Part 2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Naoki pov.

" Baiklah selanjutnya adalah Nakamura Avira " ucap Nero sensei memanggil seseorang entah siapa (?). Tak lama kemudian seorang wanita datang ke lapangan, sepertinya aku pernah melihatnya tapi di mana yah? Entahlah aku lupa.

Dia mengambil bola basket dan mendribble nya. Saat dia ingin menshoot bola dia tiba tiba pingsan. Akupun segera lari ke lapangan menghampirinya, ku gendong dia ala bridal style dan membawanya menunju ruang kesehatan.

Sesampainya di ruang kesehatan aku segera menidurkannya di atas ranjang dan mencari guru penjaganya.

" Dia baik baik saja, sebaiknya kau biarkan dia istirahat " ucap Hiruko sensei dokter sekolah kami.

" Baiklah sensei " jawabku.

Tak lama datang seorang wanita dan bertanya " Bagaimana keadaannya ? "

" Siapa kau?. " tanyaku pada wanita itu.

" ohh iya aku Hasegawa Naruka teman Avira wanita yang sedang tidur itu " ucapnya menunjuk wanita yang ada di hadapanku ini,  Ohh jadi wanita cantik ini bernama Avira.

" Dia baik - baik saja hanya kelelahan dan membutuhkan banyak istirahat " jawabku memberitahu pasti dia khawatir.

" Huh syukurlah jika dia baik baik saja. Bisa kau jaga dia? Maaf aku harus ke lapangan karna aku hanya di beri waktu 5menit saja ? " tanyanya padaku, aku pikir - pikir tak masalah menjaganya lagi pula Ryuu bisa menggantikanku di lapangan.

" Tentu. "

" Benarkah? Wahh terima kasih " ucapnya senang.

" Sama - sama "

" Kalau begitu aku pergi dulu, tolong jaga dia jika ada apa apa bilang padaku. "

" Tentu, akan aku jaga. "

" sekali lagi terima kasih hmm? Nama mu? "

" Fujihara Naoki. " jawabku memberi tahu.

" Oke sekali lagi terima kasih Fujihara. "

" Sama sama Hasegawa. " ucapku lalu dia pun pergi setelah memeriksa keadaan temannya itu. Dan sekarang apa yang harus kulakukan agar tak bosan menemani wanita yang bernama Avira ini?.

Naoki pov end.

Setelah keluar dari ruang kesehatan Naruka segera berlari ke arah lapangan karna gilirannya untuk mengambil nilai sebentar lagi.

Sesampainya di lapangan basket dia segera mendatangi Nero sensei.

" Hah.... Hah.... maaf sensei apa aku terlalu lama ? " karena lelah berlari Naruka berkata sambil berusaha mengatur nafasnya.

" Tidak kok Hasegawa, bagaimana keadaan Nakamura ? " Nero sensei bertanya pada Naruka.

" Dia baik baik saja sensei hanya kelelahan dan membutuhkan banyak istirahat, dan fujihara yang menjaganya di ruang kesehatan " jawab Naruka mencoba menjelaskan.

" Syukurlah jika begitu, sebaiknya kau duduk menunggu giliranmu dan untuk Naoki akan di gantikan oleh Ryuu " ujar nero sensei.

Naruka pov.

  Huh syukurlah aku tak di marahi karna melewati batas waktu yang di berikan, Avira? Ada apa denganmu ? Kenapa kau bisa kelelahan sih? Ingin sekali aku melontarkan pertanyaan itu padanya. ' Maaf avira aku tak bisa menemanimu. Aku benar benar minta maaf ' batinku

Murid murid kelas kami pun segera berkumpul di lapangan basket "Baiklah semuanya karna Fujihara Naoki tidak bisa membantu kalian karna menemani Nakamura di ruang kesehatan, sebagai gantinya sensei meminta Yamada Ryuu untuk menggantikannya" kata nero sensei memberi tahu kami, saat mendengar bahwa Fujihara tak bisa melanjutkan semua murid wanita sedih dan tentunya kecuali aku. Lalu sekarang saat mendengar yamada Ryuu mereka kembali berteriak "Kyaaaa…! ryuuu" atau " Ryuu-kun tolong ajari aku " huftt sampai mau pecah rasanya telingaku ini...

"Baiklah kita mulai dari Hasegawa Naruka ?" Ujar nero sensei. Apa aku? Tapi aku kan tidak bisa!.

"Anoo sensei maaf tapi aku tak bisa, bagaimana jika yang lain dulu agar aku mengerti dan baru aku " ucapku.

"Tidak Hasegawa! Kau dulu lagipula kau belajar bukan? Cepat jangan banyak alasan!" Perintah nero sensei aduh ibuu bagaimana nasibku nanti?? Tamatlah aku(?).

"Baiklah sensei" jawabku dan segera pergi ke tempat di mana si Yamada itu berdiri.

"Kita mulai dari apa ?" Aku Bertanya padanya.

"Hm terserah" jawabnya. Aku bertanya dan hanya di jawab seperti itu! What apa-apaan dia ini!! menyebalkan sekali ini orang! Ingin rasanya ku patahkan seluruh tulangnya itu!.

"Bagaimana bisa terserah? Kau kan yang mengajar dasar bodoh" ucapku marah. Yaa aku marah bagaimana bisa dia begitu! Hah emosi sendiri aku.

"Bodoh huh" dia tersenyum aneh ihh, senyumnya seperti ingin memakanku saja " bukankah kau yang bodoh? Kau bukan yang ingin di ajari lagi pula kau juga tidak bisa basket bukan? Hmm?? " bertanya dan menyeringai padaku. Sungguh menyebalkan sekali orang ini!.

"APAA!! Mudah sekali kau berkata aku bodoh! Yah kau benar aku bodoh dalam basket tapi belum tentu aku bodoh dalam segala hal mengerti!" Kata ku sedikit berteriak. Dan entah kenapa aku merasakan seperti di tatap penuh kebencian oleh sekelilingku,,, hiii merinding jadinya.

"Baiklah nona Hasegawa yang cerdas kita akan mulai dengan mendrible bola basket okee" katanya dengan nada sok lembut, jijik aku jadinya.

"Baiklah" jawabku jutek.

   Kamipun segera memulai bermain basket dengan di penuhi oleh kegagalan ku. Jujur aku memang lemah dalam bermain basket, aku hanya pandai dalam bermain biola dan bertarung. Hahaha aku ini sedikit tomboy lohh, alasannya? Hmm karena aku ini gak mau di ikuti oleh orang bertubuh besar suruhan ayahku yang over itu.

Akhirnya waktuku bermain basket ralat belajar basket dengan si Yamada pun habis yeeyy senangnya bebas dari si menyebalkan itu. Akupun segera duduk di pinggir lapangan sekalian mengistirahatkan tubuhku yang lelah ini.

Ingin minum,,,, tapi tak ada minuman aku haus bangett. Tiba - tiba ada seseorang yang menyodorkan minuman padaku kebetulan sekali. Dan setelah ku lihat orang itu adalah.....

"Kau pasti haus? Ini minumlah " Yamada Ryuu sambil menyodorkan minuman padaku, tumben baik?.

"Terima kasih" ucapku mengambil minuman yang ada di tangannya dan segeraku minum. Entah ada angin apa dia duduk di sampingku.

"Kenapa kau sendiri?" Tanyanya.

"Hmm karena temanku sakit berada di ruang kesehatan dan tidak mungkin bukan bahwa dia akan di sini bukan?" Jawabku sedikit sinis, rasakan itu! Dia juga harus merasakan rasanya di jawab dengan sinis di saat kita ingin tahu.

"Kenapa kau tidak menemaninya?."

"Karna di sana sudah ada Fujihara yang menemaninya" jawabku dan dia hanya ber-ohh ria.

SKIP TIME.

Setelah pelajaran olahraga selesai aku berganti pakaian dan menuju ruang kesehatan, tetapi saat di jalan tanganku di tahan oleh... dia

"Mau kemana ?" Tanya Yamada Ryuu.

"Mau ke ruang kesehatan! Kenapa ?"jawabku cuek.

"Boleh aku ikut?."

"Untuk apa?."

"Di sana ada naoki, aku ingin menemuinya! Apa ada masalah ?. "

"Tidak. "

Kami berdua pun pergi ke ruang kesehatan.

Naruka pov end.
.
.
.

Naoki pov.

Lama hanya kata itu yang dapat ku simpulkan menemani dia yang sedang tertidur. Astaga sampai kapan aku harus menunggu? Perutku sudah sangat lapar dan membutuhkan asupan 'aku lapar sangat lapar 'batinku.

Setelah lama menunggu akhirnya dia bangun juga.

"Di mana aku?" Tanyanya dengan suara khas bangun tidur.

"Di ruang kesehatan" jawabku.

"Tapi bagaimana bisa? Dan Naruka di mana dia? " tanyanya lagi.

"Tadi kau pingsan saat di lapangan, sensei bilang kau hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat. Dan untuk temanmu itu dia tadi ke sini untuk melihat keaadanmu dan memintaku menemanimu karna takut terjadi apa apa padamu " jawabku menjelaskan apa yang terjadi saat dia tidur dan termasuk saat Hasegawa kesini.

"Benarkah?" Tanyanya dan aku menjawab dengan anggukan. "Terima kasih telah menemaniku Fujihara".

"Sama sama dan kau bisa panggil aku dengan namaku saja "

"Baiklah terima kasih naoki dan kau juga bisa memanggil namaku"

"Tentu.... hmm avira? " Tanyaku dan di jawab anggukan olehnya dengan tersenyum,,, 'manisnya saat di tersenyum'batinku.

TOK.TOK.TOK.

"Masuk " jawabku. Dan masuklah Ryuu dan Naruka? mungkin nama gadis yang di samping Ryuu.

"Hai avira bagaimana keadaanmu ?" Tanyanya.

"Aku baik baik saja kok Naruka jadi tenang saja" jawab avira dengan tersenyum. Benarkan gadis yang datang dengan Ryuu namanya Naruka.

"Benarkah? Syukurlah jika begitu. Ayoo kita pulang tapi apa kenichi-nii menjemputmu? " Tanya Naruka pada Avira.

"Tidak ken-nii kuliah siang bukan? Jadi aku tak di jemput"

"Yahh lalu kau dengan siapa pulangnya "

"Tentu sendiri " jawab avira tersenyum.

"Dia akan bersamaku" usulku.

Naoki pov end.

Saat naoki mengatakan bahwa avira akan pulang bersama dengannya Avira,Naruka, dan Ryuu kaget mendengarnya.

"APAAA!?" Naruka kaget.

"Hei Naruka berisik ini di ruang kesehatan bukan di mall. "

"Hehehe maaf Aviraku tersayang " ucap Naruka menyengir.

"Kamu serius? Memang tidak merepotkan ? " tanya Avira halus.

"Tidak kok tenang saja. Lagi pula hari ini aku bawa mobil " jawab Naoki.

"Serius nih? Nanti temanku di apa apain lagi " kata Naruka menyelidik.

"Emang mau di apain? Gak bakal di makan kok temanmu itu. Jadi tenang aja " naoki menjawab dengan enteng.

"Ya udah deh. Jagain temanku tercinta ini yah kapten pulangin dengan selamat! Inget jangan ada satupun goresan di kulitnya ini " kata Naruka jail.

"Lalu kamu gimana Naruka? " tanya Avira pada Naruka.

"Aku? Tenang aja ada pangeran berkuda yang akan menjemputku nanti. Jadi jangan khawatir. "

"Siapa pangerannya ? " tanya Ryuu.

"Kakaku tercinta Haruki-niisan " jawab Naruka dengan bangga.

"Ohh! "

'Dia kenapa ?' Batin Naruka.

"Yaudah ayoo kita pulang " kata Naoki mengajak pulang, dan yang lain hanya mengangguk.

Mereka pun pergi dari ruang kesehatan, Berjalan bersama menuju parkiran. Sesampainya di depan Haruki sudah ada untuk menjemput Naruka. Setelah ijin pulang duluan Naruka menghampiri Haruki dan pulang, begitu pula dengan yang lain keparkiran dan pulang.
.
.
.
.
Di pagi hari yang cerah.

Braak. Brakk. Brak.

" HEI RUKAAA!!! CEPAT BANGUN SUDAH PAGI! MAU SAMPAI KAPAN KAU TIDUR HAH? BANGUN ATAU KU HANCURKAN PINTU INI JIKA KAU TAK BANGUN !!!! RUKAAA.... " teriak Reichi dari luar kamar Naruka.

Naruka pun bangun setelah mendengar suara ledakan dari luar(?) "Iyaa onii-chan sayang aku sudah bangun jadii... BERHENTI UNTUK BERISIK !!!!" ucap Naruka.

"Hehehe sudah bangun rupanya! Ya sudah mandi sana lalu makan yah sayang, sudah di tunggu. Jangan lama lama yah my lovely imouto " kata Reichi. Reichi sebenarnya adalah pribadi yang dingin tapi saat dengan keluarga dia akan menjadi pribadi yang hangat. Apalagi dengan Naruka adik tersayangnya Reichi akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya.

"Iya onii-chan " kata Naruka. Pada saat ingin kembali ke dalam kamarnya tapi tangannya di tahan oleh Reichi.

"Ada apa lagi nii-chan ?. "

"Morning kissnya mana? Masa nii-chan gak di kasih " kata Reichi dengan wajah yang (sok) sedih.

Naruka memutar matanya bosan, lalu berjinjit dan mencium pipi kanan Reichi, lalu menutup pintu.

"Hehehe adik tercinta tuh " kata Reichi berucap pada diri sendiri sambil tersenyum dan pergi menuju ruang makan.

Skip Time.

"Pagi yah, bu, niichan, niisan " Naruka mencium pipi meraka lalu duduk di samping Haruki.

"Pagi sayang " ucap mereka semua.

Setelah selesai sarapan. Naruka segera pamit kepada orangtunya dan pada Haruki. Naruka ke sekolah di antar oleh Reichi menggunakan lamborghini hitam milik Reichi. Sepanjang perjalanan mereka membicarakan hal - hal yang tidak jelas.

Sesampainya di Vocscol senior high school. Reichi turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Naruka. Sebelum pergi seperti biasa Reichi mencium kening Naruka terlebih dahulu dan pergi ke kampusnya.

Seperti biasa sepanjang jalan melawati koridor Naruka menjadi pusat perhatian yahh karena penampilannya yang sedikit... yahh gitu deh. Pake baju sekolah seperti yang lain dan di tambah celana training itulah ciri khas Naruka. Sesampainya di kelas.

"MINNA OHAYOU " teriak Naruka dengan suara membahana.

"Ohayouu " jawab semua. Naruka pun segera pergi ke tempat duduknya di pojok kelas samping jendela dan di belakang avira.

"Ohayou Avira " sapa Naruka dengan ceria.

"Ohayou naruka, ada apa ? Sepertinya hari ini kau ceria sekali " Avira bertanya dengan penuh penasaran.

"Tidak kok hanya saja hari ini aku senang. "

"Bagaimana kemaren ? Naoki mengantarmu sampai rumah kan ?" Naruka bertanya pada Avira.

"Tentu. Dia mengantarku sampai rumah kok " jawab avira.

"Syukur deh kukira dia tidak mengatarmu sampai rumah. "

KRINGGG..KRINGGG

Bel berbunyi menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai, semua murid kemabli ke tempat duduknya masing masing. Tak lama kemudian guru fisika pun masuk yahh karna memang pelajaran pertama mereka adalah fisika.

"Ohayou semuaa " sapa mei sensei ( guru fisika )

"Ohayou sensei " jawab semua.

"Baiklah kita akan memulai pelajarannya buka buku fisika kalian " perintah mei sensei.

"Baik "

Skip Time.

KRINGG....
Bel istirahat pun berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas. Begitu pula dengan Naruka dan Avira mereka keluar pergi menuju kantin.

Berjalan menuju kantin sambil mengobrol dan pelajaran fisikalah yang menjadi topik pembicaraan mereka. Mereka sama sama ngeluh karena tidak ada yang paham sama sekali tentang pelajaran fisika tadi.

"Ruka kantin ramai lagi... " Avira melihat kantin yang ramai pun langsu lesu.

"Kau benar! Menyesal aku tak bawa bekal " jawab Naruka yang ikut lemes.

"Yaa sudah seperti biasa. Langsung trobos aja Avira. "

"Benar juga ayoo "

Mereka pun menobros antrian yang panjang. akhirnya mereka mendapat makanan dan segera pergi mencari tempat kosong.

Setelah mendapat tempat kosong mereka makan sambil mengobrol kembali.

"Akhirnya kita dapat tempat senangnya " ucap Naruka bahagia.

" kau benar ruka,,, ugh sakit rasanya badanku harus seperti tadi " jawab Avira sambil memegangi tubuhnya yang terasa sakit.

"Sama aku juga. Yasudah makan yuk nanti keburu bel " usul naruka. Lalu mereka pun makan tanpa memperdulikan sekitarnya.

"Boleh kami duduk di sini ?" Terdengar suara seseorang yang membuat mereka menghentikan makannya dan menengok.

"KAU...." ucap Naruka dan Avira.

***
Sebenarnya cerita ini mau saya publish tiga hari yang lalu tapi, karena kuota menipis jadi...yaa begitulah -_- .

Oke nih part 3 akan menyusul. Saran dan kritk sangat dibutuhkan dalam cerita ini.

Salam hangat AviNa, Avira dan Naruka :-)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro