Part 5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Next lagi :) Slow Update Yah Guys😅

Happy Reading😍

"Apakah jodoh takkan kemana-mana?"

"Hoammmmm" Kali ini Miya tertidur dengan sangat nyenyak dan ia lupa bahwa ia terbangun tepat jam 12 malam "Jam berapa ini?"
"Whattt?! Jam 12? Gak salah jam kan? Sekarang 12 siang kan? Kok malam?" Kaget Miya yang membuat Alucard terbangun dari tidurnya
"Kenapa Miy?" Tanya Alucard sembari mengucek matanya
"Aku gak bisa tidur" jawab Miya pelan kemudian melihat kearah jam sekali lagi untuk memastikan
"Lalu mau ngapain?" Tanya Alucard yang lalu berjalan ke arah Miya dari sofa
"Gak tahu" Kata Miya sambil mengendikkan bahunya
"Udah malam loh" kata Alucard sambil melihat jam dinding menunjukkan angka 12 lewat 1 menit
"Mau nonton" kata Miya sambil berpikir mau ngapain aja
"Yaudah nonton apa?" Tanya Alucard sambil mengutak-atik televisi di depan tempat tidurnya itu
"Spongebob Squarepants" jawab Miya pelan membuat Alucard tertawa kecil
"Miya.. jam segini mana ada," kata Alucard membuat Miya kecewa
"Terus nonton apa?" Lirih Miya
"Aku ada kaset Spongebob mau?" Tanya Alucard membuat Miya tersenyum disertai binar mata bahagia
"Mau mau"
"Okeh" Jawab Alucard terkekeh geli

Biasa kalau orang nonton marathon itu film Korea kan? Nah ini Miya nonton Spongebob Squarepants marathon sampai jam 3 pagi baru pelor. Alucard saja sudah tertidur 2 jam lalu sebelum Miya tidur.

Sekarang tepat jam 9 pagi dan mereka belum juga ada yang bangun. Miya yang tertidur dengan tidak feminimnya membuat selimut jatuh kelantai. Untung Alucard yang ingin ketoilet melihat selimut kesayangannya jatuh mengenaskan. Jadinya ia menyelimuti Miya lagi.

"Miya... Miya..." kata Alucard sambil menggelengkan kepalanya saat dirinya membayangkan bagaimana nantinya ia menjadi suami Miya dengan keadaan Miya yang tidak teratur seperti ini. Bisa bisa tiap pagi ia bangun dengan keadaan tubuhnya berada dilantai karena ditendang Miya dengan kasarnya tanpa melihat siapa yang ditendang, bisa-bisa tiap hari tubuhnya encok karena tidur dilantai tanpa disadari.

"Alucard kenapa kamu kok lihatin aku seperti itu?" tanya Miya berdigik ngeri
"Tidak ada cuma aku merasa ingin menerkam mu sekarang juga," jawab Alucard polos
"Alu!" Kata Miya memberi peringatan
"Santai aku tidak akan melakukannya sekarang belum kewajibanku, aku bisa menahannya. Dan bagaimana bisa kamu tidur seperti itu? Bagaimana jika orang lain yang melihatmu, bisa-bisa merekalah yang menerkam mu. Apalagi jika kamu sedang memakai rok, apa kau tidak takut i.." Jawab Alucard terpotong
"Hei! Lantas kamu juga seperti mereka kan? Apa bukti kalau kamu gak akan seperti itu!" Kata Miya sedikit takut
"Buktinya saja hari ini kamu aman" jawab Alucard membuat Miya naik darah
"Terus kamu kenapa tadi lihatin aku seperti itu dengan keadaan kamu saat ini yang sedang bertelanjang dada?" Tanya Miya mendengus kesal
"Aku tadi hanya membayangkan bagaimana nantinya ketika kamu menjadi istriku dengan cara tidur yang masih seperti itu? Bisa-bisa aku yang akan ditendang seperti selimut yang jatuh mengenaskan hingga kelantai tanpa kusadari dan terbangun dengan keadaan tidak mengenakkan" Ujar Alucard membuat Miya terkekeh geli hingga lupa apa yang sedang ia kesal kan.

Miya yakin bahwa Alucard tidak akan menorehkan luka yang sama. Miya berjanji bahwa lain kali ia harus lebih terbuka lagi dan Miya berjanji bahwa suatu saat nanti Alucard lah yang akan menemaninya hingga tua nanti.
"Maaf" Ucap Miya pelan
"Apa? Ulangi sekali lagi" Kata Alucard membuat Miya mendengus sebal
"Maafnya di batalkan" Kata Miya lagi
"Lah? Loh? Kok batal?"
"I didn't say more than one" Kata Miya sok Inggris
"Yaudah santai aja Miy, Lagipula gak pa pa kok malahan aku makin sayang, asal jangan tidur seperti itu kalau ada orang yang lain terutama laki-laki. Aku tak mau loh kamu yang jadi korbannya," Jawab Alucard dengan bersungguh-sungguh
"Okeh Aku akan merubah sifat buruk ku ini"

Dan apa kalian tahu? Yak Alucard mencuri kesempatan untuk mencium Miya.

Cup.

Dan Alucard berlari kabur keluar kamar.

"Dasar pencuri kesempatan, untung sayang" Jawab Miya dengan senyum yang tidak bisa diartikan

Lalu, Miya melanjutkan ritual paginya seperti biasa cuma agak sedikit telat. Miya turun ke bawah dan melihat sudah ada Alucard dan Ibunya yang sedang menunggu dirinya turun dan makan bersama. Miya sendiri merasa tidak enak, sudah numpang tinggal dirumah orang tapi bangun siang dan makan pun harus ditungguin. Berasa serba salah.

"Maaf lama" Kata Miya merasa tidak enak
"Iya gak pa pa ayo makan nak" Ucap Ibu Alucard yang bernama Rafaela itu sambil mengusap kepalanya
"Makasih bu" Jawab Miya dengan bahagia yang tanpa sadar meneteskan air matanya
"Miya kamu kenapa?" Tanya Alucard khawatir
"Gak apa apa cuma kelilipan doang" Jawab Miya membuat Alucard semakin khawatir
"Kamu yakin? Aku gak yakin. Udahlah Miy cerita aja" Paksa Alucard
"Udah gak apa apa. Yok makan" kata Miya yang berbicara dengan nada semangat.

Dengan sangat terpaksa, Alucard akhirnya mengiyakan perkataan Miya untuk makan bersama. Lebih baik nanti saja ia akan menanyakan apa yang terjadi pada Miya.

Tak selang berapa lama, 3 orang yang berada di meja makan itu telah selesai makan. Alucard yang melihat kondisi Miya seperti itu langsung pamit ke atas dan mengajak Miya ke kamarnya, sedangkan Rafaela pergi ke ruang tamu dan duduk disofa sambil menyalakan televisi.

"Miy tadi kenapa kok nangis? Aku yakin kamu itu tadi cuma pura-pura kuat" Kata Alucard membuat Miya kepikiran yang tadi lagi
"Gak ada serius deh" Kata Miya tapi sayangnya tampangnya tidak ada serius sama sekali, melainkan tatapan iri
"Kamu kenapa? Kok pas mama elus kepala kamu, tiba-tiba kamu nangis? Jadi inget mama yah?" Tebak Alucard yang tepat sasaran langsung membuat air mata Miya mengucur deras

Alucard yang melihat Miya menangis dan sekarang ia sudah mengetahui apa masalahnya. Ia akan mengantar Miya kerumahnya dan untuk saat ini ia harus merengkuh tubuh Miya yang sedang rapuh itu. Tapi di satu sisi, ia takut ibunya Miya akan melakukan hal lebih lagi kepadanya. Dan disini ia hanya ingin untuk menjaganya agar tidak kenapa-napa. Ia hanya ingin Miya baik-baik saja. Walaupun nyawa adalah taruhannya.

*****

"Kalian tahu gak kalau kepala sekolah kita itu pernah pacaran dengan murid di sekolah ini? Tapi katanya sih udah putus," Tanya Lolita yang super kepo itu untuk saat ini yang sedang berada di Cafe bersama Bruno, Lesley, dan Gussion
"Pak Claude itu?" Tanya Lesley
"Ya siapa lagi kepala sekolah kita? Masa yang lama?" Kesal Lolita
"Claude? Mm curiga gak sih kalian sama Irithel?" Tebak Lesley
"Irithel" Bruno menggumam pelan
"Kamu ngapain no sebut-sebut nama Irithel?" Tanya Lolita dengan nada tidak senang
"Ehem" Gussion berdehem pelan "Kenapa gak curiga sama Miya?"

Sorry Yah Author jarang Up
Slow Update Yah
Thanks😍

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro