Jadi Maling itu Rumit

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

(Sebelum dibaca, Aku peringatkan sebelumnya. Ini adalah artikel berisi konten yang harus dimengerti secara lebih mendalam. Kalau tidak, kamu akan memahaminya ke arah negatif. Padahal, bukan itu tujuan artikel ini dibuat.)

Kutekankan sebelumnya. Jangan pernah sekalipun berpikir untuk mencuri. Karena menjadi maling itu rumit.

Maling.

Apa yang pertama kali terbersit dipikiran kalian? Pencuri? Orang yang mengambil barang yang bukan haknya? Kalian bebas mengartikan sepuasnya, karena enggak perlu bayar.

Menurut KBBI-san, Maling adalah orang yang mengambil milik orang lain secara sembunyi-sembunyi. Jadi, kalau ada orang mengambil milik orang lain secara terang-terangan, namanya bukan maling. Tapi, 'Minjem'. Kalau enggak dibalikin sama dia, baru itu disebut kurang ajar.

Sebelum kubahas lebih lanjut, mungkin banyak yang bertanya, "Kenapa harus membahas tentang maling?" Maka jawabanku adalah, kenapa enggak?

Pertama-tama, mencari tahu "Maling" secara dalam itu enggak mudah. Kalau kamu search di google, yang muncul pasti berita kemalingan dan para kerabat dekatnya. Enggak ada yang menjabarkan dari mana kata "Maling" berasal dan siapa orang yang pertama kali menyebutkan hal itu.

Tapi, kalau mendengar dari cerita orang-orang jaman dulu (Bapakku sendiri lebih tepatnya), maling itu berasal dari kata "Memalingkan Wajah". Dulu (Entah kapan itu), setiap kali ada orang ketahuan mencuri pasti diteriaki, "Woy!" Terus, orang yang mencuri itu pasti langsung memalingkan wajahnya dan lari kemudian.

Jadi, kalau kamu dipanggil orang jangan langsung lari, ya. Nanti kamu disangka maling.

Pekerjaan jenis ini memang tidak sepatutnya dilakukan oleh kamu. Selain karena dosa, dibutuhkan banyak modal untuk melakukannya. Enggak cuma modal nekad atau keberanian aja.

Atau kamu akan berakhir seperti buruh bangunan di Bali. Bayangin, mereka ditugaskan untuk merenovasi Kantor Polda Bali, lalu berani-beraninya menggondol barang-barang inventaris Ditintel Polda Bali. Ya jelas langsung ditangkap lah.

Apa itu namanya kalau bukan, 'Bego'?

Enggak cuma nekat, sebelum sukses mencuri kamu harus membuat rencana. Tapi harus benar-benar dimatangkan. Jangan kayak pelaku pembobol ATM di Semarang.

Pernah nonton film "Fast Five"? Ingat adegan Dom sama Brian menarik brankas pakai mobilnya?

Nah, kejadian di Semarang sama persis. Bedanya, kalau Dom dan Brian pakai tali baja yang kuat dan tebal. Maling di Semarang pake tali tambang. Tahu sendiri kan apa hasilnya? Sama persis kayak hubungan yang sudah enggak bisa dipertahanin lagi.

Alhasil, mereka cuma dapat capeknya dan enggak dapat apa-apa. Ralat, mereka dapat sesuatu. Yakni, rasa malu sampai akhir khayat karena pasti aksi mereka akan masuk berita esok harinya.

Apa itu namanya kalau bukan, 'Goblok'?

Bukan cuma nekat dan rencana saja yang dibutuhkan, tapi juga butuh kecerdasan. Tapi, maling satu ini sebenarnya sudah memenuhi tiga hal itu. Aksinya, keren parah. Nekat, pakai rencana dan idenya cerdas. Tapi, tetap gagal. Tahu kanapa? Mari kujabarkan.

Sebut aja nama malingnya, Joko. Joko narik mesin ATM pakai mobilnya dengan tali baja. Cara itu pun berhasil ditempuh Joko dan mesin ATM mendarat mulus dirumahnya.

Tapi, Joko ditangkap polisi. Kenapa?

Warga sekitar rumahnya mendengar suara gaduh dari rumah Joko tengah malam. Otomatis warga penasaran. Pas warga lihat si Joko lagi banting-banting piring dan ada mesin ATM di dekatnya, warga pun melaporkannya ke polisi.

Lah, si Joko kenapa banting-banting piring?

Alasannya, karena ATM yang dibobol sama Joko adalah ATM Non Tunai.

Apa namanya kalau bukan, 'Bego + Goblok'?

Nekat, rencana, dan kecerdasan memang dibutuhkan sebelum mencuri. Tapi, yang paling utama adalah ketelitian. Pastikan dengan benar terlebih dahulu apa yang mau dicuri, baru buat rencananya. Jangan kayak Om Joko.

Tiga cerita tadi berasal dari berita dari berbagai sumber. Nah sekarang, aku akan coba jabarkan langsung sudut pandang maling dari temanku sendiri.

Jadi, temanku (Enggak mau disebut namanya) adalah alumni maling. Kebayang, ya? Sudah pasti enggak akan ada reuninya itu.

Temanku dipenjara selama tiga tahun. (Sekarang sudah bebas. Ya iyalah, kalau enggak bagaimana cara dia ceritain?) Karena dia mencuri ponsel, laptop, sama sejumlah uang punya orang yang makan di warteg dan duduk di sebelahnya. Sebut saja nama korban adalah Wawan.

Mas Wawan mau bayar makanannya, tapi karena uangnya enggak cukup. Terpaksa dia harus ke ATM dulu. Wawan lupa nitip tasnya ke Ibu Warteg dan pergi begitu saja meninggalkan tasnya di bawah.

Otomatis temenku yang saat itu sedang butuh uang, langsung mengambil begitu saja tanpa pikir panjang dan pergi dari warteg. Tapi, setelah seminggu polisi meringkus temanku di kosannya. Alhasil, divonis penjara tiga tahun lah dia setelah melalui persidangan.

Terus aku tanya sama dia sebuah pertanyaan yang simpel. "Kenapa waktu itu terbersit di kepala lu buat ngambil tas itu?"

Jawaban dia pun simpel, "Gue butuh uang."

Dari situ aku dapat kesimpulan. Terciptanya maling itu disebabkan dua hal. Pertama, kebutuhan yang mendesak. Kedua, adanya kesempatan.

Siapa yang harus disalahkan? Pencuri yang butub uang? Korban yang ceroboh? Atau mantan yang masih sering menyapa, padahal lagi belajar move on?

Jawabannya, semuanya salah. Mencuri memang salah, tapi memberi kesempatan orang untuk mencuri pun juga salah. Sama-sama salah, cuma beda alasannya saja.

Jadi, kesimpulannya maling itu dibutuhkan banyak persiapan dan kejelihan supaya tidak dipukuli masa, bahkan tertangkap pada akhirnya. Tapi perlu diingat, pekerjaan ini dianggap non halal karena merugikan orang lain dari segi apapun. Prinsip pekerjaan halal adalah pekerjaan yang membuat pihak yang terlibat di dalamnya sama-sama untung sesuai dengan jalur-jalur yang sudah ditentukan.

Seterjepit apapun kondisi ekonomimu, menjadi maling bukanlah jawabannya. Percayalah, nikmatnya cuma sesaat. Sama halnya kayak selingkuh.

Demikian informasi yang bisa aku berikan. Semoga bermanfaat bagi kalian di manapun berada. Baik yang sedang rebahan atau yang sedang merindukan rebahan.

Jika ada yang salah dari informasi ini, Akumukairu minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan YME. Dan kesalahan hanya milik laki-laki.

Sampai jumpa di artikel berikutnya. Kutekankan sekali lagi, jangan pernah sekalipun berpikiran untuk menjadi maling, karena menjadi maling itu rumit.

Salam dariku, Adios.

Topik: Profesi

Source:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pencurian

https://kbbi.web.id/maling.html

https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/11/26/167527/maling-nekat-buruh-bangunan-mencuri-di-ruangan-ditintel-polda-bali

https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4765277/nyaris-digondol-maling-atm-di-semarang-nyangkut-di-pintu-bilik

https://m.kaskus.co.id/thread/533d9ab75bcb17c35600025d/pencuri-atm-goblok/2

Bapakku.

Temanku yang enggak mau disebut namanya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro