Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kamu mau nikah sama Natra, Dre?"

Adreanna menyunggingkan senyum datar yang menjadi ciri khasnya.

"Iya."

Diana, kakak perempuan sekaligus sosok yang selama ini ia anggap sebagai sahabat, menunjukkan ekspresi penolakan.

Setelah bertahun-tahun sejak kepergian Mahesa menghadap Yang Kuasa, Drea akhirnya memutuskan untuk menikah. Tapi penjatuhan pilihan Drea itu bisa dikatakan ceroboh sekaligus spekulatif.

Magani Winatra?

Apakah tidak ada pilihan lain lagi?

Laki-laki itu memang bisa membuat perempuan manapun menoleh ke arahnya, tapi bagaimana Drea bisa cocok dengan Natra yang hidupnya dihabiskan bertualang ke satu perempuan ke perempuan lain.

Lagipula, Natra itu cuma adik angkat Mahesa. Apa ia bisa menjadi pengganti Mahesa yang begitu sempurna di mata Drea?

"Kamu cinta sama dia?" tanya Diana lagi. Ia tahu bagaimana besarnya cinta Drea kepada Mahesa.

"Sama Mahesa?" Drea menjawab. "Selalu. Tapi aku butuh hiburan, Mbak. Aku butuh pendamping. Sekalipun nggak akan ada yang bisa sebaik Hesa."

Diana menggeleng.

"Lupain aja rencana nikah kamu sama Natra, Dre. Kamu nggak akan nikah sama orang yang nggak kamu cintai."

"Aku nggak butuh cinta, Mbak." Drea memandang ke arah jendela dengan tatapan menerawang. "Aku cuma butuh suami."

09 Juni 2017

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro