Penutup

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Repeat behind the scene

Awalnya, aku mau buat cerita ini sederhana dan nggak rumit, lebih banyak komedinya. Tapi, seiring berjalannya waktu entah kenapa cerita ini menjadi belok kemana-mana, unsur komedinya hilang, diganti dengan pahitnya kisah Darja dan Aika.

Aku terlalu banyak melibatkan diriku sendiri dalam menulis cerita ini. Yang kemudian kubaca ulang nembuatku berpikir untuk segera mengakhirinya sebelum lari kemana-mana.

Cerita ini berawal dari ingatan tentang cinta pertama wkwk, tapi makin lama makin enggak mirip, Darja dan Aika seakan membuat universe-nya sendiri dalam kisah cinta mereka, nggak lagi melibatkan diriku, tapi Darja di sisi rapuhnya tetap melibatkanku, itu yang kadang buat aku kayak ditampar bolak-balik pas nulis ini LOL. Nggak, bukan berarti ayah ibuku seperti Darja, nggak kayak gitu.

Setelah cerita ini berakhir aku masih ingin menulis cerita tentang mental illness lagi, semoga nggak bosan ya. Karena seperti janjiku pada diri sendiri, aku masih ingin membantu banyak orang dan menampar mereka yang menyepelekan mental illness dengan kenyataan bahwa penyakit mental enggak sesederhana itu buat dipulihkan. Karena, aku sendiri yang kerap memiliki anxiety akut serta pengalaman self harm terkadang masih sulit untuk mengontrol diri sendiri, apalagi mereka yang bener bener buta sama mental illness. Mereka yang butuh bantuan tapi enggak ada yang peduli karena oranh dengan mental illness lebih sering dicap lebay dan suka caper.

Nggak gitu sebenarnya.

Aku harap dengan membaca kisah di series campus, kalian menjadi lebih peduli pada lingkungan, teman, sahabat, keluarga, pasangan yang sedang dalam masa krisis atau yang mengalami indikasi mental illness. Seenggaknya kalau kalian enggak berniat mendampingi mereka melawan 'sakit' cukup dengan dengarkan mereka ketika ingin curhat dan jangan bully mereka. Jangan bilang mereka alay, lebay atau pencari perhatian, kita nggak pernah tahu kesulitan dan kekelaman seperti apa yang pernah mereka alami sepanjang hidup.

Baiklah, untuk pembacaku tercinta, terima kasih banyak, tanpa kalian yang setia mendukungku, memberi masukan, dan suka nagih update, cerita ini nggak akan menemui garis ending.

Dan untuk diriku sendiri, terima kasih untuk selalu kuat dan bertahan, sebesar apa pun kelam pernah membekap, aku tahu kamu selalu kuat.

Hidup tidak selalu berjalan datar, ada kalanya kita menemui terjal, hidup tidak selalu bahagia, ada kalanya kita bertemu duka. Yang harus kita lakukan, melawan segala kelam yang ada, jangan mau kalah. Karena, kita terlahir sebagai pemenang utama.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro