Drama Absen (Rio & Ryo)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di kampus, Rio dan Ryo emang gak sekelas. Rio tahun pertama sedangkan Ryo tahun kedua. Jurusan mereka pun juga berbeda, kalo Rio jurusan politik ekonomi sedangkan Ryo jurusan sains.

Tapi hari ini kelas politik ekonomi lagi digabung sama kelas sains. Alesannya adalah karena kelas sains mau kolab sama anak-anak di kelas politik buat bikin acara pas nanti penyambutan mahasiswa baru.

Pas lagi duduk si Rio ngeliat Ryo yang lagi makan permen sambil rada bengong.

"Eh, Akebono-san." kata Rio.

"Oh halo. Kamu Rio ya?" tanya Ryo.

"Iya. Akebono-san jurusan sains?"

"Hmm. Aku tahun kedua. Tapi panggil aja Ryo." katanya sambil tersenyum.

"Baik."

Tak lama kemudian dosen yang bakal ngajar mereka pun datang dan mengabsen satu-satu mahasiswa tersebut.

"Hari ini kelas politik sama sains digabung ya?"

"Iya pak."

"Oke, jadi banyak banget. Ya udah kalo gitu bapak absen dulu ya."

"Iya pak."

(Di sini cara ngabsennya nama dulu baru marga)

"Rio?"

"Hadir pak."

"Okeh, yang namanya belom disebut tunjuk tangan aja ya."

"Bapak..." kata Ryo.

"Iya kenapa?"

"Nama saya belum kesebut."

"Eh masa? Emang nama kamu siapa sih?"

"Namanya Ryo pak. Abis Rio urutannya."

"Oh iya, bapak lupa. Maaf ya Ryo." kata pak dosen yang langsung ngabsen namanya Ryo.

"Hari ini kita gak belajar. Kita bakal diskusi aja buat acara lusa. Nah kamu, maju ke papan tulis."

"Bapak nunjuk siapa?"

"Rio, yang rambut item." kata pak dosen.

"Rio yang ini pak." kata salah satu orang disitu yang langsung nunjuk si Rio.

"Eh iya maap, maap. Kamu yang rambut ijo. Sini maju ke depan."

"Iya pak."

Pas istirahatnya, Rio lagi jalan bareng Ryo di koridor. Tapi si pak dosen yang tadi langsung manggil mereka berdua.

"Rio!"

Yang dipanggil pun langsung nengok dan ngejawab, "Iya pak kenapa?"

"Ini, buat bahan belajar besok. Besok ada kelas sains kan?" tanya pak dosen.

"Eh pak, saya anak politik pak. Yang anak sains mah dia." kata Rio.

Si pak dosen itu ngeliat si Ryo, yang diliat cuma senyum doang.

"Hah ampun deh. Maklum ya dah tua, ini dah ambil. Besok-besok namanya ganti aja deh." kata pak dosen yang langsung pergi sambil mijit-mijit kepalanya.

"Haaahh... namanya udah beda. Masih aja dipanggil sama." kata Rio.

"Hm. Emang Rio punya temen yang namanya sama?" tanya Rio.

"Iya. Dulu waktu SMA, pernah ada yang namanya sama. Sampai-sampai aku dipanggil Rio K, temenku Rio S."

"Rio S? S nya apa?"

"Surwanto." kata Rio.

"Ahahaha... Surwanto.." tawa Ryo sampe ngakak.

"Eh emang bener kok namanya itu. Malah dulu sampe dipanggil pake nama bapaknya gegara gurunya bingung."

"Aduh...perut ku sampe sakit...haha.."

"Akebono-san gak papa?"

"Iya gak papa, KenKen harus ketemu deh sama kamu. Pasti dia suka."

"Buat apa?"

"Yaaahhh.... buat silaturahmi aja." katanya sambil makan permennya lagi dan ngasih permen ke Rio.

"Mau.."

"Enggak makasih, aku gak suka makanan manis. Tapi gak papa deh buat Matoba."

"Hehe.." tawa Ryo.

Sejak saat itu Rio dan Ryo jadi akrab saat di kampus. Mereka berdua selalu kemana-mana bareng dan dijuluki sebagai tensai twins, kenapa? Karena Rio kan cerdas dan Ryo cerdas tapi rada sengklek.

Waktu Rio ngebahas asal-usul nama Argonavis, si Ryo langsung ngehalu, "Wah kalo aku bisa pulang ke planetku. Mungkin aku bakal naik kapal kalian." katanya.

"Jadi Akebono-san suka tinggal di sini atau di planet sana?" kata Rio.

"Eummm... Di sini juga enak. Aku bisa ketemu sama Kenken, Reon-kun, Miyuki-kun, Nayuta-kun.. dan masih banyak lagi."

"Oh begitu ya."

"Hm."
🍭🍛🍭🍛🍭🍛🍭🍛🍭🍛🍭🍛🍭🍛

Waktu yang ditunggu pun telah tiba. Acara penyambutan mahasiswa baru pun dimulai dengan pertunjukan yang luar biasa. Dan kini saatnya Rio dan Ryo membawa pertunjukan musik mereka.

"Dan mari kita sambut. Perwakilan dari kelas satu politik ekonomi, Rio dan kelas dua sains, Ryo."

Semua yang ada di dalam aula pun langsung terpana melihat kedua R itu memainkan sebuah lagu yang sangat menarik. Perpaduan piano yang lembut dan bass yang keras itu malah serasi sekali di telinga orang yang mendengarnya.

Usai acara, pak dosen yang waktu itu memanggil mereka ke belakang panggung untuk memberikan hadiah.

"Ini buat kalian karena sudah tampil di acara ini. Mohon diterima ya." katanya.

"Iya pak terima kasih." jawab mereka berdua. Namun hal yang membagongkan pun terjadi. Pak dosen salah nulis nama di kado itu. Namanya Rio jadi Rio Akebono dan Ryo jadi Ryo Kikyo.

"Aduh.. capek deh." kata Rio.

"Hehe.. yang sabar ya Rio-kun."

"Iya..huhu...tapi ini gimana hadiahnya?"

"Kita buka aja.."

"Oke."

Saat mereka berdua membuka kado tersebut, ternyata isinya adalah baju partai. satu warna biru dan satu warna merah plus sarung cap gajah salto warna ijo.

"Lah?" kata Ryo.

"Emm.." si Rio bengong.

Saat mereka melihat-lihat baju itu, sepucuk surat jatuh dari sarungnya Ryo.

"Apa ini.."

Saat dibuka, ternyata surat tersebut adalah sebuah pesan si pengirim kado tersebut.

"Untuk Rio dan Ryo, baju dan sarung ini untuk kalian ngeronda nanti malem ya. Oh iya sopelnya lupa ngasih. Jadi nanti beli sendiri ya :). Dari Miyu."

"Aaah Miyuki-kun curang." katanya.

"Ya ampun, Sakaigawa-san...." kata Rio sambil geleng-geleng kepala.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro