Lebih Banyak Botol

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

           BULAN tampak menyebalkan, sampah masyarakat luntang-lantung menegak miras. Jijik kulihat wajah wanita sok bermartabat mengguyur para anjing menggonggong dengan air panas. Namun, hei, api tak selalu dibalas api. Aku baru tahu dari jendela kamarku, rupanya ia bisa dibalas dengan air keras. Jeritan terdengar dari wajah buruk rupa si istri kesekian, tapi aku justru tertawa keras.

            Lupakan riasan seharga cincin emas ibuku. Maaf saja, aku bukan pembohong. Madam, kau tampak menawan dengan jerit galaba. Riasan terbaik untuk wanita nomor satu seantero kota baru saja diantar dengan sukacita padamu. Sayang, para kurir itu idiot. Satu botol hanya untuk satu wajah. Mereka jelas butuh lebih banyak botol.

           Benar, idiot. Maka kusetir saja mobilku ke selatan, masa bodoh dengan sang tetangga gila. Kurasa aku merindukan kakak.

---

"Penyu Makan Apa?" adalah serangkaian puisi prosais dan prosa-prosa puitis yang akan sedikit absurd dalam perjalanannya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro