Padmasana - Dua

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selamat membaca...

Padamasana 2 – Bau Rumah Sakit

https://www.youtube.com/watch?v=Zzylc-7PwQ4

Play list - Trampolin [SHAED ft. Zayn]

Secepat kilat Zayn kembali memacu SUV hitam menuju ke rumah sakit Kasih Ibu. Kakek kembali mendapat serangan jantung sore tadi. Itu saja berita yang dikabarkan oleh Pak Bondan, asisten kakek. 10 menit kemudian Zayn sudah berada di IGD rumah sakit tersebut. Melihat Pak Bondan dan Pakdhe Satya yang masih duduk di ruang tunggu, menandakan bahwa kakek belum dipindahkan ke ruang rawat inap.

"Bagaimana keadaan kakek?" tanya Zayn kepada Pak Bondan.

"Tuan masih dalam tahap observasi, Tuan Muda," jawab Pak Bondan.

"Ke mana saja kamu? Dasar cucu tak tahu di untung!" geram Pakdhe Satya saat melihat Zayn di IGD.

"Maaf, Zayn enggak tahu kalau kakek mendapat serangan jantung lagi,"

"Simpan maafmu. Jika sampai terjadi sesuatu yang fatal dengan Bapak, aku tidak akan segan untuk bertindak."

Setelah mengucapkan kata-kata yang tidak mengenakkan hati, berlalu lah Pakdhe Satya dari hadapan Zayn.

Zayn menyugar rambutnya yang memang sudah acak-acakan. Ia pun merasakan sedikit sesak yang tak biasa. Bau obat-obatan yang menyengat sangat mengganggunya. Meski sudah memakai proteksi maksimal, terkadang clairalience memang tak bisa ditoleransi.

"Duduk dulu, Tuan. Mau saya belikan sesuatu?" tanya Pak Bondan ketika melihat wajah Zayn yang mulai memucat.

"Aku enggak apa-apa, Pak. Sudah berapa lama kakek tidak sadarkan diri?"

"Tuan sadar, hanya saja belum boleh dijenguk. Menunggu kondisi stabil."

"Lantas kenapa Pakdhe sekejam itu? Apa salah Zayn?"

"Jangan diambil hati omongan Tuan Satya, memang sudah menjadi sifatnya," hibur Pak Bondan.

Mereka sama-sama tahu bagaimana sifat pembawaan Satya Wiratmaja. Selalu dalam mode tegangan tinggi. Bahkan saat berkumpul bersama. Spesial kepada Zayn, tegangan itu akan naik 1000x dari biasanya. Rasanya Zayn sudah menjadi musuh pakdhe sejak lahir. Bahkan saat Zayn hanya diam saja, pakdhe tetap punya alasan untuk membencinya.

Entah untuk alasan apa, Zayn tak pernah tahu.

"Kalau begitu, saya keluar sebentar, Tuan. Kalau ada apa-apa atau perlu sesuatu, silakan hubungi saya."

"Baiklah,"

Setelah kepergian Pak Bondan, Zayn benar-benar merasa sendiri. Sendiri di ruangan sebesar itu, menunggu kondisi kakek stabil. Dan sendiri dalam kesunyian hati. Jika boleh mengeluh, Zayn ingin berkeluh dengan takdir. Kenapa sekejam ini kepadanya?

Tidak kejam sebenarnya. Hanya saja Zayn merasa semua orang akan menyudutkannya setiap kali kondisi kakek menurun. Zayn juga tak menyangka jika akibat dari perkataan serta perbuatannya sore tadi kepada kakek akan berakibat sefatal ini. Hal terakhir yang Zayn inginkan adalah melihat kakek menderita. Bolehkah ia memutar waktu?

Pukul 10 malam saat dokter yang sedang berjaga memanggil Zayn untuk masuk. Diikuti Pak Bondan yang sudah kembali menemani Zayn.

"Kondisi Pak Wirama sudah stabil, sudah boleh dipindah ke ruang rawat inap. Namun, mohon untuk tidak banyak diajak komunikasi terlebih dahulu." Kata dokter Aris. Dokter spesialis jantung yang selama ini merawat kakek.

"Baik, Dok. Terima kasih sudah banyak membantu kakek,"

"Sudah menjadi kewajiban saya."

****

Ketika kakek sudah pindah di ruang rawat inap VVIP, Zayn pamit kepada Pak Bondan. Ingin keluar sebentar untuk menghirup udara segar. Rekor dalam sejarah hidup Zayn. Ia mampu bertahan dengan bau rumah sakiot dalam kurun waktu lumayan lama. Sebelum ini, Zayn tak pernah bisa berlama-lama di rumah sakit. Bahkan ketika kakek sedang dirawat pun ia hanya menjenguk sebentar.

Zayn keluar meninggalkan gedung rumah sakit, menuju area parkir tempat mobilnya berada. Ia menyandarkan punggungnya pada jok depan kemudi mobil, dan membuat posisi jok itu sedikit terlentang. Penat. Adalah kata yang mungkin bisa menwakili hati Zayn saat ini. Seharian ini banyak hal yang harus ia lalui. Sebagai penutup adalah kabar dari kondisi kakek. Benar-benar hari yang luar biasa.

Zayn membuka maskernya, menghirup napas dalam-dalam. Meski bau pengharum mobil yang mendominasi, setidaknya lebih baik alih-alih bau rumah sakit. Mungkin bagi sebagian besar orang, mobil Zayn tak berbau apapun. Tetapi baginya, aroma dari dalam mobilnya mampu mengatasi kepenatan yang ia alami.

Zayn secara khusus memesan produk-produk wewangiannya ke pabrik. Selain meracik teh, Zayn juga menciptakan produk wewangian yang ia buat untuk dirinya sendiri. Sangat membantunya untuk mengurangi siksaan indera penciumannya.

Pernah ada salah satu staff yang bertanya kepada Zayn, untuk apa aroma selembut ini bahkan hampir tak tercium oleh indera penciuman manusia pada umumnya. Namun, hanya Zayn jawab dengan senyuman. Lama kelamaan mereka akhirnya mengerti sendiri, bahwa Zayn itu spesial. Semenjak itu, mereka hanya menerima dan mengerjakan dengan senang hati tiap kali Zayn meminta untuk dibuatkan sebuah produk.

Pernah pula ada salah satu karyawan yang datang ke ruangannya, ia terkagum dengan wewangian lembut nan menenagkan dari ruangan Zayn. Sempat bertanya, kenapa tidak dikomersilkan saja. Tetapi malah ditertawakan oleh Zayn.

"Tidak akan ada yang beli wewangian seperti ini. Mereka akan mengira kita mengeluarkan produk gagal," jawab Zayn kala itu.

"Siapa bilang produk gagal? Buktinya saya masih bisa merasakan keharuman relaksasi dari wewangian ini." Bantah si karyawan.

"Hanya segelintir orang saja yang bisa merasakan khasiat dari aroma ini. Kamu beruntung," timpal Zayn.

Si karyawan sempat berani meminta kepada Zayn sampel wewangian tersebut, namun, mentah-mentah Zayn tolak. Takut akan disalah gunakan. Barang ciptaannya yang berupa perpaduan dari bunga krisan, pucuk putih daun teh, serta kelopak cattleya sangat unik dan rahasia. Untuk konsumsi, campuran teh ini sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu relaksasi. Tetapi kelopak yang digunakan bukan cattleya, melainkan rose bud. Campuran dari teh ini akan membantu penderita insomnia untuk mendapatkan kualitas tidur yang maksimal.

Bagi Zayn, aroma yang ia racik membawa sensai tersendiri. Seperti berada di hamparan taman penuh dengan warna dan kupu-kupu. Membuat saraf-saraf penciuamnnya bisa beristirahat dari kebisingan aroma yang ia temui setiap hari.

Sekarang, aroma yang ada di dalam mobilnya merupakan campuran dari krisan, cattleya dan lemongrass. Menenangkan dan hangat. Membuat rileks setelah seharian penat dengan segala urusan kehidupannya yang rumit.

Sejenak Zayn mampu melupakan segala hal yang hari ini ia alami. Untuk sejenak hidungnya beristirahat dari kegiatan menghidu aroma yang sangat menyiksa. Meski sudah memakai masker rangkap 3, tetap saja tidak bisa membantunya secara maksimal. Memang sudah menjadi nasibnya, hidup dengan keanehan seperti ini.

Bagi Zayn, clairalience adalah sebuah kutukan. Namun bagi Wirama Wiratmaja, clairalience adalah anugrah yang tak ternialai harganya untuk kemajuan Dua Angsa. Ibarat kata, Zayn dijadikan sebagai mesin pencetak uang bagi perusahaan. Namun Zayn bisa apa? Dia hanya bisa menjalani dan berharap semoga suatu hari nanti kenaehannya ini bisa benar-benar membawa manfaat bagi kehidupan pribadinya.

Setelah beberapa saat beristirahat di mobil, Zayn ingin kembali ke kamar rawat inap Kakek WiWi. Tetapi sebuah pesan dari Pak Bondan baru saja masuk. Meminta Zayn untuk istirahat di apartemen saja. Kondisi kakek sudah jauh membaik, bahkan bisa berbincang meski hanya sebentar.

Zayn membalasnya. Mengikuti kemauan Pak Bondan untuk istirahat di apartemen. Karena Zayn memang membutuhkan keadaan netral untuk dapat beristirahat.

Zayn menghidupkan mesin mobil, memacu SUV membelah jalanan kota Solo yang sepi di tengah malam yang hampir dini hari. Tidak butuh waktu lama untuk sampai di apartemen dan mengistirahatkan diri.

"Aku butuh campuran deep sleep untuk hari ini," kata Zayn pada dirinya sendiri.

Setelah membasuh wajah dan kaki, Zayn segera menuju ke dapur. Menjerang air dan mencampur rose bud, chamomile, serai, serta lavender dalam satu sendok takar. Zayn selalu menyiapkan bahan-bahan dasar teh pilihan yang ia tempatkan dalam wadah kaca kedap udara. Baik di apartemen maupun di rumah kakek selalu tersedia bahan-bahan dasar ini.

Bahannya pun bukan hasil ekspor, melainkan hasil dari pemberdayakan petani lokal yang memang menyediakan semua bahan terbaik untuk menciptaklan teh yang berkualitas.

Bunyi ketel mendidih segera membuat Zayn bangkir dari duduknya dan mematikan alat pemanas air. Tidak bisa langsung digunakan untuk menyeduh teh. Air mendidih bersuhu 1000C bisa merusak kandungan dan fungsi dari bahan dasar.

Sejenak menunggu sembari berselancar ke dunia maya, Zayn tak sengaja menemukan sebuah story di instagram. Tentang seseorang yang hingga detik ini masih mengisi sudut terdalam hatinya. Tentang dia yang tak pernah memberinya kesempatan untuk berpamitan. Tentang masa lalu yang belum terselesaikan. Sudah berbulan-bulan terlewati, tetapi rasanya masih saja sama. Sakit.

Sudah bermacam cara Zayn lakukan. Mengambil berbagai macam kesibukan. Menciptakan sebuah racikan terbaru, hingga berkeliling nusantara untuk mencari bahan dasar premium bagi perusahaan. Tetap saja tiap kali Zayn melihat atau menemui segala hal tentang dia, rasa itu kembali mengisi. Tak pernah hilang meski ia hindari. Apakah memang ini yang dinamakan cinta sejati? Kata orang cinta itu indah. Kata orang cinta itu bahagia. Kata orang cinta itu segalanya. Namun kenapa terhadap Zayn cinta itu menderita?


Bonus picture si cantik cattleya labiata😍😍😍😍


Salam,
Jurnallin.
19 Desember 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro