Mouse

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Malam ini aku memutuskan untuk menginap dirumah nenekku. Pikiranku sudah sangat suntuk memikirkan pekerjaan. Minimal ada tempat dan suasana baru untuk menyelesaikan pekerjaan.

Ada satu hal yang sebetulnya membuatku tak nyaman, entah kenapa aku selalu tak nyaman tidur di kamar nenekku. Beralasan bahwa aku masih banyak pekerjaan, akhirnya aku selalu menggunakan kamar lama ayahku.

Hingga malam tiba, nenekku sudah tidur dikamarnya. Sedangkan aku masih sibuk menyelesaikan pekerjaan. Aku mendengar suara cicitan dari luar pintu kamar. Dan mataku menjadi fokus memperhatikan pintu kamar walaupun sesekali masih mencorat-coret jurnalku. Selewat aku melihat ada sesuatu yang masuk kedalam kamar.

Saat kuperhatikan baik-baik, hewan pengerat itu memanjat jendela kamar. Aku tak bisa berteriak, khawatir mengganggu tidur nenek. Aku segera merapikan berkas dan naik keatas tempat tidur. Saat aku naik ke tempat tidur. PLAK. BRUG. Aku segera tidur dan mendoakan tikus itu agar istirahat dengan damai tanpa mengangguku.
.
.
.
.
.
.
"Kok bisa ada bangkai tikus di kamar ayahmu, ya? Padahal semalam kan aman-aman aja. Kayanya gara-gara kucing pak Fulan deh. Geuleuh ya, udah mati ditinggalin wéh. Dasar kucing. Kamu emang semalaman gak nyium bau bangke apa?" ucap nenekku.
"Gak, kan hidungku lagi mampet," jawabku.
"Oiyaya.. yaudah nanti minta mang Juki buat bersihin."
"Oke"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro