A Little WhiteGift

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tsumugi Aoba x Yuki
✧༺❄️༻∞

Musim telah menghangat, salju-salju mulai mencair membiarkan para bunga yang mekar lebih awal tersenyum menyapa dunia.

Suhu yang kian menghangat tak lagi memaksa orang-orang mengeratkan baju hangat mereka, membuat mereka lebih bebas untuk bergerak, namun berbeda dengan gadis ber-surai hitam dengan sedikit warna merah ini masih saja memakai baju hangat berlapis nya, ia berkali-kali menggosokkan tangannya mencari kehangatan di suhu dingin yang ia rasakan.

"Harus nya udah mau musim semi tapi kok masih kerasa dingin banget sih— tunggu kalo diliat-liat cuman aku yang pake baju hangat berlapis gini...., Emang udah ga dingin gitu— sudahlah dipikirin juga ga guna, kalau tidak cepat aku bisa terlambat! Dan itu akan merepotkan" ucapnya bergegas pergi.

✧༺❄️༻∞

"Pagi anzu!" Ucap gadis ber-surai hitam merah itu.

"Pagi yuki— eh..., Kenapa kamu Masih pake baju hangat berlapis seperti itu ? Emang masih kerasa dingin ?" Ucap gadis bernama anzu itu melihat Yuki terheran.

"Eh ? Harus nya aku yang nanya emang anzu ga dingin pake baju biasa seperti itu"

"Apa maksudmu Yuki ? Suhu sudah lumayan menurun dan sekarang sudah tidak terlalu dingin— jangan-jangan Yuki kamu—"

"Wah! Udah jam segini, aku bisa telat!!! maaf anzu aku harus pergi dulu! Switch ada event yang akan diadakan dalam waktu dekat jadi aku harus menemui mereka sekarang, aku ga mau kena kutuk dukun itu gara-gara telat lagi! Dah anzu!!"

"Tunggu Yuki! Ah..., Dia sudah pergi, dia benar-benar tidak merasa ? Apa tidak apa dibiarkan seperti itu.....," ucap anzu yang hanya bisa memandang punggung Yuki yang kian menjauh darinya.

"Mungkin anak switch akan menyadari nya, mungkin tidak akan apa-apa, atau aku hubungi saja Aoba-senpai ya....,?" Ucap gadis itu khawatir.

✧༺❄️༻∞

"Huaa! Selamat! Aku tepat wakt—" ucap Yuki yang baru saja membuka pintu tempat diskusi yang biasa dipakai oleh unit yang akan mengadakan event, namun ucapan nya terpotong melihat netra emas yang sedari tadi sudah menatap dirinya tajam.

"Yuki~ kau kira ini sudah jam berapa ?^^" ucap pemuda ber-surai merah dengan strip putih itu menatap tajam gadis yang bernama Yuki itu.

"Eh..., Bukanya kumpul itu jam 9 dan ini masih jam— KOK JAM 10 !?" ucap Yuki terkejut melihat jarum jam yang ada di ruangan itu sudah menunjukkan kearah angka 10 menandakan dirinya sudah terlambat 1 jam dari jadwal pertemuan itu.

"Jadi, Yuki kenapa kau bisa telat seperti itu ?^^" ucap pemuda itu tersenyum manis dengan aura kehitaman disekitar nya.

"Ta....tapi sepertinya tadi aku liat jam masih jam—"

"Tidak perlu banyak alasan, kau ini benar-benar ceroboh"

"Ma...maaf...," Yuki hanya bisa menundukkan kepalanya dan merasa bersalah.

"Su...sudah natsume-kun, mungkin Yuki sedang banyak pikiran jadi dia salah melihat—" ucap seorang pemuda ber-surai biru berusaha menengahi.

"Senpai! Sudah ku bilang kau terlalu memanjakan nya, dia itu produser  yang harus nya mengurus event ini! Bukannya kita yang harus mengurus nya sendiri"

"Tapi Natsume-kun—"

"Huhu~ Sora tidak suka warna yang ada di ruangan ini (。ŏ﹏ŏ)" ucap pemuda ber-surai kuning itu yang sedari tadi hanya diam memperhatikan dengan wajah khawatir nya.

"Maaf Sora, sudahlah aku keluar dulu" ucap natsume berlalu pergi dari ruangan itu, membuat gadis itu semakin merasa bersalah atas kecerobohan nya.

"Yuki-chan tidak apa..., Mungkin Natsume-kun hanya sedang dalam mood yang buruk—" Ucap pemuda ber-surai biru itu menghampiri sang gadis yang masih terpaku didepan pintu ruangan tersebut.

"Maaf..., Aku ceroboh..., Maaf...,aku tidak berguna, maaf....," Gumam Yuki hampir tak terdengar.

"Yuki-chan?" Pemuda ber-surai biru itu terlihat khawatir pada gadis didepannya.

"Huhu~ Sora melihat warna yuki-nee terlihat berantakan dan itu membuat Sora khawatir."

"Berantakan— yuki-chan tidak apa ? yuki-chan kenapa wajahmu pucat sekali seperti itu, a— suhu mu juga panas !? Tu..., Tunggu Yuki-chan ayo keruangan newdi dan beristirahat disana, sora-kun bisa bantu bawa barang-barang ku di atas meja itu ?" Ucap pemuda itu memeriksa dahi gadis itu kemudian merangkul gadis itu untuk membantu nya berjalan.

"Haha~ baiklah senpai! Sora akan membawakan barang-barang senpai!"

"Terimakasih sora-kun, yuki-chan masih sanggup buat jalan ke ruangan newdi ?" Ucap pemuda itu yang hanya mendapat balasan anggukan dari sang gadis, namun balasan itu sudah cukup membuat pemuda itu yakin dan membantunya untuk sampai ke ruangan newdi tanpa masalah.

Sesampainya di ruangan tersebut, gadis itu dituntunnya kearah sebuah sofa kemudian menyuruh gadis tersebut untuk mengistirahatkan diri diatas sofa itu.

"Yuki-chan tunggu dulu disini ya, aku akan mengambilkan selimut dan teh hangat dengan beberapa obat demam dari kotak p3k" ucap pemuda itu berlalu meninggalkan gadis itu sendiri di ruangan tersebut.

"Aku mengacaukan semuanya..., Pusing—"

✧༺❄️༻∞

"Yuki-chan minum teh nya dulu baru setelah nya minum obat nya, yuki-chan sudah makan kan ?" Ucap pemuda itu tersenyum lembut.

"Um..., Maaf merepotkan senpai..., Aku sudah terlambat dan malah—" ucap gadis itu menahan tangisnya.

"Tidak apa~ yuki-chan sudah sering berkerja keras untuk kami jadi jangan merasa terlalu bersalah hanya dengan satu kesalahan, daripada itu rapat tadi berjalan lancar kok~ jadi tidak akan menjadi masalah besar" ucap Tsumugi tersenyum hangat.

"Tetap saja—"

"Tidak apa yuki-chan, sekarang yuki-chan istirahat saja, akhir-akhir ini yuki-chan kurang tidur kan~"

"Eh gimana bisa—"

"Mata yuki-chan terlihat lelah~ ah, maaf jika itu salah—"

"Huum, bener kok..., Aku hanya kaget kenapa mugi-senpai bisa tau, ternyata seperti itu"

"Um~ kalau begitu minum obatnya setelah itu istirahat disini saja, aku ada beberapa pekerjaan lagi Yuki-chan tidak masalah kan aku tinggal sebentar ?"

"tidak apa, mugi-senpai lanjutkan saja kerjaan senpai, aku tidak mau merepotkan mugi-senpai lebih dari ini! Aku bisa sendiri kok jadi tidak perlu khawatir!"

"Um~ baiklah aku akan cepat menyelesaikan nya setelah itu kembali kesini, Sora-kun juga mungkin akan datang setelah menyusul Natsume-kun"

"Um...,"

Pemuda biru itu tersenyum lembut kemudian berlalu meninggalkan gadis itu, setelah netra merah sang gadis tak menangkap keberadaan pemuda itu lagi tangan nya mengeratkan selimut yang membungkus nya demi mengurangi rasa dingin yang ia rasakan.

"Uuh...., Yuki kau benar-benar tidak berguna, udah terlambat terus malah merepotkan orang seperti ini..., Aaaaaaaa" gumam gadis itu menyalahkan dirinya.

"Tapi tadi aku dirangkul Mugi-senpai— YA AMPUN MASIH SEMPAT-SEMPAT NYA AKU XJSKJSJS"  ucap gadis itu lagi mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Udah deh tidur sebentar, mungkin sebentar lagi sakitnya ilang, habis itu ngerjain kerjaan, aku ga boleh merepotkan orang lain Lebih dari ini!!!" ucap nya sembari berbaring diatas sofa tersebut dengan membungkus dirinya memakai selimut yang sudah dibawakan oleh pemuda ber-surai biru itu.

Kian lama netra merah nya kian menutup mengantarnya pada alam mimpi dengan kedamaian, suara bising diluar ruangan sama sekali tak mengganggunya.

Waktu terus berjalan dan sang bulan pun sudah siap untuk menggantikan sang mentari, senja telah berganti malam dan saat itulah netra merah itu terbuka, menyadari malam telah tiba gadis itu sontak terduduk dan terburu-buru melihat jarum jam yang sudah menunjukkan angka 9 yang menandakan waktu sudah berjalan dengan sangat cepat selama ia tertidur.

"Jam 9 malam, aku ngapain sih—" gumam nya frustasi, namun netra merah nya itu menangkap seorang pemuda yang sedang tertidur lelap dengan kepala yang ia taruh diatas tangan yang dilipatnya di atas meja yang berada di samping sofa tempat gadis itu tertidur.

"Mugi-senpai...., Soal kurang tidur dan terlihat lelah bukannya mugi-senpai lebih cocok untuk kalimat itu ? Aku yang ingin meringankan beban senpai malah semakin menambah kerjaan untuk senpai, maaf— hmm ? Rangkaian bunga ? Punya siapa ya— ah~ ada kartu ucapan nya" ucap gadis itu berjalan menghampiri pemuda itu kemudian menghampar kan selimut yang ia pegang di atas tubuh pemuda itu, kemudian netra nya melihat sebuah rangkaian bunga yang terletak di atas meja sebelah pemuda itu, tangan nya perlahan mengambil rangkaian bunga tersebut kemudian membuka kartu dan mulai membaca kata-kata yang ada didalamnya.

'yuki-chan, mungkin yuki-chan tidak terlalu senang jika mendapat ini dariku, tapi aku ingin memberi yuki-chan hadiah sebagai tanda terimakasih atas coklat dan kerja keras yuki-chan~ sebenarnya aku sedikit bingung ingin memberi yuki-chan apa karena Yuki-chan tidak suka dengan boneka jadi atas saran orang-orang aku memberi yuki-chan bunga~ maaf jika ini bukan hadiah yang berkesan tapi arti bunga hydrangea ini adalah sebuah ungkapan terimakasih pada orang yang telah berusaha untuk dirimu, jadi kuharap yuki-chan merasa senang~'

Tertanda Tsumugi Aoba.

"Senpai...., Harus nya yang mendapat ucapan terimakasih itu senpai, terimakasih untuk segala nya senpai, terimakasih....," Ucap gadis itu memeluk rangkaian bunga itu erat dengan air mata yang tak henti keluar dari netra merah nya itu.

1386 word
❒Yuki Supriadi❒

Oke kelepasan— /menghilang lagi

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro

#random