16. Princess Accelina

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pada akhirnya, Baha tidak jadi memilih spheric spesial tersebut, selain tidak adanya data dan jenis kekuatan spheric apa yang terkandung di dalamnya.

Resiko keberhasilannya yang rendah juga menjadi faktor penting mengapa dia tidak jadi memilih spheric spesial tersebut.

"Maaf Kapten Gus, aku tidak bisa menggunakan spheric tersebut demi keselamatanku.

"Tidak masalah sama sekali, oh ya, setelah kau memilih spheric, silakan ke ruang pemasangan yang berada di lantai satu, akan ada spheric master yang memasangkan spheric ini ke dalam tubuhmu."

Kapten Gus terlihat ingin berjalan ke arah yang lain, namun Baha menghentikannya untuk menanyakan sesuatu.

"Kapten Gus, bisakah aku memasang spheric ini sendiri?"

"Tentu saja bisa, tetapi dibutuhkan pemahaman mengenai cara kerja mana, dan kode magis spheric untuk bisa mendapatkan keterampilan tersebut. Dan itu bukanlah ilmu yang mudah untuk dipelajari."

Baha mengangguk tanda mendengarkan perkataan Kapten Gus, dia sendiri juga tidak bisa membayangkan bagaimana prosedur pemasangan spheric.

Kapten Gus melambaikan tangan seraya berpisah, tinggal Baha sendiri yang menuju ruang pemasangan spheric.

Di lantai satu, dia berhadapan dengan kerumunan warga yang berkumpul di depan toko, terlihat para pegawai bersusah payah untuk menghalau para warga yang hendak memasuki toko.

Di depan resepsionis, dia melihat Wu Lao, Understeel, dan Flasson yang tengah berbincang dengan seorang gadis yang umurnya sebaya dengan pakaian yang mencolok.

Baha memperhatikan gadis itu lebih detail, ia memiliki rambut pirang keemasan sepanjang panggul, poninya menutupi keningnya dengan sempurna, tubuhnya proporsional, memiliki pinggang yang langsing dan dada yang berisi.

Dia memakai gaun putih yang indah disertai tiara yang mempercantik dirinya dari segi pakaian, wajahnya yang ayu juga menambah kesan spektakuler yang sangat berpadu dengan gaun yang dikenakannya.

Dia adalah anak kedua dari Raja Gumbert, Princess Accelina.

Wu Lao yang melihat Baha turun dari tangga, langsung membicarakan apa yang dia lihat kepada Accelina.

Accelina menoleh ke arah Baha sembari tersenyum manis, sembari melambaikan tangan bermaksud mengajaknya berbincang sejenak.

"Anda pasti Tuan Baha, salam kenal, aku adalah Putri pertama Raja Gumbert, namaku Accelina Krushield," ujarnya sembari mengulurkan tangannya.

Baha langsung bereaksi dengan mencium jemari Accelina, mengingat dia adalah bangsawan.

Baha sebelumnya mendapatkan pengetahuan dari Kapten Gus terkait sopan santun terhadap kalangan bangsawan, dia harus membedakan cara bersikap dan berinteraksi antara kaum bangsawan dengan rakyat jelata.

"Senang bertemu denganmu Nona Accelina, aku dengar dari orang-orang bahwa kau adalah putri yang cantik, tapi tidak kusangka...." Baha memotong perkataannya.

"Ya?" Accelina terlihat sedikit mengerutkan keningnya.

"Kau terlihat menakjubkan, bahkan aku tidak bisa melepas pandanganku dari wajahmu Nona Accelina," puji Baha sembari tersenyum.

"Ah, tidak kusangka kau pandai memuji Tuan Baha." Accelina tersenyum kecil.

Alasan Accelina mengunjungi mereka secara langsung adalah untuk meminta maaf secara pribadi karena dirinya tidak berada di istana ketika mereka datang.

Karena dia berada di luar ibukota saat itu, dia jadi tidak bisa menjamu Sang Patriot secara pribadi.

Untuk permintaan maaf atas ketidakhadirannya tempo hari, Accelina dan pangeran pertama berinisiatif untuk membuat pesta tentang kedatangan kedua patriot tersebut.

Dia mengajak Baha dan Wu Lao untuk bersedia datang ke acara yang mereka buat.

"Selain sebagai permintaan maaf kami, kami juga ingin memperkenalkan tuan-tuan kepada kaum bangsawan yang lainnya, agar bisa saling mengenal satu sama lain."

Baha terlihat berpikir sambil menopang dagunya, namun dalam hatinya dia sebenarnya sudah memutuskan untuk tidak datang ke acara tersebut.

Dia tengah memilih kata-kata penolakan yang cocok lebih tepatnya.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, aku senang Nona Accelina mengundangku untuk hadir dalam pesta perjamuan tersebut. Tetapi, seperti yang nona tahu, kehadiran kami di sini bukan untuk bersantai dan berpesta seperti itu, kami harus mengalahkan Raja Iblis, belum lagi ada sekelompok orang yang tengah memburu kami. Aku rasa untuk berpesta dalam keadaan seperti ini, tampaknya agak kurang etis bagi kami para patriot untuk berleha-leha."

Accelina awalnya menentangnya, namun sanggahan Baha yang dibantu oleh Wu Lao membuat Accelina mau tidak mau harus mengurungkan keinginannya.

Hal itu berpapasan dengan kembalinya para gadis dari lantai atas, mereka langsung mengerubungi Accelina sehingga perbincangan mereka tidak dapat dilanjutkan.

Berhasil lepas dari masalah, Baha dan Wu Lao diikuti Understeel dan Flasson segera menuju ruang pemasangan spheric.

"Aku memang tidak cocok berhadapan dengan para bangsawan," keluh Baha. Dia merasa lebih cepat lelah jika berbicara dengan kaum bangsawan.

"Begitu pun aku."

Wu Lao awalnya juga diajak oleh Accelina untuk menghadiri pesta perjamuan tersebut, namun mengingat bahwa dirinya adalah biksu, dia dapat dengan mudah menghindari semua ajakan Accelina.

"Flasson, apa kau tahu bagaimana cara pemasangan spheric ini bekerja?" Understeel sebenarnya juga belum mengetahui cara benda berbentuk bola bisa dipakai untuk memperkuat diri mereka.

Baha dan Wu Lao yang tengah berbicara tertarik dengan pertanyaan yang Understeel lontarkan.

Flasson melirik Understeel sejenak, sebelum berkata, "Ada beberapa cara yang bisa digunakan, tetapi cara yang paling umum adalah dengan menaruh spheric di telapak tangan, kemudian spheric master akan menuliskan aksara kuno dan membacakan beberapa kalimat mantra untuk pengaktifannya."

"Apa ada efek samping setelah pemasangan tersebut dilakukan?" timpal Baha.

"Ada, mulai dari gejala ringan seperti demam, mual, pusing dan lain-lain, ada juga gejala berat seperti lumpuh sementara."

Understeel, Wu Lao, dan Baha saling berpandangan satu sama lain, mereka mulai meragukan dan sedikit takut dengan efek samping tersebut.

"Tidak usah khawatir, kemunculan gejala ringan sangat kecil terjadi, apalagi gejala besarnya. Selama tubuh masih sehat dan bugar, maka gejala-gejala tadi dapat ditekan seminimal mungkin."

Mereka bertiga hanya berharap bahwa efek samping tersebut tidak terjadi kepada mereka.

* * * * *

"Hueekkk"

"...."

Setelah mereka kembali ke penginapan, Understeel tiba-tiba merasa mual, Wu Lao merasakan perutnya tiba-tiba sakit, Baha sekarang terkapar di lantai dengan wajah membiru.

"Aku lupa bilang sesuatu, semakin banyak spheric yang kalian pasang, maka semakin besar pula kemungkinan efek samping ini terjadi."

Mereka bertiga mengutuk Flasson karena hal itu.

Flasson hanya tertawa kecil, sebab dari mereka berempat, hanya dia saja yang kedapatan cuma bisa memasang satu spheric.

Dengan mengerjai mereka setindaknya dapat mengobati perasaannya untuk sementara waktu.

* * * * * *

Di lapangan istana, terdapat ratusan prajurit yang tengah melakukan latihan rutin. Untuk pertama kalinya pula anak buah Kapten Gus bergabung dalam pelatihan ini.

"Ini adalah lokasi pelatihan kalian, disini kalian bisa melakukan latih tanding, duel, dan tarung kelompok. Sebagai permulaan aku ingin kalian semua melawanku sekaligus."

Tanpa banyak basa-basi, Kapten Gus mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya. Dia mengacungkan pedangnya ke arah mereka sebagai tanda pertarungan sudah dimulai.

Mereka saling berpandangan dan mengangguk, semuanya mengeluarkan senjata terbaik mereka dan menyerang Kapten Gus secara bersamaan.

Lima belas menit kemudian.

"Haah ... Haah ... Haah."

Mata mereka melotot setelah mengetahui hasil akhir latihan ini, mereka semua sudah tumbang dan terkapar di lantai.

Bekas tebasan pedang, dan memar akibat pukulan dan tendangan dari Kapten Gus terlihat dengan jelas.

Dalam pelatihan ini, Kapten Gus benar-benar mengeluarkan taringnya untuk menggigit mereka semua.

Baha seorang yang masih berdiri dibantu dengan topangan tombaknya, diapun sebenarnya juga tidak bisa bergerak lagi.

"Apa-apaan ini, kami semua dipermainkan olehnya, dia cuma butuh waktu lima belas menit untuk menghancurkan kami."

Baha kali ini benar-benar melihat kekuatan yang sesungguhnya, dia benar-benar seperti anak kecil yang baru melihat kejamnya dunia.

Baha pun akhirnya ambruk juga, Kapten Gus kembali menyarungkan pedangnya dan memanggil perawat untuk segera memulihkan murid-muridnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro