Garda

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Happy reading! ^^


Garda menatap diam sosok di hadapannya. Sudah sebulan lebih, sosok itu tidak nampak di kedua matanya. Namun hari ini—setelah sebulan lebih Garda berusaha mencari jejak yang ditinggalkan sosok di depannya—Garda berhasil bertemu dengan orang yang dicarinya.

Bukan pertemuan yang tidak disengaja. Bukan pula pertemuan yang sudah Garda atur agar mereka bisa bertatap muka lagi. Namun, sosok di hadapan Gardalah yang memutuskan untuk berhenti bermain petak umpet. Menunjukkan eksistensi dirinya di depan Garda yang sudah hampir menyerah mencari.

"Lo ...," ucap Garda dengan suara yang nyaris seperti bisikan, "dari mana aja?"

Sosok di hadapan Garda masih diam. Mematung. Namun satu hal yang Garda bisa pastikan, bahwa gadis yang berdiri di depannya ini juga merasa sudah lelah bermain petak umpet.

Tidak ada satu kalimat pun yang keluar setelahnya. Baik itu dari Garda maupun Natalia. Karena itulah, mengikuti kata hatinya, Garda lekas mengambil langkah lebar menuju Natalia yang mematung. Tanpa tedeng aling-aling, Garda meraih tubuh Natalia. Membawa gadis it uke dalam pelukannya.

Saat Garda mengusap rambut Natalia, saat itulah tangisan itu pecah. Untuk semua hal yang membebani hatinya, semua luka yang Natalia rasakan, kini tumpah ruah saat Garda memeluknya. Pelukan itu semakin erat seiring dengan tangisan Natalia yang semakin menjadi.

Tidak ada suara raungan yang berlebihan, tetapi Garda bisa merasakan betapa pedihnya hati Natalia saat ini. Beban yang Natalia simpan sendiri, tanpa membiarkan seorang pun untuk menjadi tempatnya berbagi. Tidak pula Garda yang sesungguhnya sudah sedari awal mengulurkan tangan untuk Natalia. Garda yang sudah siap pasang badan untuk menjadi sandaran Natalia.

Namun hari ini, di pertengahan malam yang dingin, akhirnya Natalia mau membagi perih di hatinya. Membuka dirinya lagi pada Garda yang akan selalu siap sedia di mana dan kapanpun Natalia membutuhkannya.

Setelah tangis Natalia mulai mereda, Garda menuntunnya duduk di kursi teras. Membiarkan Natalia mengatur nafasnya yang tidak beraturan karena menangis. Selagi membiarkan Natalia tenang, Garda masuk ke dalam rumah demi membawakan segelas air mineral untuk sahabatnya itu.

Entah bagaimana, Garda segera bergegas kembali ke teras. Takut jika sosok yang baru saja bersua dengannya itu akan kembali hilang seperti sebulan yang lalu. Garda menghembuskan napas lega saat sosok itu masih ada di sana. Duduk di kursi teras rumah Garda dengan mata sembap habis menangis. Rambut Natalia sedikit acak-acakan, seolah sudah sebulan ini tidak dirawat.

Garda membiarkan Natalia menghabiskan minumannya. Tidak akan sekalipun memaksa Natalia untuk bercerita mengenai apa yang telah terjadi selama sebulan gadis itu pergi dari rumah. Tidak juga mengulang pertanyaan yang tadi Garda lontarkan saat Natalia tiba-tiba muncul di depan rumahnya.

Angin malam menampar pelan kedua pipi mereka. Namun meski waktu sudah berputar dan malam semakin larut, Natalia tidak terlihat ingin buka suara. Garda juga tidak akan menuntut apalagi memaksa jika Natalia sama sekali tidak berniat bercerita.

Garda menatap Natalia diam-diam. Memastikan tidak ada satu pun yang kurang dari gadis itu. Lagi, Garda bernapas lega untuk ke sekian kalinya setelah memastikan Natalia tidak mempunyai luka fisik atau apa pun itu.

Namun satu hal yang luput dari pandangan Garda, Natalia menyadari bahwa lelaki itu tengah mengamatinya. Sisi lain Natalia merasa semakin sedih dan tidak mampu untuk muncul di hadapan Garda. Namun sisi lainnya merasa bahwa sudah cukup Natalia menghentikan jalan hidup yang seharusnya ia jalani sesuai dengan permainan takdir.

Sudah saatnya Natalia sadar dan menerima apa pun yang sudah digariskan untuknya.


***


Akhirnya cerita ini selesai juga. Niatnya sih bikin flashfiction, tapi kayaknya ini cerbung deh. Hehe ....

Semoga kalian suka, ya. Setelah ini semoga aku juga bisa menyelesaikan cerita aku yang lainnya.

Btw, Happy New Year, ya! Semoga di tahun 2024 nanti kita semua bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Aamiin.


Xoxo


Winda Zizty

29 Desember 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro