Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Pekerjaan macam apa ini.."

Erin mengerutkan dahinya, sekaligus menatap aneh layar laptopnya. Ia bergerak menangkup wajahnya dengan tangan kiri, menghela nafas pelan, lalu tangan kanannya bergerak meraih mouse yang ada di sana untuk membuka tab baru.

Sanchie
Hei Erin! Jadi bagaimana?
Kau menyukainya?

Erin
Kau gila, Sanchie.
Sungguh.

Sanchie
Apanya yang gila?

Erin
Pekerjaan yang kau berikan itu
sangat tidak masuk akal untukku!

Sanchie
Why?
Kurasa biasa saja..

Erin
Hah..?
Ngotak, 14 tahun gini lu
suruh nikah anjim!


Sanchie
Hanya acara TV, Erin.
Lagipula dengan ini kau
bisa terkenal!

Sanchie
Sebenarnya pekerjaan itu
untukku, ibuku memberikannya.

Sanchie
Tetapi karena kau butuh pekerjaan,
kupikir ini untukmu saja.

Sanchie
Ibu juga menyetujuinya, kau tau!

Sanchie
Tapi jika kau tidak mau,
itu terserahmu.

Sanchie
Sudah dulu, ya.
Kau pikir-pikir saja dulu.
Aku mau mandi, bye!
*Read 08.35

"Salahku apa, sih.."

"Kalau ga diambil susah nyari kerja, kalau diambil.." Erin memijit pelan pelipisnya, lalu menenggelamkan wajahnya di tangannya, sekarang dilema pun ikut menghantui dirinya.

Click.

Mendengar suara pintu kamar nya yang terbuka tanpa adanya ketukan terlebih dahulu, Erin dengan lemas menolehkan sedikit kepalanya, dan mendapati laki-laki bersurai raven disana.

"Iori.."

"Belum dapat juga?" tanyanya sambil duduk di sebelah Erin. Matanya melirik sebentar ke arah laptop Erin yang masih menyala, menampakkan E-mail berisi tawaran pekerjaan.

"Sudah dapat, toh. Sudah kau terima?" Iori bertanya, tetapi Erin memilih kembali menenggelamkan wajahnya tanpa menjawab pertanyaan Iori. Iori yang bingung dengan tingkah perempuan di depannya ini pun langsung membuka E-mail itu tanpa minta izin kepada pemiliknya.

"Tawaran pekerjaan... Menikah virtual?!"

Iori membulatkan matanya lebar, apa-apaan dengan 'menikah virtual' itu?!

"Hei bocah, kau mau menikah?" ledek Iori dan seketika itu juga Erin langsung bangun dan menggebrak keras mejanya, "ya tidak lah bodoh! Siapa juga yang mau menikah di usia 14?! Sini gue tabok!" teriak Erin histeris lalu kembali menenggelamkan wajahnya.

Iori yang sedikit merasa bersalah pun mengelus pelan surai halus Erin, lalu menepuk-nepuk kepala gadis itu dengan perlahan. "Jadi? Ini kau terima atau tidak?"

Erin mengangkat sedikit kepalanya, lalu tangan kanannya kembali bergerak meraih mousenya dan mengarahkan anak panah di desktop ke tulisan 'accept'.

Iori sedikit terkejut pada awalnya, tetapi ia maklumi juga, "ya.. aku hanya bisa mendoakan pekerjaan ini lancar untukmu."

"Lagipula.. Kenapa kau bisa bertengkar dengan orang tuamu, sih? Ada ada saja." Iori menghela nafas, tidak habis pikir. "Habisnya aku tidak mau pulang, aku masih memiliki tujuan dan impian disini."

"Tujuan dan impian? Memiliki Kujo-san?" celetuk Iori. Erin langsung mendelik ke arah surai raven itu, "iya, kenapa? ga suka?"

Erin kembali menatap sahabatnya itu dengan tatapan bingung, kenapa orang ini malah diam saja?

"Iori? Iori!" teriak Erin membuat Iori tersadar dari lamunannya. "A-ah iya.. Maaf."

"Apa, sih? Jangan melamun ditengah obrolan dong, aku jadi takut." Iori menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "iya, maaf Rin."

"Baiklah, ini sudah jam 9, aku mau mandi dulu," ujar Erin dan Iori pun tertawa ringan, "pantas bau, belum mandi ya?" ledeknya.

"Berisik, Iori!" kesal Erin lalu keluar dari kamarnya.

Setelah gadis itu keluar dari kamarnya, Iori hanya menatap sendu pintu kamar milik Erin yang perlahan tertutup.

"Di hatimu sudah benar-benar bukan aku, ya..?"

"Tidak apa-apa, karena sampai kapanpun hatiku hanya untukmu, Chisaki Erin."

























To be continued...

Astaga Iori, udah di buk pair orang, ttp aja sedboi kamu ckck /ditabok /run

Tp gpp, aku suka km sedboi /heh

Sebenernya.. Saya berniat ngepost barengan sama chapter chapter lain, tapi karena beberapa hal ya jadi begitu.

Btw kalian menemukan typo tida? Jika iya segera lapor ke saya ya 😔

Yak, mungkin segitu sajah, saya juga lagi kehabisan kata-kata :D

Sampai jumpa di chapter satu, bye-bye guys!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro