Bab 17 Cermin Bambu (bagian 1)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kota Bandung sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Dominic dan Aileen kini berada di dalam mobil, kedua sejoli itu telah puas berjalan-jalan, nonton dan makan di dalam mall. Kini tiba saatnya untuk beristirahat.

Tangan Aileen menggenggam erat tangan milik Dominic, menciumi punggungnya berkali-kali. Sorot mata perempuan muda itu lekat-lekat memandangi Dominic yang telah membuka masker dan kacamata, tengah fokus melihat jalanan yang masih padat.

"Pulang, Sayang?" Dominic bertanya tanpa menoleh. Tangan kanannya sibuk memutar-mutar setir dengan lihai.

Jelas pertanyaan Dominic membuat genggaman mereka terputus. Aileen membanting tangan dan cemberut mendengar kalimat tanya pria itu barusan. Padahal hari ini adalah salah satu hari yang paling dinantikannya.

"Kok, pulang?" Aileen balik bertanya dengan tatapan sengit.

Dominic tertawa kecil, menutup mulut dengan satu tangannya. Lesung pipi miliknya jauh menjorok ke dalam, membuat pesona pria itu semakin menguar dalam remang cahaya dalam mobil.

"Atau mau nginep di dalam mobil? Mas tinggal nyari jalanan sepi aja nih, buat parkir." Kalimat Dominic semakin menjadi-jadi.

"Mas!" Aileen berteriak sangat kencang. Membuat Dominic terbahak-bahak.

Pria itu tak menanggapi rengekan-rengekan kecil yang keluar dari bibir Aileen. Dia menikmatinya sepanjang perjalanan pengganti musik yang sejak tadi tak diputar. Mobil itu terus melaju sampai ke pelataran hotel bintang tiga. 

Desain tempat itu nyaman sekali dengan dominasi bambu-bambu. Setelah mendapatkan kunci, mereka berdua berjalan melewati lorong, melewati kolam-kolam ikan kecil, lalu berbelok ke kamar nomor delapan belas A.

Dominic merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan nyaman. Setelah seharian mengurus pekerjaan, kemudian tiba-tiba melakukan perjalanan ke Bandung dan mengelilingi mall sampai malam, membuat badannya demo minta istirahat.

"Bersihin badan dulu gih, Mas." Aileen yang baru saja keluar dari kamar mandi berjalan mendekati Dominic. Perempuan itu baru selesai mencuci muka dan sikat gigi. Kemudian ikut merebahkan diri.

"Capek, Mas?" tanya Aileen memutar tubuhnya menghadap Dominic.

"Udah biasa," jawabnya sambil memejamkan mata.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Udara di hotel ini begitu dingin karena berada di dekat pegunungan.

Aileen menjawil pipi Dominic manja, "Jangan tidur, Mas."

Mata pria terbuka kembali, menoleh ke arah Aileen, bertanya dengan isyarat tatapan. 

Aileen terlihat bingung mengutarakan keinginannya. "Hm, masa kita nggak ngapa-ngapain?" Urat malu dalam dirinya sudah lama putus.

Ujung bibir Dominic tersenyum, "Nakal," ucapnya.

Lengan besar itu mengelus-elus pangkal kepala Aileen. Wajah mereka semakin mendekat. Tapi, Dominic dengan sengaja menghentikan gerakannya di jarak tiga sentimeter. Aileen yang tidak tahan dengan godaan Dominic mengecup bibir pria itu terlebih dahulu. Detik selanjutnya kamar itu menjadi agak gerah karena keringat mengucur deras dari tubuh masing-masing.

Pagi menjelang, baik Dominic atau pun Aileen masih terlelap. Sejak pukul setengah enam tadi, ponsel milik Dominic terus berdering. Banyak panggilan tak terjawab dari Arabelle dan Elia--yang memakai ponsel Mbak Rani, serta beberapa chat dari Novan.

Tepat pukul setengah delapan Dominic bangun. Dia merasai tulang-tulang di tubuhnya remuk. Matanya terbuka perlahan, mendapati Aileen tengah bersolek di depan cermin, perempuan itu masih mengenakkan handuk. Masih mencoba menggoda Dominic.

"Akhirnya kamu bangun juga, Mas. Lama banget lho, tidurnya." Aileen mengucapkannya sambil tersenyum di balik cermin.

"Hm," jawab Dominic. Tangan besarnya meraba-raba ke segala arah, asal masih dalam jangkauannya tanpa harus menggeser tubuh. Dia mencari sesuatu. Ponsel.

Tak lama benda yang dicarinya berdering lagi, panggilan masuk dari Arabelle.

"Halo, Sayang. Maaf, mas baru bangun," ucapnya dengan suara serak.

***

Halo, aku kembali lagi dengan Pelakor Sedarah. Seru, nggak? Hehe
Kalo seru, jangan lupa follow, vote dan komen ya, Bestie ~

Aku mau bagi-bagiin voucher disc 20% nih di Karya Karsa. Kodenya Noorm01
Karena di Karya Karsa, Pelakor Sedarah sudah sampai Bab 57! Hihiw.
Akun: Fitria Noormala

Salam,

Author

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro