3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Apa... apa kau pernah membuatnya bahagia?

----

Pada suatu hari ia membangunkanku, ini termasuk aneh untukku. Karena, biasanya aku yang akan bangun terlebih dahulu. Kau tahu ia sangat pemalas, apalagi pada saat liburannya.

Dia seorang polisi setempat, kadang sangat kesusahan mengurus seorang penjahat. Jiwa kepahlawanannya sangatlah tinggi.

Kecualikan sifatnya yang mesum.

Dia menghadiahiku sebuah senyuman hangat, aku menyipitkan mata berusaha menyesuaikan dengan cahaya sekitar. Netraku mengerjap bingung.

"[Name] bangun, kau mau ikut pergi ke suatu tempat?" tanyanya, walau aku masih dalam selimut.

"Pergi kemana?"

"Bangunlah, ayo kita bersiap."

˚˙˚˙

Aku melihat ke sekeliling, taman bermain! Jarang sekali dia mengajakku ke sini, walau dia sering mengajakku ke minimarket terdekat untuk membeli majalah laknatnya itu, sedangkan aku berbelanja bahan makanan.

Saat aku berada di dekatnya dia menyembunyikan majalahnya itu di dalam koran yang ia beli juga di situ, kadang aku membiarkannya dan 'tak jarang menyembunyikannya.

"Bagaimana? Kau senang?" tanyanya ia mengulurkan tangannya layaknya pangeran, aku menerimanya dan mengangguk dengan senang.

"Tentu!"

Dia menarikku, sudah berapa lama aku tidak bermain bersama dengannya? Papa selalu sibuk mengurus pekerjaannya, bahkan seringkali membiarkanku sendirian di dalam rumah. Itu menyebalkan.

Pertama-tama dia mengajakku ke rumah hantu, aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Fakta yang kuketahui tentangnya adalah dia takut hantu, tapi kenapa dia mengajakku untuk ke rumah hantu? Kuakui aku suka dengan nuansa horor, tapi mungkin dia terlalu memaksakan untuk ke sana.

Rumah hantu itu membuatku sedikit takut, tapi papa malah sudah takut saat awal. Dia dengan gemetar memasuki rumah hantu sambil menggandeng tanganku.
Dia berkata, "jangan lepaskan gandengan nanti kau hilang."

Cih, bilang saja takut .

Dia sempat menjerit ketakutan dan memelukku karena jumpscare yang 'tak terduga, aku juga terkejut saat itu. Saat menyampai garis akhir ia mengembangkan senyuman, kakinya bergetar sambil bergumam layaknya mantra.

Kami mencoba berbagai permainan yang ada di sana, oh! Ini sangat menyenangkan. Menghabiskan waktu di taman bermain tidak begitu buruk, langit yang berwarna biru perlahan menggelap perubahan waktu seperti sangat cepat, padahal aku ingin waktu berjalan lebih lambat.

"Mau naik itu?" ia menunjuk bianglala yang terletak di tengah-tengah taman bermain, lama-lama cahaya matahari itu berganti dengan gemerlap cahya lampu berwarna-warni.

"Boleh!"

Lampu berwarna-warni itu sangat indah. Kami menaiki bianglala dan menikmati hari ini sebagai keluarga, menyenangkan. Mungkin, ini hari yang sempurna untukku.

"[Name]...."

Aku menoleh, iris biru gelap itu menatap ke arahku. Kedua sudut bibir itu melengkung membentuk senyuman, tangannya bergerak--beralih menyentuh suraiku.

"Selamat ulang tahun."

----

Belum, tapi suatu saat nanti aku pasti akan membalasnya.
Aku janji.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro