Bab 1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Terlahir kembali menjadi seorang putri. Bukankah itu hal yang luar biasa. Dikehidupanku yang dulu, aku hanya gadis biasa dari keluarga miskin yang selalu kekurangan. Tapi sekarang aku menjadi putri kerajaan. Namun yang mengejutkan adalah, aku terlahir kembali ke sebuah novel yang ditulis oleh sahabatku. Sebuah kecelakaan merenggut nyawa kami berdua. Dan saat aku terbangun, aku ada di sini. Di dalam tubuh gadis yang diadopsi Raja karena kecantikannya. Lalu ending dari putri ini adalah mati karena terlalu baik ketika dijual kepada kaisar negeri seberang. Aku ingin bertahan hidup. Caranya yaitu menjadi jahat, dan mengalahkan antagonis utama Novel ini.

#

Sudah 10 tahun sejak aku membuka mata dan berada di tubuh seorang anak kecil, yang ternyata Putri kerajaan Hujan. Seperti namanya, kerajaan ini hampir setiap hari turun hujan. Menjadi seorang putri tidaklah mudah. Apalagi sebenarnya aku adalah putri adopsi. Ibuku seorang pelayan di istana. Tapi dia meninggal beberapa tahun yang lalu. Karena kecantikanku, Raja mengadopsiku, lalu meletakkanku di sebuah istana terpencil hanya dengan seorang pelayan.

Aku melihat diriku di kaca. Aku benar-benar sangat cantik. Bahkan melebihi kehidupanku yang sebelumnya. Rambut panjang emas seperti madu, dengan mata biru cerah seperti berlian. Pantas saja Raja mau mengadopsiku yang merupakan anak pelayan. Namun tentu saja dengan maksud tertentu. Dia berencana menjualku ke kerajaan Matahari saat usiaku 18 tahun.

Bagaimana aku tahu, padahal aku belum pernah bertemu Raja sejak dia mengadopsiku. Itu karena tubuh yang kumasuki sekarang adalah salah satu tokoh utama di dalam Novel yang dibuat sahabatku dulu. Sebelumnya aku hanya siswi SMA biasa, lalu suatu hari aku dan sahabatku mengalami kecelakaan. Kami tewas saat itu, dan saat aku membuka mata, aku sudah ada di sini. Tapi itu bukan Novel bahagia. Tokoh utama, gadis ini, akan mati karena terlalu baik. Dia mengorbankan dirinya ke Raja Matahari yang tidak mencintainya. Sang Raja hanya bisa menyesal seumur hidup karena terlambat mencintai gadis ini.

"Kenapa anak itu membuat cerita sedramatis itu. Akhirnya aku juga yang kena," gumamku di dalam hati.

Sejak datang ke sini, dan mengetahui aku akan mati di tangan Raja Matahari, yang merupakan suamiku kelak. Aku berusaha mencari cara agar bisa selamat. Untungnya aku masih ingat semua alur cerita novel ini. Dan juga kata-kata terakhir sahabatku jika ingin mengubah alur cerita ini.

'Andai putri ini tidak terlalu baik, pasti dia akan bisa menjadi Ratu dan menghabisi semua Antagonis.'

Setelah itu aku putuskan untuk menjadi wanita yang jahat. Aku diam-diam belajar pedang dengan mengintip para prajurit berlatih. Dan belajar politik, ekonomi, bahasa, semua yang bisa membantuku menjadi wanita yang jahat. Bahkan aku belajar tertawa jahat seperti di sinetron. Dalam Novel semua tokoh Antagonis adalah orang-orang yang memakai topeng malaikat. Mereka hanya dalang dengan topeng itu, dan menerkam dengan bantuan boneka-bonekanya. Untungnya aku sudah tahu siapa antagonis dalam cerita ini. Sehingga aku bisa berhati-hati dalam bertindak.

Besok ulang tahunku yang ke-18. Dan besok aku akan dijual sebagai tunangan Raja Matahari. Kalau tidak salah namanya adalah Raja Eren Ra Helios. Dia sudah naik tahta diusia ke 12 tahun. Dan berhasil menguasai setengah benua ini. Dia dikenal sebagai Pria berwajah tampan, dan tubuh ideal, namun sangat bengis dan kejam. Hal pertama yang ia lakukan ketika naik tahta di usia 12 tahun adalah membunuh keluarganya sendiri. Milica Amunrain, gadis yang akan menjadi istri yang mencintai sang Raja walau dirinya diperlukan tidak baik. Dan gadis itu adalah aku.

"Mereka akan menikah pada saat usiaku 20 tahun. Sebelum itu kami akan bertunangan 2 tahun. Kita lihat bagaimana Raja itu bisa tahan dengan tunangannya yang merupakan Wanita jahat ini, ahahaha ahahahah!"

#

Hari itu benar-benar tiba. Pagi hari sekali aku dibangunkan. Pelayan yang biasanya hanya satu, hari ini puluhan pelayan datang ke istana kediamanku. Mereka mandikanku dengan susu kedelai, madu, dan bunga mawar. Mereka juga memberiku makanan lezat yang sangat banyak. Lalu mengenakanku gaun tercantik dengan banyak perhiasan. Pelayanan yang belum pernah kudapat selama menjadi putri. Rasanya aku ingin diperlakukan seperti ini terus.

Jangan khawatir, saat sampai di kerajaan Matahari, aku di beri istana mewah dan besar sendiri dengan banyak pelayan. Milica yang bodoh tidak mau menerima semua ini dan hanya memelas kasih sayang Raja. Sehingga membuatnya hidup menderita. Aku tidak akan sebodoh itu. Kalau bisa kuhabisi semua harta milik Raja. Kubawa Kabur, dan kegunakan untuk hidup damai.

Gaun putih indah dengan hiasan permata, juga mahkota kecil sebagai hiasan di atas kepalaku. Aku keluar istana kecil dan lusuh ini sendirian. Bahkan saat ini tidak ada keluarga kerajaan yang mengantarkan kepergianku. Yang menantiku di ujung jalan ini adalah kereta kuda besar Berbentuk labu putih, sama seperti yang ada di dalam film Cinderella.

Sebelum aku pergi, ku lambaikan tangan pada satu-satunya pelayanku. Dia sudah sangat tua, semua rambutnya putih. Di tambah dia tidak bisa bicara. Kami hanya saling berkomunikasi dengan kedipan mata dan isyarat tangan. Namun dia orang yang sangat berarti bagiku. Dia pengganti ibuku yang sudah lama meninggal.

Aku masuk ke dalam kereta. Baru saja aku duduk, rintih hujan turun. Sama seperti dalam Novel. Hujan turun menggantikan tangisan Milica yang tidak mau riasannya luntur karena air mata. Juga suara hujan membuatnya teralihkan dari hujatan dan ucapan kasihan dari para pelayan yang membantunya bersiap tadi.

Anak itu, Arin, kenapa dia bisa berfikir membuat cerita seperti ini. Awal yang dramatis, akhir yang juga tak kalah dramatis. Jika diingat lagi, semua tokoh yang ada di cerita ini juga berkahir tragis. Yang tersisa hanya Raja Matahari, namun dia mendapatkan penyesalan seumur hidupnya. Namun ini kehidupanku, aku tidak mau berkahir seperti di dalam cerita. Aku harus bahagia. Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Arin. Ingatan terakhirku, aku melihat dia juga tewas. Apakah dia juga berada di dunia ini. Atau penglihatanku salah. Di manapun dia berada, aku ingin dia tetap hidup dan bahagia.

Semakin jauh langkah kuda ini berjalan, rintih hujan juga semakin berkurang. Hingga masuk ke daerah dengan tanah kering, yang menandakan aku sampai di kerajaan Matahari. Terik matahari terasa menyengat. Langit biru tanpa awan membentang sepanjang mata melihat. Benar-benar sama seperti dalam novel.

Dari kejauhan terlihat rombong pasukan perkuda. Dengan seorang berdiri di barisan terdepan. Matanya berwarna abu-abu, dengan raut wajah dingin. Tubuhnya tidak terlalu besar, cukup tinggi, dan benar saja dia sangat tampan. Sepertinya artis di TV. Jelas dialah sang Raja Matahari, Eren Ra Helios. Dibuktikan dari anting di telinga kirinya, lambang dari Raja secara terus-menerus.

"Takdirku sudah di depan mata," gumamku sambil menghela nafas.

#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#

Untuk memeriahkan #wmyukimedia yang diselenggarakan oleh YukiMedia

Sebelumnya perkenalkan, aku Rashy Quila, panggil aja Rara~
Enjoy with my world

#

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro