Story

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari ini aktifitas disekolah telah usai. Tentu saja. Jam di tanganku sudah menunjukan pukul 18.00. Aku pulang telat karena diminta oleh pak guru untuk membantu pekerjaannya. Aku bisa mendengar suara langkah kakiku di lorong sekolah ini. Lalu aku melihat seseorang sedang berdiri di dekat loker sepatu. Ternyata dia adalah kakak kelas yang kusukai, lalu dia seperti terkejut melihatku. Aku hanya bisa menunduk malu lalu berlalu pergi tanpa menatapnya. Aku tidak berani menatapnya, aku terlalu pemalu hanya untuk sekedar tersenyum padanya.

Keesokan harinya, seperti biasa aku pulang terlambat lagi, dan kau tahu kakak kelas yang kusukai sedang berdiri di dekat loker sepatu, lagi. Seperti hari kemarin, seolah menunggu seseorang. Entah siapa, aku tak pernah bertanya padanya. Seperti biasa aku, berusaha menghindar darinya. Lalu, aku merasakan tanganku ditarik olehnya, pada akhirnya aku bertatap muka dengannya.

"Gomen, apakah kakak ada keperluan denganku?"
Dia menatapku was-was dan aku merasakan tangannya gemetaran.
"Arigatou.."
"Ne?"
"Arigatou, kau telah menyukaiku. Maaf aku tidak bisa membalas perasaanmu. Lebih tepatnya aku baru mengetahui perasaanmu baru-baru ini. Setelah aku membaca buku harianmu. Maafkan aku.."
Dia terlihat seperti menahan tangis.

Tunggu.. buku harian?

Kenapa dia bisa tahu?

"Salahku, karena kau masih ada di dunia ini.. seharusnya kau..."

*flashback

Hari ini pak guru meminta bantuanku untuk memeriksa tugas teman-teman kelas. Akhirnya aku pulang telat. Jam ditanganku menunjukan pukul 18.00. Semoga bis menuju rumahku masih ada.

Ketika aku sedang berjalan menuju halte bis, aku melihat sosok yg sangat kukenal dan ku kagumi. Kakak kelasku, Yuuki. Dia memang terkenal aktif di sekolah dan banyak wanita yg mengincarnya. Namun aku hanya bisa memandangnya dari jauh. Sedang asik memperhatikannya, dia menengok kearahku dan tersenyum. Dia TERSENYUM padaku. Aku merasa desiran aneh dan panas di tubuhku. Mungkin jika saat ini aku melihat kaca, wajahku sudah merah seperti tomat.

Aku balas senyumannya lalu menunduk, ya, untuk menutupi wajahku yg sudah memerah ini. Hari ini sepertinya aku adalah wanita yg sangat bahagia. Sampai pada akhirnya ada sebuah mobil yg dikendarai oleh seorang pria yg sedang mabuk menabrak halte bis, tepat di tempat aku berdiri. Aku sudah tidak bisa merasakan tubuhku lagi, namun samar-samar aku mendengar teriakan seorang laki-laki.. yuuki senpai.. ya, suaranya meneriakan namaku. Dan suaranya lama kelamaan mengecil, hilang dari pendengaranku.

*flashback end

Aku.. "hahahaha.. " tawaku getir. benar. Harusnya aku sudah tidak ada di dunia ini.
"Hiks.. maafkan aku, gara-gara aku kau masih tertahan di dunia ini. Harusnya kau sudah bahagia di surga sana. Maafkan aku.." katanya sambil mencoba menahan tangis. Aku tidak tega melihatnya menangis. Aku mencoba memeluknya untuk menenangkannya.
"Tidak, kak. Bukan salah kakak. Aku.. ada hal yg ingin kusampaikan pada kakak.. Aishiteru.. "
Dia membalas pelukanku, lalu dia juga menggumamkan dengan suara yg lirih 'aishiteru, sana-chan. Arigatou'

*********

Ya.. hal yang sudah lama ingin kuucapkan pada akhirnya terucap juga. Buku harianku, terimakasih kau sudah banyak membantuku.

'Kak Yuuki, semoga kau bahagia..'

Created by : Megu Megumi
Inspiration : all anime

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro