#1: Lelaki 25 Tahun

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dia memerhatikan Chloe dari kejauhan dengan penyesalan. Sungguh pacarnya itu sudah banyak berarti baginya.

Sebagai laki-laki yang lebih berumur, aku harus bisa sabar, pikirnya.

Mendadak Chloe menengok ke arahnya, dan tatapan mata mereka tanpa sengaja bertemu. Dia langsung berdiri, dan berjalan menghampiri sosok ini.

"Maafkan aku yang sudah melukai perasaanmu, Chloe. Kuharap masih ada pintu maaf bagiku," pinta si lelaki dalam ketegasan.

Dia sudah terbiasa tegas dalam memilih jalan hidup. Emosi serta pikirannya kini sudah matang ketimbang lima tahun lalu.

Kencangnya tiupan angin sore di taman menerpa rambut mereka berdua. Namun, sisiran rapi rambut hitam lelaki itu tak tergoyahkan.

(sebuah drabble)

Kalimat keduanya saya revisi sewaktu menulis kepingan-kepingan akhir; pergantian hubungan teman menjadi pacar, serta situasi yang sudah terjadi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro