Bab 37 Skandal

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Selamat Membaca

"Kamu tau Shisui?" tanya Kaisar Uchiha.

Shisui menghentikan pandangannya, yang semula menatap ke arah langit malam. Kini pria itu memilih untuk melihat sang Kaisar, dengan pandangan penasaran. Membiarkan langit malam mengamati ketampanan dua Uchiha ini.

"Saya tidak tau, Yang Mulia."

"Terkadang, aku berpikir, bagaimana rasanya menjadi orang biasa, yang tidak perlu mendapat tekanan dari para tetua kolot seperti mereka," ucap Kaisar Uchiha.

"Yang Mulia," protes Shisui, tidak senang dengan ucapan Kaisar Uchiha.

"Kenapa? Kamu sendiri juga sudah bosan dengan sikap kolot mereka, yang memandang rendah pada rakyat biasa kan? Padahal, tanpa bantuan dari rakyat, Kekaisaran Uchiha tidak mungkin bisa sejaya ini," jelas Kaisar Uchiha.

"Tapi Yang Mulia berhasil membungkam mereka, Yang Mulia. Bahkan, sejak Kekaisaran Uchiha berada dalam pimpinan Yang Mulia, Konoha menjadi lebih dikenal oleh dunia."

Ucapan Shisui memang benar. Dahulu, sebelum Kekaisaran Uchiha dipimpin oleh Kaisar Uchiha ke-7, tanah Uchiha dikenal sebagai tanah tertutup dan menutup diri dari dunia modern. Kekaisaran tidak memberi ijin masuk bagi para pendatang.

Para tetua kekaisaran menganggap, kalau modernisasi hanya akan memberi pengaruh buruk bagi rakyat dan penerus kekaisaran. Apalagi banyak dari bangsa luar, yang memakai pakaian kurang bahan, sebagai dasar dari fashion dunia.

Tentu saja, dari hal seperti itu, membuat para tetua kekaisaran semakin tidak suka dengan kehidupan modern.

Tapi, sejak Kaisar Uchiha ke-7 naik tahta. Beliau yang memiliki pemikiran sebagai bagian dari anak muda, membuat aturan baru, bahwa pendatang atau turis boleh datang, tapi tidak diijinkan mengajarkan 'kepercayaan' mereka pada penduduk asli Konoha. Kemudian, para pendatang atau turis, juga harus mengikuti aturan dari Kekaisaran Uchiha.

Masa itu, Kaisar Uchiha ke-7 tidak bisa istirahat, untuk mengawasi langsung seluruh program kerja miliknya.

"Tapi, ada bayaran, dari setiap apa yang aku inginkan Shisui," ucap Kaisar Uchiha.

"...." Shisui terdiam.

"Aku harus merelakan Kak Itachi berada di luar negeri, agar musuhku tidak bisa menggunakan Kak Itachi untuk melemahkan kepemimpinan aku," ingat Kaisar Uchiha, yang harus mengorbankan kakaknya berada di luar negeri.

"...."

Tidak banyak yang tau, seberapa besar rasa sayang Kaisar Uchiha pada Pangeran Uchiha. Karena tuntutan dari tetua Kekaisaran, serta ancaman dari musuh Kaisar Uchiha. Maka Kaisar Uchiha terpaksa mengirim Pangeran Uchiha ke luar negeri.

Tapi, tanpa sepengetahuan siapa pun, sebenarnya Kaisar Uchiha selalu mengirim bantuan ekonomi untuk kehidupan Pangeran Uchiha. Kaisar Uchiha juga selalu mengawasi keselematan Pangeran Uchiha dari jauh.

Begitu besar rasa sayang Kaisar Uchiha, tapi pria muda itu tidak berani menunjukkannya. Beliau tidak mau, kalau rasa sayang itu berubah menjadi racun pembunuh.

Anehnya, kenapa kebaikan Kaisar Uchiha, disalah artikan oleh Pangeran Uchiha? Pangeran Uchiha menganggap kalau Kaisar Uchiha adalah penyebab kemalangan Pangeran Uchiha. Sampai - sampai Pangeran Uchiha berencana melengserkan Kaisar Uchiha.

"Kali ini, mereka berhasil menyeret Kak Itachi, hanya untuk menjadikan pion (Sakura) mereka menjadi pasanganku, Shisui," ucap Kaisar Uchiha.

"Tapi Pangeran Uchiha berhasil menemukan kelicikan mereka, Yang Mulia," ucap Shisui.

"Kamu benar, Shisui," ucap Kaisar Uchiha.

Anehnya, kenapa Shisui merasa kalau Kaisar Uchiha seperti memiliki rencana lain. Shisui kenal betul, kalau di dunia ini, tidak ada hal yang bisa sembunyikan dari Kaisar Uchiha. Sebab, Kaisar Uchiha mampu membaca situasi yang sedang direncakan oleh musuh - musuhnya.

***

"Ini yang kamu sebut liburan, Sakura-chan?" kesal Naruto.

Sudah sejak pagi hingga siang hari, dua gadis muda yang ternyata sekarang sangat terkenal. Tidak bisa melakukan kegiatan liburan mereka, bahkan hanya untuk makan di cafe saja, banyak orang yang meminta tanda tangan Sakura dan Naruto.

Baiklah, mungkin kalau mereka meminta tanda tangan dari Sakura. Naruto akan tetap bertahan dalam keramaian itu, tapi masalahnya... mereka juga meminta tanda tangan dari Naruto, hanya karena Naruto adalah rakyat biasa yang pernah tinggal di istana Kekaisaran Uchiha.

Alhasil, Naruto dan Sakura hanya bisa di dalam kamar, sambil menunggu makanan mereka datang. Sakura yang melihat raut kesal dari rivalnya itu, tanpa sadar menarik pipi Naruto begitu gemas.

"Ittaiiii!!!" teriak Naruto sakit.

"Sabarlah sedikit, Naruto no baka!" ucap Sakura.

Naruto mengusap pipinya sendiri yang sebenarnya tidak terasa sakit. "Ya habisnya, aku kan ingin ke disney land, Sakura-chan. Aku ingin memiliki kenangan di sini, mumpung aku dibayarin kamu," ucap Naruto jujur.

Hampir saja Sakura melupakan sifat pelit Naruto, yang selalu memperhitungkan biaya hidup miliknya. Padahal, ketika Kekaisaran mencabut gelar Putri dari Naruto, maka Naruto tetap akan mendapatkan dana pensiun senilai 152,5 juta yen (atau setara Rp 19,8 miliar).

Tapi sepertinya Naruto tidak tau dengan kabar itu, jadi Sakura akan menyimpannya sebagai kejutan.

"Bersiaplah, ayo kita pergi."

"Ke mana?" tanya Naruto curiga.

"Disneyland."

"Hah? Ini udah malam, Sakura-chan. Pasti sudah tutup."

"Mau ikut tidak?"

Detik itu juga, Naruto sudah berlari ke kamar mandi. Gadis itu memakai setelan casual, yang membuat Sakura harus menggelengkan kepalanya. Pakaian yang dipakai naruto, sangat sesuai dengan kepribadian Naruto yang pecinta kebebasan.

(Ini fashion Naruto ke Disneyland)

"Naru, kamu yakin mau pakai pakaian itu?"

"Ada yang salah?"

"Sangat banyak yang salah. Pertama, kamu masih seorang Putri, di mana kamu dilarang memakai celana jeans, dan apa-apaan dengan perut yang terbuka itu?"

"Kamu sendiri, gimana? Roknya di atas lutut," ingat Naruto.

"Ini Fashion, dan kamu pasti tau, berapa harga pakaian milikku," ucap Sakura.

(Ini Fashion Sakura Ke DisneyLand)

"Iya deh, Nona sombong," ucap Naruto.

Dari perdebatan itu, tidak butuh waktu lama bagi Naruto dan Sakura untuk sampai di Disneyland Jepang. Dan Demi Kami-sama yang selalu memberi kejutan pada Naruto, Naruto begitu takjub dengan bangunan megah di sana. Gadis itu sampai melupakan, kalau sekarang Disneyland sudah disewa oleh Sakura.

Naruto berlarian mencoba seluruh wahana, membuat Sakura sedikit menyesali pakaian yang dia pilih. Karena saat ini Sakura memakai sepatu heels, yang artinya sepatu itu berhasil menyakiti kaki cantik Sakura.

"Naruto, bisakah kita istirahat sebentar?" ajak Sakura, yang sudah duduk di kursi taman.

Naruto melihat ke arah Sakura, yang terlihat begitu kelelahan. Gadis pirang itu kemudian mengambil minuman miliknya dari dalam tas, dan memberikannya pada Sakura.

"Apa kakimu sakit?" tanya Naruto.

"Kamu bisa melihatnya," ucap Sakura.

"Iya sih, aku juga sebelumnya selalu kesal dengan kondisi kaki-ku," ucap Naruto.

Oh hampir lupa, Sakura melihat keadaan kaki Naruto, yang ternyata sudah sembuh. "Kamu sudah sembuh?" tanya Sakura.

"Untuk jalan, memang sudah sembuh. Tapi untuk menari, aku sudah tidak bisa menari lagi," ucap Naruto.

"Apa karena kontes menari saat itu?" tanya Sakura.

Naruto terdiam sejenak. "Ngomong - ngomong tentang kontes menari, kenapa saat itu kamu mencuri buku milikku?" tanya Naruto penasaran.

"Mencuri? Aku mendapatkannya dari Putri Senju Kyuubi, beliau bilang kalau beliau ingin membantuku. Aku sama sekali tidak tau, kalau itu milik kamu, Naruto," jelas Sakura.

Tatapan Naruto terus menatap Sakura, mencoba menggali kebohongan yang ditutupi oleh emerald milik Sakura. Sayangnya, tidak ada secuil kebohongan dari dalam sana, yang artinya kalau Sakura mengatakan kejujuran.

"Jadi Kyuubi yang melakukannya?" tanya Naruto.

"Tapi kita tidak boleh menuduhnya, Naruto. Bisa saja dia melakukannya karena alasan lain," saran Sakura.

Naruto mengangguk, dan tentu saja Naruto tau dalang sebenarnya adalah... Putri Senju Tsunade. Nenek Tua berdada pepaya, yang mengaku sebagai neneknya Naruto.

"Terus, misalkan kesalahan itu terbongkar, apa yang akan kamu lakukan Sakura-chan?" tanya Naruto.

"Apa ya? Mungkin aku akan tetap melanjutkan kuliahku di akademi ballerina di Inggris," ucap Sakura.

"Haiss, kamu enak banget ya. Mau kamu jadi permaisuri atau tidak, kamu tetap bisa hidup enak," iri Naruto.

"Kalo kamu mau, aku bisa menjadi sponsor pendidikan kamu," tawar Sakura.

"Tidak. Aku mau jadi dokter saja, kamu tau kan kalau aku lemah di Sejarah. Sedangkan di bidang IPA, aku sangat unggul," jelas Naruto, tentang kemampuan miliknya.

"Tapi sejarah juga penting, Naruto. Kamu tetap harus belajar sejarah," ingat Sakura.

"Iya deh. Oh iya, kamu sudah bisa berjalan?" tanya Naruto.

"Sudah," ucap Sakura.

Waktu pun semakin berjalan, mengubah detik menjadi menit, menit menjadi jam, hingga akhirnya dua gadis muda pulang ke hotel mereka. Sakura yang berada di dalam kamar mandi, terkejut melihat Naruto yang tiba - tiba ikut ke dalam kolam mandi.

"Naruto?!" teriak Sakura.

"Kenapa? Kita sama- sama perempuan, jadi tidak masalah mandi bersama kan?" ucap Naruto, yang heran dengan sikap Sakura.

"Terserah kamu," kesal Sakura.

Naruto tersenyum jail, melihat Sakura memalingkan wajahnya. Gadis itu kemudian menyelamkan seluruh tubuhnya ke dalam kolam, dan ketika Sakura menoleh ke arah Naruto, gadis merah muda itu segera mencari keberadaan Naruto.

"Naruto!!!" teriak Sakura.

"DOORR!!!!" teriak Naruto mengejutkan Sakura.

Sakura dan Naruto pun saling melempar air, dua gadis itu sampai melupakan situasi hubungan mereka di masa lalu. Kemudian Naruto dan Sakura yang masih memakai handuk, kini duduk di atas ranjang.

Sakura terlihat membantu mengeringkan rambut Naruto, mengusapnya begitu lembut, dan perlahan mendekati wajahnya Naruto. Kedekatan itu, perlahan membuat Sakura secara tidak terduga, mengecup bibir merah muda milik Naruto.

CUP.

"Sakura! Apa yang kamu lakukan!" dorong Naruto, sampai Sakura terduduk ke arah belakang.

"Ma--maaf, Naruto," ucap Sakura, yang kesal dengan perbuatannya sendiri.

"Jernihkan pikiranmu, Sakura. Aku akan tidur di kamar lain, agar kamu bisa kembali menjadi dirimu lagi," perintah Naruto.

"Maafkan aku, Naruto."

(Ini Scene Ciuman Naruto dan Sakura. Maaf nggak nemu versi dunia modern)

***

Skandal ciuman Sakura dan Naruto, ternyata berhasil menggunjang seluruh dunia. Putri Mikoto dan Pangeran Fugaku secara terbuka mendatangi kediaman Haruno, untuk membatalkan pernikahan Kaisar Uchiha dan Putri Sakura.

"Yang Mulia, tapi bisa saja Putri Uzumaki yang menggoda anak kami," ucap Perdana Menteri.

"Apa kamu tidak bisa melihat, kalau wajah Putri Uzumaki terlilhat terkejut? Di video itu bahkan Putri Uzumaki mendorong Putri Haruno," jelas Pangeran Fugaku.

"Tapi Yang Mulia," kukuh Perdana Menteri.

"Di tambah lagi, bukti kecurangan Putri Haruno untuk memenangkan kontes sudah diajukan pada pengadilan. Jika sampai kamu menolak pembatalan pernikahan ini, Yang Mulia Kaisar pasti tidak akan tinggal diam," ingat Pangeran Fugaku.

Di sisi lain, Kaisar Uchiha tampak kedatangan tamu yang sudah dia tunggu, yaitu Pangeran Uchiha.

"Lama tidak berjumpa kakak?" sapa Kaisar Uchiha.

"Salam hamba pada Matahari Besar Kekaisaran Uchiha," ucap Pangeran Uchiha.

Bersambung.

Ada yang bisa nebak, bakal ada hal apa di bab berikutnya?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro