Sebuah Janji Yang Tidak Dapat Ditepati

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

RUANG MAKAN ~

"Riku-san ini makanlah dulu selagi masih hangat " ujar Nuansa akan menyuapi Riku dengan perlahan.

"Arigatou Nu-chan " ujar Riku tersenyum menerima suapan tersebut dengan senang hati.

Sudah dua minggu semenjak Tenn pergi untuk melakukan tour konser keliling dunia, keadaan Riku belum membaik.

hingga saat ini Riku hanya bisa menggerakkan kepala dan badannya karena kaki dan tangannya sudah tidak bisa ia gerakkan sama sekali karena itu Nuansa membantunya ketika makan dengan cara menyuapinya.

Sebenarnya Nuansa ingin memberitaukan keadaan Riku yang sekarang, namun Riku memohon agar ia merahasiakannya hingga Tenn kembali.

"gomenne Nu-chan kau jadi harus merawatku menggantikan Tenn-nii "

"kau tidak perlu meminta maaf Riku-san aku senang karena dapat membantu kalian berdua karena bagiku kalian sudah seperti keluarga ku " jawab Nuansa tersenyum menggelengkan kepala.

"aku sudah tidak memiliki siapa-siapa sejak kecil bahkan aku belum pernah bertemu dan melihat wajah kedua orang tua ku namun berkat kalian berdua aku bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga"

" lagi pula ini keputusanku sendiri untuk membantu kalian berdua"

"anggap saja ini sebagai balas budi ku sewaktu kecil karena kalian sudah menolongku " imbuh nya lagi tersenyum menjelaskan.

"unm... arigatou "

"Nee... Riku-san bagaimana jika setelah mengajari anak-anak nanti kita pergi ke suatu tempat "

"eh... kemana ?"tanya Riku bingung

"itu rahasia " ujar Nuansa tersenyum jahil

"mou aku jadi penasaran "

Semenjak pertamakali Riku diajak Nuansa ke tempat les yang ia bimbing, Riku selalu menemani Nuansa ketika mengajari anak-anak tersebut terkadang membantunya sedikit-sedikit .

.

.

.

TOKO KUE ~

"Jadi tempat rahasia nya ini toko kue ??" tanya Riku bingung setelah selesai mengejar Nuansa tiba-tiba mengajak ke toko kue.

"Yup...Karena selain omurice kau juga suka strowberry cake dan setauku dengan memakan makanan manis dapat meningkatkan mood kita " jawab Nuansa percaya diri dengan pose berpikir.

"Eh... apakah Nu-chan mencoba untuk menghiburku ? " tanya Riku polos.

"Itu...itu aku tidak... karena kebetulan ketika kita pulang selalu melewati toko roti ini "

"Dan...dan ....aku selalu kesini ketika punya waktu luang dan strowberry cake disini sangat enak jadi aku mengajakmu kesini " jawab Nuansa terbata-bata memerah malu

"Pfftt..."

"Mou... jangan tertawa "

.

.

.

Kriet~

"Irasshaimase !" Ujar penjaga toko laki-laki bersurai orange menyapa Nuansa dan Riku ketika memasuki toko.

"Ah.. Nuansa-san selamat datang apakah mau aku siapkan pesanan seperti biasanya ? " imbuh orang tersebut ketika sudah menyadari siapa yang datang.

"Unm... dan aku juga ingin memesan satu stowberry cake "

"Baik satu roti melon dan satu strowberry cake akan segera disiapkan"

"Tidak biasanya kau mengajak seorang teman kesini " imbuh Mitsuki melihat seseorang yang berada di kursi roda sambil mengambil roti di etalase

Nuansa hanya bisa tersenyum canggung.

"Ah... perkenalkan dia Nanase Riku , Riku-san perkenalkan Izumi Mitsuki " ujar Nuansa memperkenalkan

"Yoroshiku na Riku "

"Yoroshiku Mitsuki "

"Hai douzou "ujar Mitsuki memberikan kotak berisi Roti pesanan mereka

"Arigatou Mitsuki-san "

"Hai trimakasih sudah mampir , jangan lupa datang lagi "

"Umn... tentu " jawab Riku dan Nuansa
.

.

.
Ketika mereka tengah melanjutkan perjalan dari toko roti menuju ke rumah tiba-tiba mereka mendengar sebuah alunan biola yang sangat merdu di salah sudut pertokotoan .

"Nu-chan apa kau mendengar suara biola ? " tanya Riku tiba-tiba

"Umn...aku juga mendengarnya " jawab Nuansa mengamati sekitar mencari sumber suara tersebut.

"Ah... disana apa kau mau melihatnya Riku-san " tanya Nuansa setelah menemukan sumber suaranya

"Umn... "

Nuansa pun mendorong kursi roda Riku menuju ke sumber suara tersebut, setelah sampai ke tempat tersebut.

terlihat seorang laki-laki bersurai pirang tengah memainkan sebuah biola dengan anggun, suara biola yang merdu mulai terdengar mengalun dengan lembut melewati indra pendengaran mereka, seakan mampu menghipnotis setiap orang yang mendengarnya.
.

.

.
Suara tepukan tangan mulai terdengar seiring dengan berakhirnya permainan biola tersebut.

"Thank you minna-san sudah menyaksikan pertunjukan biola ini "

"Sugoii.. " ujar Riku dengan mata berbinar-binar melihat penampilan orang tersebut.

"Owh thank you desu...maukah kau bernyanyi untuk watashi ? "

"Eh.... anoo.... etto... " ujar Riku kelagapan karena tiba-tiba diajak untuk bernyanyi.

"Ganbatte Riku-san " ujar Nuansa tertawa kecil.

"Anoo..." ujar Riku masih bingung

"Kalau begitu bagaimana jika this young pretty lady yang bernyanyi? " ujar orang tersebut memegang tangan Nuansa.

"Eh... aku-- "

" aku bisa-- aku akan bernyanyi "

Belum sempat Nuansa menyelesaikan perkataan nya sudah dipotong oleh Riku.

"Owh good desu... lets play the music " ujar orang tersebut tersenyum bersiap
Memainkan biolanya.

Riku pun mulai bernyanyi [ Because Now-IDOLiSH7 ] ,dengan perlahan suara biola pun mulai terdengar mengiringi nyanyian Riku.

Banyak orang-orang yang mendengar
Suara tersebut mulai berdatangan satu persatu karena terhipnotis oleh nya.

Prok...Prok....Prok...

Mereka berdua mengucapkan Trimakasih kepada semua orang yang melihat pertunjukan mereka berdua.

.

.

.

"Thank you... "

"Riku.... Nanase Riku "

"Thank you Riku watashi Rokuya Nagi desu Yoroshiku "

"Unm Yoroshiku Nagi "

" and... "

"Ah... kau bisa memanggil ku Nuansa , yoroshiku Nagi-san "

"Owh sungguh nama yang unik desu "

"Arigatou " ujar Nuansa sweet drop mendengar perkataan Nagi.

"Owh watashi harus pergi sekarang ,lain kali ayo kita collab lagi" ujar Nagi tiba-tiba waktu di jam tangannya

"Watashi selalu ada disini setiap sore "

"Unm...tentu "

"Oke Bye bye Riku, Nuansa "

.

.

.

https://www.youtube.com/watch?v=VCb8RoOdwjU

(JANGAN LUPA SAMBIL DENGERIN LAGUNYA KETIKA MEMBACA AGAR DAPET FEEL)

KAMAR RIKU ~

"Riku-san sekarang waktunya meminum obat " ujar Nuansa memasuki kamar Riku membawa sebuah nampan berisi obat-obatan Riku

"Hai... arigatou Nu-chan "

Setelah membantu Riku meminum obatnya biasanya Nuansa membantu Riku untuk memegang pensil atau polpen dan mengerakkan tangannya untuk menulis sebagai terapi setidaknya itu saran dari dokter agar otot-otot tangan Riku tidak terlalu kaku.

Walaupun hanya menuliskan hal-hal random yang Riku pikirkan saat itu atau bahkan menggambar biasanya Riku tidak membuang tulisan-tulisan itu dan meminta Nuansa untuk menyimpannya di sebuah kotak.

"Aaa.. !!! " teriak Riku tiba-tiba ketika latihan menulis

"Eh.. ada apa ??! " tanya Nuansa panik

"Aku... aku.. lupa mengirim pesan ke Tenn-nii "

"...." Nuansa hanya bisa berwajah datar mendengar perkataan Riku.

"Nu-chan tolong bantu aku " ujar Riku memohon mengeluarkan jurus puppy eyes nya.

"Hah... baiklah sebentar aku akan mengambil ponsel terlebih dahulu "
Ujar Nuansa menghela nafas lelah

Semenjak Riku tidak bisa menggerakkan kedua tangannya ponsel Riku yang menyimpannya adalah Nuansa sehingga ketika ingin mengirim pesan melalui telepon.

Nuansa yang membantu Riku mengetikkan pesan tersebut melalui hp Riku agar Tenn tidak curiga.

Semenjak Tenn pergi melakukan konser tour Riku selalu mengirim pesan agar kakaknya tidak khawatir tentang keadaannya begitu juga dengan Tenn.
.

.

.

KAMAR HOTEL

Brukkk~

"Hah lelahnya.... " ujar Gaku menjatuhkan tubuhnya di sofa setelah memasuki kamar.

"Dasar lemah bukankah hari ini jadwal nya tidak begitu padat " celetuk Tenn melihat tingkah Gaku berjalan menuju sofa

"Apa kau bilang "

"Ma...ma... kalian berdua tidak bisakah sehari saja jangan bertengkar"

"Huh "dengus keduanya ketika mendengar perkataan Ryuu.Ryuu hanya bisa menghela nafasnya lelah melihat sikap rekan seunitnya.

Tenn pun pergi menuju ke kamarnya.

Drrtt...ddrrtt...

Tiba-tiba saja ponsel yang berada di sakunya bergetar ketika sudah memasuki kamarnya menandakan ada pesan yang masuk.

Tenn segera mengeluarkan ponsel nya dari saku dan duduk di atas kasur, setelah tau siapa yang nama pengirim pesan tersebut tanpa sadar Tenn tersenyum.

Hari xxxx tanggal xxxx

RIKU

Tenn-nii bagaimana keadaan mu hari ini ? Aku harap kau baik-baik saja karena Riku baik-baik saja disini ^^

Tenn-nii tau tidak hari ini Nu-chan mengajak Riku ke toko kue , dan Srawberry cake disana sangat enak ku harap ketika Tenn-nii sudah kembali ke jepang kita bisa kesana bersama-sama dan mencoba strowberry cake itu.

Selain itu Riku juga bertemu dengan seseorang yang pandai bermain biola , orang itu juga mengajak Riku untuk collab bersama sungguh pengalaman yang tidak akan Riku lupakan seakan berada di dalam dunia mimpi .

karena dapat bernyanyi di depan banyak orang dan membuat orang lain yang mendengar suara nyanyian Riku menjadi bahagia apakah ini yang Tenn-nii rasakan ketika bernyanyi di depan banyak orang ?

Ah... Riku hampir lupa Riku juga berkenalan dengan mereka Izumi Mitsuki orang yang menjaga toko kue itu dan Rokuya Nagi orang yang pandai memainkan biola tersebut

Jadi bagaimana dengan Hari Tenn-nii disana ???

TENN

Tenn-nii senang mendengar Riku baik-baik saja .

disini Tenn-nii juga baik-baik saja jadi jangan khawatir.

Hari ini Tenn-nii baru saja selesai melakukan wawancara di sebuah acara tv , acara itu akan disiarkan di channel Tv*** jangan lupa menontonnya.

Untuk pertanyaan mu mengenai bernyanyi di depan banyak orang.

Kau benar itu yang Tenn-nii rasakan setiap kali berdiri di atas panggung terlebih ketika penampilan Tenn-nii dapat menghibur Riku.

Tentu Ayo kita pergi bersama-sama Riku ke toko kue tersebut .

Dan sepertinya kau mulai memiliki teman baru ya ?

.

.

.

Setelah menjawab pesan tersebut Tenn segera menutup ponsel nya dan menjatuhkan dirinya di kasur kamarnya.

Ia meletakkan tangannya di atas kepalanya menutupi kedua indra pengelihatannya.

"Syukurlah kau juga baik-baik saja hari Riku " gunam Tenn tanpa sadar air matanya keluar membasahi kedua pipinya.

Tenn tidak bisa menyembunyikan perasaan khawatirnya meskipun Riku sudah ada yang menjaga.

Rasanya Tenn ingin segera kembali dan memeluk Riku setelah membaca isi pesan dari Riku tadi.
.

.

.

Waktu terus berjalan hari mulai berganti minggu dan minggu mulai berganti bulan.

Selama itu pula Riku berusaha keras melawan penyakitnya dan menyembunyikan keadaan sebenarnya dari Tenn.
.

.

.

Tiga bulan semenjak Tenn pergi~

BRAKK~

"Nu..Nu-chan... tolong...aku.."

"Nu-chan... Tolong !! "

Riku berusaha meminta tolong karena tiba-tiba terjatuh dari kursi rodanya karena tiba-tiba saja Riku tidak bisa mempertahankan keseimbangan badannya,otot-otot di badannya mulai melemah dan mengalami kelumpuhan sehingga ia terjatuh dari kursi roda, ketika di ruang keluarga sendirian dan Nuansa sedang memasak sesuatu di dapur.

Beruntung jarak dapur dan Ruang keluarga tidak begitu jauh sehingga Nuansa dapat mendengar suara tersebut.

"Riku-san kau baik-baik saja!!" Teriak Nuansa panik melihat Riku terjatuh dari kursi roda.

"Aku... hah...tidak bisa... menggerakkan... uhuk...hah...seluruh... tubuhku "

"Riku-san tenanglah atur nafasmu perlahan aku akan mengambil inhalermu " ujar Nuansa panik mengetahui asma Riku kambuh dengan sigap setelah membantu menyandarkan Riku di sofa Nuansa segera berlari menuju ke kamar Riku untuk mengambil inhaler.

Setelah itu Nuansa segera membawa Riku ke rumah sakit.
.

.

.

Semenjak saat itu diketahui penyakit Riku sudah mulai menyebar ke seluruh tubuhnya dan Riku mengalami kelumpuhan di seluruh tubuhnya ia hanya bisa menggerakkan kepalanya.

dikarenakan hal tersebut ketika di kursi Roda Nuansa memasangkan sabuk pengaman agar Riku tidak terjatuh dari kursi rodanya.
.

.

.

Prang~~

"Tenn kau baik-baik saja! " ujar Ryuu panik tiba-tiba Tenn menjatuhkan gelas yang dibawanya.

"Maafkan aku... aku baik-baik saja "

"Kenapa perasan ku tidak enak "

.

.

.

5 bulan semenjak Tenn pergi~

Otot-otot wajah Riku mulai mengalami kelumpuhan sehingga Riku mulai kesulitan untuk berbicara.

Namun meskipun begitu Riku tetap berusaha tersenyum dan bersemangat seperti biasanya.

Riku tidak begitu kecewa dengan keadaannya karena setidaknya meskipun sudah kesulitan berbicara setidaknya ia masih bisa berbicara ketika bertemu kakaknya nanti. Karena menurut analisa dokter Riku masih bicara setidaknya selama satu bulan.
.

.

.
ENAM BULAN KEMUDIAN ~

Di sebuah mobil taksi terdapat seorang bersurai baby pink tengah tersenyum bahagia melihat sekeliling pemandangan yang tergambar di jendela taksi yang tengah ia naiki

"Riku sebentar lagi kita bisa bertemu kembali "

"Aku jadi tidak sabar melihat reaksimu nanti ketika kita bertemu " gunam orang itu dalam hati tersenyum.

Tin....Tin....Tin..

Brakk~

Suara dentuman keras tiba-tiba terdengar di tengah keramaian jalan kepulan asap bewarna hitam pekat mulai terlihat,Bau anyir dari darah mulai tercium.
.

.

.

"Are...apa yang..terjadi..."

"Cepat panggil Ambulan "

"Bukankah...sebentar lagi aku akan ...bertemu..Riku..."

"Hey sadarlah...bertahanlah sebe-- lagi ambulan-----"

"Ri...ku..."

Bersambung.....
See u next chapter.....

Note:

Maaf kalau misal chapter ini kesannya buru-buru jujur author kesulitan pas bikin chapter ini TvT mereliasikannya ke tulisan cukup susah TvT.

Buat yang penasaran sama wajahnya Nuansa XD

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro