Garda

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Garda bukan jenis lelaki yang akan berkutat sepenuhnya dengan buku-buku pelajaran. Bukan pula jenis lelaki pendiam yang disukai anak-anak perempuan karena sifat cool-nya. Garda hanya irit bicara. Namun bukan berarti dia pilih-pilih teman bicara. Hanya saja Garda akan berbicara seperlunya saja.

Bahkan dengan Natalia pun, Garda tidak akan banyak mengeluarkan kosakata dari bibirnya. Hal yang membuat Natalia sedikit kesal dengan lelaki satu itu. Namun, Natalia tidak lantas membenci dan menjauhi Garda karena tingkahnya itu. Bagi Natalia, Garda tetap teman terbaik yang ia miliki di dalam hidupnya.

Hanya ada Garda di sisi Natalia sejak gadis itu kecil dan sekarang pun, di saat mereka sudah beranjak dewasa, lelaki itu tetap ada di sisinya. Karena itulah, tidak mudah bagi Natalia untuk memilih menjauh dari Garda. Namun tanpa Natalia ketahui, hal yang sama juga dirasakan oleh Garda.

Meski Natalia tergolong cukup cerewet di depan Garda, tetap saja lelaki itu akan meluangkan waktunya demi mendengarkan setiap celotehan dari bibir Natalia. Seringnya Garda bersikap tak acuh dan terkesan tidak menyimak pembicaraan Natalia. Namun sebenarnya, Garda adalah pendengar yang baik. Sama sekali tidak pernah Garda melewatkan satu kata pun yang keluar dari bibir Natalia setiap kalia gadis itu berbagi kisah dengannya.

Namun kali ini, Garda benar-benar dibuat bingung oleh Natalia. Alih-alih berbagi cerita dengan Garda seperti dulu, Natalia malah menutup diri. Membungkam mulutnya rapat-rapat dan bertingkah seolah tidak ada Garda lagi di sisinya.

Bahkan yang lebih parah, sudah berhari-hari Natalia tidak masuk ke sekolah. Tidak juga Garda dengar kabar yang pasti mengenai gadis itu. Meski sebanyak apa pun Garda mengetuk pintu kamar Natalia, gadis itu tetap tidak mau membukanya. Membiarkan dirinya berada di dalam ruangan itu sendiri dengan sekat yang tidak tahu kapan akan terbuka lebar seperti dulu lagi.

Garda bukannya menyerah. Hanya memberikan waktu untuk Natalia agar bisa berbagi dengan diri sendiri. Karena dengan begitu, Garda yakin suatu hari nanti pintu kamar Natalia—dan juga pintu hatinya—akan kembali terbuka seperti itu. Selagi menunggu hari itu tiba, Garda akan tetap berada di sisi Natalia. Meski Natalia tidak bisa melihat aksi Garda tersebut karena masih sibuk mengurung diri di dalam kamarnya.

Namun ternyata, keputusan yang sudah Garda ambil tersebut salah. Natalia memang akhirnya membuka pintu kamarnya, tetapi tidak dengan pintu hati gadis itu. Natalia memang sudah keluar dari aksi mengurung dirinya. Namun sisi lain dari Natalia kini mendominasi hingga Garda seolah tidak lagi mengenal gadis yang selama ini menjadi temannya.

Sikap Natalia sungguh berubah. Natalia yang dulu hanya seorang gadis biasa yang menuntut ilmu seperti pelajar lainnya, kini malah bertingkah di luar tingkah wajarnya. Natalia yang dulu Garda kenal sangat membenci asap rokok, kini malah begitu ahli menyesap batangan nikotin itu. Seolah sudah sejak lama Natalia dan nikotin telah berteman.

Garda benar-benar terkejut dan tidak menyangka dengan perubahan sikap Natalia. Keinginan Garda agar Natalia mau berbagi dan membuka dirinya lagi seperti dulu, kini bagaikan sebuah angan kosong. Semua pendekatan yang Garda coba agar bisa menarik Natalia ke dirinya yang dulu, terasa percuma.

Alih-alih kembali menjadi Natalia yang manis dan normal, gadis itu malah semakin menjadi-jadi. Bahkan kini, Garda sama sekali tidak tahu di mana keberadaan Natalia. Sesuatu yang sangat Garda sesali karena tidak bersikap tegas kepada Natalia.

"Lo sebenarnya di mana, Natalia?" tanya Garda, sedikit kesal.


***


Hi! Gimana kabar kalian? Cerita Natalia dan Garda kembali lagi di akhir bulan Juni.

Btw,  selamat Hari Raya Idul Adha, ya. Akhirnya bisa ngerasain liburan juga.


Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini, ya. Caranya tentu saja dengan kasih komentar dan memberikan voting di bab  ini.


Sayang kalian banyak-banyak.


xoxo


Winda Zizty

30 Juni 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro