PROLOG

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tahun ke dua puluh lima kepemimpinan Dinasti Onigumo yang dipimpin oleh Kaisar Naraku mencapai masa kejayaannya. Keempat daratan telah ditaklukkannya, kini, jenderalnya yang luar biasa pun membawakan prestasi gemilang dengan menaklukkan negeri terakhir yang sangat gigih untuk tidak menyerah pada Dinasti Onigumo.

"Jenderal Besar Inushiro !! Jenderal Besar Inushiro!!!" Teriakan-teriakan menggema di seluruh negeri, mulai dari perbatasan hingga ibukota mengelu-elukan nama Jenderal Besar Inushiro. Kemenangan yang dibawanya untuk Dinasti Onigumo benar-benar patut dikagumi.

Para rakyat terus-menerus menyorakkan pujian untuk jenderal muda yang memasang wajah dingin tanpa ekspresi. Tujuannya hanya satu, istana kekaisaran Dinasti Onigumo.

"Buka Gerbang !!!! Jenderal Besar akan masuk !!!!!"

Drkkk.....

Sebuah istana megah menyambut manik keemasan sang jenderal muda. Sang Jenderal bergegas turun dari kuda untuk menemui kaisar, Naraku Onigumo dari Dinasti Onigumo.

"Salam Yang Mulia Kaisar, sang Matahari Dinasti Onigumo, Hamba Sesshomaru Inushiro yang rendah datang menghadap Baginda," ucap Sang Jenderal Muda sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada. Orang yang disebut Kisar tersebut menoleh sambil tersenyum.

"Kau sudah datang, Jenderal Inushiro, mari bicara di dalam, Aku sudah menyiapkan jamuan kecil untukmu," tawar sang kaisar dengan ramah. Sang Jenderal Muda mengikuti perintahnya tanpa membantah sedikitpun.

"Suatu kehormatan, Yang Mulia,"

Sang kaisar Dinasti Onigumo, dan Jenderal Besar Dinasti Onigumo, tengah duduk berhadapan sambil menyantap hidangan yang terbilang mewah. Tidak ada satupun di antara mereka yang membuka suara, keduanya menunggu satu sama lain untuk mengambil inisiatif.

"Yang mulia-"

"Aku sudah tahu apa yang akan kau tanyakan," potong Sang Kaisar sebelum Sang Jenderal sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Dinasti baru sudah mengambil alih, keponakanku, kalau kau terus keras kepala seperti ini aku hanya bisa menyingkirkanmu seperti aku menyingkirkan Inu no Taisho," ucap Sang Kaisar sambil tertawa ringan, seolah perkataannya adalah candaan yang lucu.

Sang Jenderal hanya menatap datar, hati dan pikirannya yang berkecamuk tertutupi oleh ekspresi datarnya yang dingin.

Clang....

Sebuah papan emas kecil dilemparkan oleh Sang Kisar ke hadapan Sang Jenderal, sama seperti yang dilakukannya sebelumnya.

"Ini penawaran terakhir, keponakanku, seluruh klanmu akan menerima akibatnya jika kamu menolak, kau tidak mau dia kenapa-napa bukan ?"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Sang Kaisar pergi begitu saja meninggalkan Sang Jenderal yang termenung. Sang Jenderal muda mengambil papan kecil itu, menatapnya lama dengan penuh pertanyaan.

Shenxin Wang Onigumo

Sang Jenderal ragu-ragu, haruslah ia mengubah nama kebanggaannya, Sesshomaru Inushiro menjadi Shenxin Wang Onigumo ?



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro