Kabar Bahagia

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Mentari masih belum bersinar namun Raja Joon ingin segera menemui Ratu Jang dan kedua pangerannya usai memenjarakan Raja Mong. Raja Joon berjalan tergesa menuju ruangan Ratu Jang, Ia masuk kedalam kamar dan mendapati sang istri masih tertidur pulas sembari duduk bersandar dikepala ranjang memangku pangeran Bin. Hal ini membuat Raja Joon semakin bangga kepada Ratu Jang.

Raja Joon mengusap lembut lengan sang istri kemudian mencium dahinya perlahan membuat sang empunya terkejut dan membuka mata.

"sayang" panggil Raja Joon dengan sayang.

"Joon kau kah itu.." ucap Ratu Jang sembari mengusap lembut pipi Raja Joon.

"Aku pulang Jang... teri akasih ataa doamu sayang"

"Kau membawa kabar gembira?"

Raja Joon menangguk pelan kemudian mengecup bibir Ratu Jang dan memeluknya dari samping. Raja Joon meletakkan pangeran Bin kembali kedalam ranjang. Mengecup dahi kedua putranya bergantian.

"ayah rindu sekali dengan kalian pangeran pangeran ayah"

"Joon bagaimana dengan Raja Mong?"

"Dia berada dipenjara khusus sayang"

"penjara kerajaan Moon maksudmu?"

"hemmm.."

"Apa dia akan mendapatkan hukuman Joon?"

"tentu saja kesalahannya terlalu fatal bukan?"

"hemmm kau benar Joon akan tetapi sebaiknya kau bicarakan dulu dengan yang lain Joon"

Raja Joon membalikkan badannya menghadap Ratu Jang menepis jarak diantara mereka. Raja Joon memeluk pinggang Ratu Jang dengan mesra lantas mulai merapatkan tubuh mereka.

"Aku merindukanmu Jang" bisik Raja Joon didekat daun telinga Ratu Jang.

"Aku juga sangat merindukanmu Joon, kau lama sekali perginya"

"maafkan aku sayang... maaf karena aku terlalu lama pergi bertugas hingga tak bisa menemanimu"

"hemmm aku mengerti Joon"

Raja Joon memagut Ratu Jang dengan mesra mendorong tubuh Ratu Jang pelan hingga terlentang diatas ranjang. Jari jemari Raja Joon dengan lihai menanggalkan seluruh pakaian yang mereka kenakan.

Pagi ini sinar hangat sang mentari yang menerobos melalui celah celah tirai menjadi saksi akan penyatuan cinta diantara kedua insan yang saling menahan rindu yang menggebu.

Ratu Jang segera bangkit dari ranjangnya memungut pakaiannya kemudian mengenekannya kembali. Ia juga memunguti pakaian sang suami yang berserakan dilantai lalu ia masukkan kedalam keranjang pakaian kotor. Ratu Jang melanjutkan aktifitasnya yaitu membersihkan diri. Ia menenggelamkan tubuhnya kedalam bak mandi lantas memijit mijit lembut bahu dan juga beberapa anggota tubuhnya untuk mengurangi rasa lelahnya.

Harum semerbak bunga sakura menggelitik indera penciuman Raja Joon ia lantas membuka mata perlahan mendapati sang istri yang sudah terlihat cantik sedang mendandani pangeran pangerannya.

"sayang" panggil Raja Joon.

"ya sayang..."

"aku lapar"

"baiklah tunggu sebentar pelayan akan mengambilkan makanan untuk kita"

"aku akan membersihkan tubuh dulu"

"hemmm"

Raja Joon memgambil jubahnya lantas mengenakannya dan berjalan menuju ruang mandi untuk membersihkan diri.

"Baiklah Pangeran pangeran ibu sudah tampan sekarang... tidurlah sayang" ucap Ratu Jang sembari meletakkan kembali kedua pangeran kedalam keranjang bayi.

Ratu Jang memanggil pelayan namun yang datang justru dayang Han. Dayang Han meresa tidak enak hati karena melihat kedua pangeran sudah rapi sepagi ini.

"Pelayan..."

"yang mulia ada apa? apakah anda membutuhkan bantuan?" tanya Dayang Han dari arah depan.

"bibi Han bisakah aku meminta tolong pada mu untuk menjaga kedua pangeranku... aku ingin memanggil pelayan untuk mengantar makanan untukku dan Raja..."

"kalau begitu biarkan hamba saja yang mulia..."

"tapi bi..."

"tak apa yang mulia biar hamba saja yang meminta pelayan kemari dan membawakan makanan untuk yang mulia Ratu dan yang mulia Raja.."

"Baiklah terimakasih bi..."

"tak perlu berlebihan yang mulia ini sudah menkadi tugas hamba..."

"iya bi..."

Dayang Han meminta beberapa pelayan menyiapkan makan untuk Raja Joon dan Ratu Jang. Ia lantas membawa nampan berisi makanan menuju ruangan Ratu Jang dibantu dua orang pelayan yang juga membawa nampan berisi makanan. Dayang Han menyusun makanan diatas meja makan lantas memberitahu Ratu Jang jika makanan sudah siap.

"yang mulia makanan sudah siap" ucap dayang Han.

"terimakasih bi... tolong jaga pangeran Bin dan pangeran Jin bi"

"baik yang mulia"

Raja Joon menggandeng sang istri mesra menuju meja makan. Mereka makan bersama sembari mengobrol perihal keluhan tubuh Ratu Jang akhir akhir ini yang langsung ditanggapi Raja Joon dengan senyuman bahagia.

"Joon akhir akhir ini aku merasa tubuhku kurang sehat... um aku mudah lelah dan kadang kadang pusing..."

Raja Joon mengulum sebuah senyuman lantas menanggapi ucapan sang istri dengan tenang.

"tak apa kau hanya perlu banyak istirahat sayang... aku akan memanggil tabib Bo kemari untuk memastikan keadaanmu"

"ya sepertinya memang harus begitu Joon"

Usai menyelesaikan makannya Raja Joon meminta seseorang memanggil tabib Bo. Tak lama kemudian tabib Bo datang untuk memeriksa Ratu Jang. Setelah mendengar penjelasan Raja Joon tentang keluhan yang dialami Ratu Jang, Tabib Bo meminta Ratu Jang berbaring diranjang kemudian memeriksanya dengan hati hati dan teliti.

"Baiklah yang mulia Ratu bisakah anda berbaring diranjang.. hamba ingin memeriksa keadaan anda lebih teliti"

"baiklah..."

Tabib Bo memeriksa dibagian perut Ratu Jang serta mengetuk ngetuk dibagian dada Ratu Jang untuk memastikan sesuatu. Ia lantas bangkit dari duduknya dan menyampaikan sebuah kabar kepada Raja Joon dan Ratu Jang jika Ratu saat ini sedang mengandung keturunan Raja lagi.

"Yang mulia Ratu Jang dalam kondisi yang sangat wajar hanya Ratu harus banyak beristirahat agar janin yang ada didalam rahimnya tumbuh dengan sempurna" ucap Tabib Bo sembari tersenyum.

"tunggu dulu jadi Jang? dia um.. hamil lagi?"

"iya benar yang mulia Ratu sedang hamil anak kedua anda"

"baiklah terimakasih Bo kau boleh pergi..."

"terimakasih yang mulia" ucap tabib Bo berlalu pergi.

Saking bahagianya pada saat ini Raja Joon langsung mengecup kening Ratu Jang berkali kali lalu segera keluar ruangan menuju Aula istana untuk mengumumkan berita bahagia tersebut.

"terimakasih sayang... terimakasih kau sudah memberiku keturunan lagi"

"hemmm iya Joon "

"baiklah aku harus segera pergi ke aula kerajaan untuk mengumumkan berita bahagia tersebut"

"akah ini tidak terlalu cepat Joon?"

"tidak sayang aku rasa saat ini adalah waktu yang pas"

"baikalah jika itu sudah menjadi keputusan mutlakmu"

"aku pergi dulu sayang"

"iya sayang" bisik Ratu Jang sembari mengecup pipi Raja Joon dengan sayang.

"hemm beristirahat lah Jang jika kau merasa lelah, dayang Han dan dayang Hyu akan menjaganya pangeran pangeran kita dengan baik"

"iya sayang"

Sorak sorai para rakyat kerajaan Moon terdengar begitu jelas bersahutan di Lapangan depan aula istana usai Raja Joon memberikan pidato singkatnya kapada seluruh rakyat kerajaan Moon. Raja Joon memberitakan dua kabar gembira sekaligus yakni kemenangan perang serta kehamilan Ratu Jang yang kedua.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro