[17. Teror]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Beberapa kotak kardus memenuhi ruang dalam apartemen Naomi. Neneknya bersikeras membelikannya alat masak dan bahan makanan padahal ia bisa membelinya sendiri.

Drtt drtt

Getar dari nada dering ponselnya membuat Naomi segera mengambil ponsel yang berada di atas meja makan. Lagi, sebuah nomor tidak dikenal kembali mengganggunya. Tapi yang lebih mengejutkan lagi ada nomor laki-laki yang dulu sempat berhubungan dengannya.

+62 xxx
Naomi
Balas chatku
Nao?
I miss u, im sorry

Rentetan pesan dari Andrew membuat Naomi membanting ponselnya ke atas sofa. Laki-laki itu sudah gila sepertinya, Naomi jadi semakin yakin untuk mengganti nomor ponselnya. Sedetik kemudian ia mengambil ponselnya teenyata ada pesan dari sahabatnya.

Hanin
Udah makan malem?

Belum

Nggak usah makan diluar
Aku masak ayam bakar, kebanyakan.

oke wait, mau mandi dulu

Okey

Naomi segera memasuki kamar mandi dan bergegas secepat mungkin agar Hanin tak menunggu lama.

•••

Meja di depan televisi Hanin kini dipenuhi oleh kedua sahabatnya serta satu penyusup yaitu Mario. Kalau bukan karena Mario sedang menginap di rumah Jeffano ia pasti tidak pernah bisa mencicipi makanan buatan Hanin meskipun sedikit memaksa Jeffano.

"Jeff, tolong ambil nasi yang di rice cooker sekalian sama lalapannya minta tolong dicucikan."

"Biar aku bantu nyuci lalapannya," ucap Mario penuh semangat. Bahkan Naomi dan Jeffano sempat terkejut dengan kecepatan Mario.

"Boleh Mas," jawab Hanin sedikit canggung.

Jeffano turut berdiri dan mengambil nasi sedangkan Naomi mencari-cari film atau series yang cocok di lihat saat makan bersama. Dan pilihannya jatuh pada film 'A Crazy Little Thing Called Love'.

"Ambilin lap kecil disitu Nao, taruh bawah buat alas nasinya." Naomi menyusun nasi dan lalapan yang dibawa kedua pria tadi. Hanin juga sudah selesai memanasi ayam bakar buatannya, tak lupa ia menggoreng nugget dan sosis sebagai tambahan.

Hanin duduk di samping Naomi, segera menyuruh yang lain untuk mencicipi masakan buatanya. Satu persatu dari mereka mengambil nasi dan lauk di meja. Untuk minumnya Hanin sudah membuat es jeruk peras dan teh yang baru dikeluarkan dari lemari es.

"Ayo Nao, putar filmnya."

Keempatnya fokus menikmati makan dan menonton film, tak jarang mereka menertawakan kelakuan Nam dan teman-temannya yang diluar nalar. Film itu cukup menggambarkan bagaimana kisah-kisah anak SMA yang aneh tapi selalu membuat kita teringat dengan semangat anak muda.

Drt drt

"Nao, itu kok banyak banget spamnya. Nggak biasanya spam sebanyak ini lho." perkataan Hanin membuat Jeffano dan Mario turut memperhatikan Naomi.

"Gue nggak tahu, dari waktu di Prambanan kaya gini terus."

"Orang iseng kali, matiin aja dulu." ucap Mario pada Naomi.

"Semoga aja," jawab Naomi. Mereka kembali fokus menikmati film.

Drt drt

Naomi melirik ponselnya, ia sedang berfikir kenapa pesan terakhir yang dikirim spam itu berbentuk file image.

"Ah!" Nafas Naomi terengah-engah sesaat.

Ketiga temannya yang lain terkejut dengan suara terkejut. Mereka memperhatika Naomi yang berkaca-kaca melihat isi pesan gambar itu. Gambar itu, potret antara dirinya dengan Andrew.

+62 xxx
📸
Kalau mau nyokap lo selamat
segera ke rumah gue, kita ngobrol bertiga.

Maaf Mas/Mbak, apa ya maksudnya?

Apa kamu belum sadar??

Jeffano mengambil alih ponsel Naomi segera ia matikan ponselnya kemudia ia keluargan kartu selulernya. Mario yang melihat itu segera membantu Jeffano mematahkan kartu seluler.

Tiba-tiba suara gedoran pintu dari luar apartemen terdengar, karna sangat keras suaranya semua warga apartemen mulai mengeluarkan uneg-unegnya. Beberapa penghuni apartemen mengirim pesan video bagaimana kebrutalan sekelompok anak-anak jail menghancurkan mobil dengan random.

Hanin dan Naomi yang membaca pesan itu seketika terkejut karena ketukan pintu yang keras dari luar. Jeffano dan Mario seketika menjadi panik namun ada beberapa hal membuat mereka mengesampingkan rasa takutnya.

"Suaranya keras banget," cicit Naomi.

"Hei, tenang dulu ya. Penganggu itu gak mungkin setiap hari ada terus kan?"

"Enggak lah, mau ngapain juga."

"Kalian berdua tolong tetap jaga kesehatan disini, orang-orang keamanan udah panggil polisi untuk menangkap penjahatnya kita bisa sedikit tenang,"

"Bantuan-bantuan juga segera datang,"






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro