Percakapan Orang Dewasa

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Perkara Cinta ; Percakapan Orang Dewasa




"Jadi, asdos pertukaran pelajar nggak bisanya main catur doang ternyata?"

"Nggak gitu, Bang."

Eja ketawa-tawa, duduk di hadapan Calvin. Kirino dan Bayu di kanan kirinya sibuk menatap papan catur dan pionnya. 

"Eh, nasi goreng lo enak tadi," puji Eja mengingat sepiring penuh nasi goreng bikinan Kirino yang menyambutnya pulang dari studio tadi.

Kirino ngangguk-ngangguk. "Iya, Bang. Orang-orang juga bilang gitu, gue jadi pengen buka usaha."

"Dagang nasi goreng?"

"Bikin YouTube channel masak-masak."

Tawa Eja kembali menggelegar, diikuti Bayu dan Calvin yang cuma terkekeh.

"Emang kenapa, No, tiba-tiba belajar catur?"

Bayu menatap Kirino, memberikan isyarat untuk menjawab pertanyaan Eja barusan. Sedangkan Kirino sengaja diam, berpikir cepat apa kah akan dijawab jujur atau mengarang cerita lain. Karena bagi Kirino, soal belajar catur ini seperti aib yang kalo bisa makin sedikit orang yang tau makin bagus, biar dia nggak terus-terusan diledekin.

"Karena cewek ya?"

Tebakan itu diluar dugaan Kirino yang langsung tersentak, apalagi ekspresi Eja yang sekarang sumringah banget.

"Nggak usah kaget. Udah kebaca kali. Apa lagi sih yang bikin cowok rela belajar sesuatu hal yang baru kalo bukan karena ceweknya."

"Karena hobi juga bisa, Bang," imbuh Bayu yang diangguki Eja.

"Jadi, gimana ceritanya?"

Kirino tertawa masam. "Ya gitu. Bokapnya cewek gue, ngajakin main catur Bang Bayu soalnya gue nggak bisa main catur."

Eja melongo, tatapannya beralih pada Bayu yang mengedikkan bahu. "Wah! Bahaya!"

"Gue cuma diajak main catur doang, Bang," sela Bayu cepat.

"Bayu emang bahaya banget sih. Nggak dimana-mana jadi idaman semua orang," lanjut Eja dengan nada pujian selangit.

Bayu geleng-geleng kepala. "Bang, apaan sih."

"Nggak cewek-cewek, nggak ibu-ibu, nggak bapak-bapak, semuanya demen sama Bayu."

"Bang Ejaaa!"

Eja terkekeh. "Ini gue muji lo, Bay."

"Tapi, nggak gitu juga!" elak Bayu yang sekarang kupingnya memerah malu. 

"Nggak pa-pa, No, nggak usah patah semangat. Lo pasti bisa main catur."

"Iya, Bang, makasih."

"Jangan loyo gitu, No." Eja tertawa. "Gue dulu juga gitu, belajar ngapalin nama ikan biar bisa ngobrol sama bokapnya cewek gue."

"Bokapnya tukang ikan?"

"Bokapnya suka ikan, di rumahnya ada kolam isinya banyak banget ikan. Gue nggak enak kalo cuma nunggu diem, nanyain kabar sama cuaca hari ini doang," cerita Eja dengan mata menerawang. "Gue juga sampe ikutan nonton sinetron sama nyokapnya cewek gue."

Tawa Bayu pecah, juga Calvin yang dari tadi diam menyimak percakapan orang dewasa ini.

"Nggak pa-pa lah, sekarang gue jadi tau bedanya ikan koi sama ikan komet. Gue juga jadi tau ternyata Reina tuh anaknya Andin sama Nino yang dibuang Elsa pas Andin di penjara."

"Ikatan Cinta?"

"Iya! Lo nonton juga?!"

Kirino geleng-geleng. "Cewek gue sama nyokapnya yang nonton, tiap malem dia ceritain tuh episode hari itu. Makanya gue tau tanpa nonton."

"Lo cobain nonton, No, nggak lebay-lebay banget lah."

"Pantesan ratingnya paling tinggi, sampe Bang Eja aja nonton."

Eja tertawa, begitu juga Kirino. Hanya dua orang lain yang dari tadi mengerutkan dahi mendengar obrolan yang berbelok sangat cepat dari ikan sampai ke sinetron.

"Lo kenapa, Cal, diem aja?"

Calvin geleng-geleng kepala. "Nggak kenapa-napa, Bang, seru aja dengerin kalian ngobrol."

"Perhatiin, Cal, suatu saat nanti lo bakalan nonton sinetron juga biar bisa akrab sama calon mertua," balas Eja dengan tawa.

Calvin mengangguk-angguk dengan senyum simpul. Jauh sebelum obrolan ini dimulai, jauh ke belakang sana, ia pernah ada di situasi itu. Papan catur, alur sinetron, ramalan cuaca, soal kondisi politik negeri ini, segala macam obrolan yang berusaha ia ikuti di depan rumah klasik bercat putih gading, diiringi gemericik suara air dari kolam ikan.

Bertepatan dengan deru kenangan yang menjejali kepalanya, ponsel di tangannya menyala. Memberikan notifikasi dari instagram beberapa orang di following listnya baru saja memposting Instagram story. Calvin menekan notifikasi itu demi melihat satu postingan sederhana yang membuat jantungnya berhenti sesaat.

Sesak.

Calvin pernah.

•×•

Sebenernya ini draft yang gak mau dipublish tapi karena kangen Calvin jadi dipublish deh hehehe

Makasih yaaa, udah baca ini, udah vote dan komen juga!
Terimakasih banyakkk!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro