Dijual Cepat Tanpa Perantara

Kalau kamu jadi broker rumah dan harus menjual rumah warisan orang tua dari cowok yang naksir kamu gimana? opicepaka meramu kisah Ola dan Tommy.

Demi Bapak, Ola akan meninggalkan karirnya sebagai agen properti serta jaringan yang telah dirintisnya di Jakarta dan kembali ke Semarang. Ketika keputusannya telah bulat, sepertinya nasib sedang ingin mempermainkannya. Atas permintaan seorang pembeli istimewa yang tidak bisa Ola tolak, dia harus membujuk Tommy agar mau menjual rumah warisan melalui dirinya.

Namun, tawar menawar yang terjadi mengajak mereka menelusuri kenangan masa kuliah. Tentang angin yang menerbangkan daun-daun kering, tentang kucing yang bermanja di antara kaki, tentang impian yang tidak bisa diraih, tentang rasa rendah diri di hadapan sosok sempurna. Juga tentang patah hati pertama mereka yang tidak pernah sembuh meski sembilan tahun telah berlalu.

Ola tahu, sekarang pun mereka tidak mungkin bersatu. Namun, Tommy berubah menjadi lelaki menyebalkan yang memberi harapan...

Sekaligus ketakutan.

Karena lelaki brilian itu harus kembali ke Inggris setelah tiga bulan.

INSPIRASI MENULIS

Inspirasi pertama: tren iklan properti sekitar 2-3 tahun lalu, ketika konsep DCTP pertama kali tercetus. Waktu itu banyak iklan: beli rumah dapat ISTRI (Internet, Sofa, TV, Refrigerator, Ipad). Dari situ jadi mikir, kalo beli-istri, jadi kalo jual-suami.

Yang kedua, aksioma bahwa nyari rumah mirip-mirip nyari jodoh. Gimana kalo orang yang suka bantu orang nyari jodoh malah ketemu jodoh?