Dia ingin membuat makhluk-makhluk berjenis manusia itu paham, bahwa detik yang terlewati, tidak akan kembali. Menit yang terlalui menentukan apa yang akan terjadi di masa depan.

Maka aku ingin menata masa mendatang yang lebih baik. Iya, prestasiku—atau lebih tepat aku menyebutnya, jalan yang telah kutapak tahun ini bisa kian berkembang di tahun depan.

Aamiinn.

- N O V E M B E R 2 0 1 9 -