[DWC DAY 1] Pagi Hari Pasca Kiamat (scifi)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Pagi ini aku dibangunkan oleh kijang,” keluh Anugrah yang berjalan lemas mengumpulkan nyawa.

“Ingatlah pepatah ‘jangan bangun siang nanti rezekinya dipatok kijang,’” nasihat Laras sembari memotong-motong wortel.

“Pepatah dari mana itu, bukan kijang…, jerapah.” Nyawanya belum terkumpul.

“Yah, mau kijang, jerapah, atau hewan apapun itu bisa membangunkan kita sekarang. Kandang mereka di kebun binatang sudah rusak dan manusia hanya sisa kita.” Laras melihat ke luar jendela.

Pemandangan kota yang sudah hancur dengan tumbuhan hijau menghiasi. Langit biru tanpa asap. Jalanan sedikit banjir karena hujan semalam, namun airnya tidak kotor karena sampah. 

Pria itu mengikuti arah mata Laras, “Alam sudah mulai mengambil alih, kita tidak lagi jadi rantai makanan.” 

Para binatang liar seperti kucing, sapi, ayam, bebek, kijang, zebra, bahkan merak dengan santainya berlalu-lalang. Matahari sudah 45 derajat memberikan warna kontras semua objek. Sebuah lukisan yang indah dalam dunia pasca kiamat.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro