Bab 9 Kecemburuan (bagian 1)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Makan malam kali ini terasa sepi, Dominic belum kunjung pulang. Setelah selesai bekerja sebagai supervisor di-shift pagi, dia langsung mengunjungi acara akad dan resepsi di salah satu daerah Jakarta Utara. Sepertinya Novan kewalahan jika harus mengurus sendiri tanpa dirinya. 

Terkadang Arabelle mendelik ekspresi wajah Aileen yang tiba-tiba memiliki rona merah. Tangannya tak lepas dari ponsel sejak pulang kuliah tadi sore. Mungkin sejak percakapan terakhir kali, tiga hari lalu--tentang Novan.

"Kamu lagi chattingan sama Novan ya, Ai?" Suara Arabelle yang tiba-tiba membuat perempuan muda yang kini hanya memakai kaos tipis dan celana pendek itu kaget. Bahkan lututnya beradu dengan ujung meja makan. Seperti ekspresi tertangkap basah.

"Aah, i-iya," jawabnya secepat kilat dengan pupil mata membesar. Jantungnya mencelos dengan degup kencang. Itu bukan Novan, melainkan Dominic. 

Sejak terakhir mereka melakukan hal terlarang, Aileen sering sekali mengirim pesan bertubi-tubi menyatakan perasaannya secara gamblang. Lalu, saat mereka berpapasan di rumah, seakan tak terjadi apa-apa. Hanya sekadar mencuri tatapan dan senyum manis singkat--jika Arabelle lengah.

Pukul sembilan lewat lima belas menit Dominic pulang. Wajahnya terlihat lelah dan berkeringat. Pria itu mendapati Aileen tertidur di sofa dengan kondisi televisi dan laptop menyala. Pasti perempuan nakal itu ketiduran saat mengerjakan tugas.

Tangan besar nan kokoh itu menjawil pipi Aileen berkali-kali. "Hei, Dek. Pindah tidurnya sana," ucap Dominic lebih dari satu kali yang hanya dijawab dengan 'Hm' berkali-kali.

Dominic melihat ke seluruh ruangan, memastikan Arabelle tak memerhatikan dari jauh. Biasa di jam seperti ini, istrinya tengah membacakan buku atau membantu tugas sekolah Elia sambil bermain di dalam kamar putrinya.

"Hai, Sayang." Tiba-tiba Aileen membuka mata dan mengecup singkat bibir Dominic.

Pupil mata pria berusia tiga puluh empat tahun itu jelas membesar karena sangat kaget. "Hei!" 

Aileen hanya tersenyum manja sambil memosisikan dirinya duduk santai di sofa. Sesekali dia menyurai helai rambut dan mengucek mata berkali-kali. Kedua tangannya memeluk pinggang Dominic dengan leluasa. Spontan lawannya berusaha melepaskan diri.

Gadis nakal itu berdiri, meraup wajah Dominic, mengecup bibirnya sekali lagi. "Ke kamar aku yuk, Mas?" Tangannya mencari tangan besar milik Dominic, menyelipkan jari-jari kecil nan lentik miliknya.

"Kamu gila, ya?" Dominic berbisik tepat di telinga Aileen sebelum langkah besarnya perlahan bergerak mengikuti perempuan di sampingnya.

"Cepet aja, Mas. Aku kangen banget soalnya," jawab Aileen dengan suara sangat menggoda. Membuat Dominic tak kuasa untuk menjawab tidak.

"Tenang, Kak Ara juga kayaknya ketiduran di kamar Elia sejak tadi." Aileen melanjutkan kalimat, membuat Dominic lebih lancar melangkah menuju kamar terlarang.

Mereka benar-benar tak memikirkan dosa atau setidaknya dampak ke depan. Menit-menit berlalu dengan peluh yang banjir di atas ranjang. Senyum bahagia jelas terpatri di sudut bibir kedua insan itu.

"Terima kasih ya, Sayang." Aileen tersipu sambil membenarkan letak selimut di badannya.

Dominic yang masih mengatur napas mengangguk, dia masih fokus memasukkan anak kancing pada lubang di kemeja hitam yang tengah dipakainya. Tangan kanan pria itu menyeka dahi, lalu bergegas membuka kenop pintu. Dia harus melarikan diri sebelum Arabelle melihat.

"Mas pergi, ya?" ucap Dominic sambil menutup pintu itu perlahan.

Langkah besarnya menuju dapur, meraih gelas bening dan mengisinya dengan air dingin sampai benar-benar penuh. Dia kelelahan sepanjang hari.

Tak lama, suara langkah terdengar dari belakang. Saat salah satu tangan meraih pundak Dominic, laki-laki itu terperanjat. Hampir saja gelas di tangannya terjatuh.

"Ara?" ucapnya dengan pupil mata membesar.

***

Halo pembaca setia Pelakor Sedarah. Ikuti terus kisahnya, ya. Jangan lupa tinggalkan vote dan komen, oke?

Bagi kamu yang mau baca ngebut tanpa jeda iklan dan sat sit set. Aku update di Karya Karsa sudah sampai Bab 29, lho 😍🔥

Nama akun karya karsa: Fitria Noormala atau fitriaanoorm

Salam,

Author

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro