Hari Kedua puluh

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Maceeeetttt ... itu yang saya alami hari ini. Panas, gerah, pegal, dan semua rasa menjadi satu. Bukan hanya itu, bahkan ada amarah yang menyertai dalam ucapan dan tindakanku kali ini.

Ok, siapa yang tidak marah jika terjebak macet lama seperti ini? Terlebih, aku hidup di kota kecil yang terbiasa semuanya lancar jaya tanpa hambatan. Tapi siapa yang harus disalahkan? Pemudik? Jelas tidak mungkin. Atau Polisi? Tidak juga. Intinya sih ini terjadi tidak setiap hari.

Bagaimana aku bisa terjebak macet? Jadi, tepat jam 10.00 pagi aku harus menghadiri sebuah rapat yang akan dilakukan jam 11.00. Pikirku sempat dong kan biasanya sampai dalam waktu 30 menit. Tapi ternyata melenceng karena macet ini.

Dalam semua kesalku ini, satu yang bisa kuambil pelajaran. Sabar itu begitu mudah diucapkan, tapi dilakukan sangat sulit. Ketika terjebak macet, harusnya tetap sabar, tapi amarah malah menguasaiku.

Ciamis, 10 Juni 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro