Bab 16

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Maniknya menatap nyalang seolah bisa membakar seluruh ruangan, "Kau mengatakan padaku ... dia tak terselamatkan."

Putri Kyuubi kembali melangkah, "Tapi apa yang kudengar tadi, mengatakan bahwa ... adikku masih hidup, dan menjadi calon permaisuri."

Putri Senju Tsunade masih terdiam, tak ada ekspresi terkejut saat mendengar ucapan dari cucu kesayangannya itu.

"Apa yang sebenarnya kau rencanakan, NENEK TUA!!!!"

Happy Reading
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Putri Senju Tsunade harus menghela nafas kembali akibat mendengar teriakan dari cucu kesayangannya.

Sejak kejadian kebakaran di istana yang menewaskan seluruh keturunan Namikaze, memang hanya ada dua anak yang berhasil di selamatkan.

Namun sayangnya, demi keselamatan, akhirnya dua anak itu harus dipisahkan. Bukan itu saja, bahkan Putri Kyuubi juga harus mengganti identitas serta ciri fisik agar tak ada yang mencurigainya.

Putri Kyuubi juga harus menerima didikan sangat berat yang membuat dia bisa membaca intrik-intrik politik dalam kerajaan.

"Kyuu-chan, tenangkan dirimu sayang. Seorang Putri Senju tak boleh memiliki emosi berlebih seperti itu."

Selain politik, tata krama Putri Kyuubi juga benar-benar dilatih dengan sangat ketat. Bahkan Putri Kyuubi sering merasa mual akibat menerima didikan tersebut.

"Bagaimana aku bisa tenang?"

"Kau mengatakan bahwa seluruh keluargaku telah tewas, namun ... adikku, imouto-ku, kebanggaan Otou-sama, dan kesayangan Okaa-sama ... masih...."

Melihat ekspresi Putri Kyuubi yang mulai terlihat tak bisa menguasai diri, Putri Senju Tsunade kembali angkat suara, "Kyuu, tenangkan dirimu, nak."

"Kau memisahkan kami, serta membuat dia harus menjadi permaisuri. Apa yang baa-chan rencana?"

***

"Tapi, apapun itu, posisi permaisuri tak akan pernah kau miliki, baka naruto!"

Setelah mendeklarasikan itu, rivalnya mulai melangkah meninggalkannya. Membuat sapphirnya hanya bisa menatap sendu pada punggung tegak yang terlihat begitu berwibawa serta anggun dalam bersamaan.

'Aku memang tak ada minat memiliki posisi itu Sakura-chan, karna dengan melihat Kaisar yang mendatangiku, itu sudah sangat berharga bagiku.' batinnya membayangkan kebersamaannya saat dengan Kaisar Uchiha.

Putri Naruto bukan gadis yang akan menjadi polos setiap harinya. Ia paham dengan perhatian dari Kaisar Uchiha yang selalu mendatanginya secara diam-diam.

Tapi, kemalasan menanyakan maksud dari perhatian Kaisar Uchiha untuknya, membuat ia lebih memilih menjadi polos.

Putri Naruto menghela nafas pelan, 'tapi, jika aku tak menjadi permaisuri, aku tak akan tau siapa orang tuaku dan ... kakakku,' batinnya.

》》》

Putri Naruto telah berganti pakaian dengan style casual karena memang malam ini tak ada satupun kegiatan yang mengharuskan dirinya mengenakan yukata.

Begitu juga dengan Ino, dia juga telah berganti pakaian seperti dayang istana yang artinya ia harus menjadi pelayan Putri Naruto.

"Jadi, test pertama adalah etika kerajaan dan sejarah kerajaan uchiha?" tanya Ino setelah selesai membaca.

Naruto mengangguk lemah, pasalnya materi etika kerajaan belum seluruhnya ia peroleh, bahkan beberapa yang telah ia dapat belum juga dikuasai.

Andai saja ia terlahir sebagai seorang Putri Kerajaan, tak mungkin nasibnya bisa se-sial sekarang. Terlebih lagi ia juga belum menghafal seluruh materi sejarah.

Oh Putri Mikoto, kenapa engkau kejam sekali pada Naru-chan yang super manis ini. batin Naruto meratapi keadaannya.

"Hah ... tidak ada cara lain lagi," ucap Ino kemudian bangun dari tempat duduknya. "Dayang Mei dan Dayang Konan."

Kedua dayang yang mendengar Ino memanggil. "Iya Nona," ucap mereka serempak.

"Bantu aku menyiapkan pelatihan ekstra untuk teman baka-ku ini."

Putri Naruto bisa mencium aroma-aroma yang akan membuat tubuhnya tak bisa istirahat seperti sebelumnya. Tapi, demi seluruh informasi mengenai keluarganya, ia akan berusaha.

Lagi pula, bukankah jika ia menjadi permaisuri, Teme ah maksud Putri Naruto, Kaisar Uchiha akan merasa senang? Karena itu artinya, kedekat-- Putri Naruto tak sanggup melanjutkan pemikiran tersebut.

Terlalu malu membayangkan dirinya dengan Kaisar Uchiha hanya ... berdua saja.

"Kenapa wajahmu memerah? Cepat istirahat sana! Besok akan menjadi hari penting untukmu," perintah Ino membuat wajah Putri Naruto kembali murung.

***

Sedari ia kecil, tak pernah sekalipun ia menjadi nomor 2. Dalam takdirnya, ia hanya mengukir nomor 1. Bahkan tanpa menggunakan kekuasaan orang tuanya, ia terus saja menjadi juara.

Hingga seluruh kehidupannya, perlahan mulai membosankan. Ia merasa tak ada satupun yang mampu menjadi saingannya.

Seluruh piala yang ia peroleh sampai saat ini, hanya ia lakukan demi kehormatan keluarga yang selalu ibunya ajarkan padanya.

Ibunya selalu saja berusaha meracuni pemikirannya. Tapi tak satupun membuat ia semangat atas piala yang ia raih, ketika ia sengaja mengalah pada lawan, ayahnya selalu bisa membuat dirinya nomor 1.

Tapi, suatu kejadian yang mampu ia memasuki dunia ballet, membuat ia untuk kali pertama bisa merasakan perasaan yang telah lama ia kubur rapat-rapat.

Orang itu, menari ballet di pinggir jalan, hanya demi mendapat satu koin uang. Ia bahkan masih ingat dengan jelas seindah apa tarian tersebut.

Ia terus mengikuti penari ballet jalanan, ia penasaran dengan orang itu. Melihat keindahan tariannya, ia rasa orang itu pastilah anak bangsawan, atau anak pegawai pemerintah.

Tapi ternyata persepsinya salah besar. Orang itu bukanlah anak bangsawan, ataupun anak dari pegawai pemerintahan. Orang itu hanya seorang yatim piatu yang mendapat marga Uzumaki karena telah menggatikan Karin saat ujian masuk Academy Uchiha.

Ia memang tau, banyak anak bangsawan yang melakukan kecurangan untuk bisa diterima di Academy Uchiha.

Tapi, ia tak terima jika orang itu hanya masuk di SMA Konoha. SMA yang tak akan memberikan fasilitas cukup untuk memenuhi seluruh bakat orang itu.

Setelah memikirkan banyak cara, agar ia bisa menjadikan orang itu sebagai rivalnya. Ternyata, orang itu melawan aturan yang selama ini telah melekat di Konoha.

Orang itu berhasil memasuki dunia ballet dengan bermodalkan kemampuan, membuat ia akhirnya terjun di dunia ballet.

Dan kali ini, kejadian sama terulang kembali. Orang itu akan kembali menjadi rivalnya untuk memperebutkan kedudukan Permaisuri yang ia rasa, sangat mudah baginya untuk ia menangkan.

"Putri Haruno," ucap Dayang.

"Ada apa?" tanya Putri Haruno.

"Menurut laporan, Putri Uzumaki akan menjalani berbagai pelatihan ketat mulai besok. Seluruh dayang di kediaman beliau juga sedang mempersiapkan seluruh perlengkapan."

Ah ... laporan itu sepertinya berhasil membuat ia mencoret kata mudah. Karena jika rivalnya telah mulai melakukan latihan ketat, itu artinya rivalnya belum menyerah.

"Lalu?"

"Apakah Putri Haruno juga ...."

"Tak perlu, karena sudah sedari kecil aku selalu mendapat pelajaran tata krama dan pelajaran sejarah."

***

Seperti biasanya, tengah malam Putri Naruto kembali terjaga. Matanya menatap lorong yang selalu Kaisar lewati saat mengunjungi dirinya.

Lorong itu tampak sepi, dan gelap. Tak ada tanda akan kedatangan Kaisar Uchiha, tapi batinnya terus mengatakan bahwa Kaisar akan segera mendatanginya.

Suara langkah tiba-tiba dapat didengar indra pendengaran Putri Naruto. Dengan cepat ia bersembunyi di balik selimutnya, namun tetap membiarkan jendela kamar terbuka.

"Apa dia sudah tidur?"

Putri Naruto sangat yakin, siapa pemilik suara yang menanyakan kalimat itu. Jantungnya dapat ia rasakan semakin berdetak tak menentu, bibirnya tanpa sadar tersenyum mengiyakan batinnya yang benar menebak kedatangan ....

"Benar Yang Mulia," jawab dayang Mei.

Ya, dia adalah Kaisar Uchiha, orang yang menurut pengamatan Putri Naruto selalu mendatangi kediamannya saat malam hari lebih tepatnya tengah malam.

Putri Naruto kembali menunggu Kaisar Uchiha, entah kenapa perasaannya sudah tak dapat berpaling dari lelaki penguasa Konoha itu.

Padahal sebelumnya, saat ia berpacaran dengan Gaara--sahabat masa kecilnya--tak pernah sekalipun ia merasakan debaran aneh seperti sekarang.

Dengan Gaara, ia hanya merasakan kenyamanan tak lebih. Bahkan saat Gaara akan mencium bibirnya dulu, ia tak merasakan apapun.

Aneh sekali bukan?

Tbc

Thanks for view, for reads, for vote and for comment.

Salam

MY_LODY

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro