Seminar Online VIII

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tips menulis cerita fiksi remaja
By: Risma Ridha

Halo, semuanya. Aku Risma, author Happy Birth-die, Story Calling, VaniLate, sama Gemaya.

Nanti kita sharing sharing santai aja. Sama sama belajar dan bagi ilmu. Karena aku juga belum terlalu lama nulis di wattpad.

Tips menulis cerita fiksi remaja:

1. Tentukan tema
Karena teenfiction itu luas, kamu bisa pilih tema yang sesuai sama passion kamu. Kalau masih bingung, cari yang bikin kamu nyaman aja. Misal kalo aku pribadi, lebih suka nulis teenfiction dengan tema fantasi ringan.

Bagi aku, nggak usah memaksakan mengikuti tren apa yang lagi rame. Karena kalau ternyata kamu nggak nyaman sama genre-nya, nanti malah jadi nggak mood buat nulis.

2. Pilih karakter utama yang kuat
Ciptakan karakter yang unik, yang bisa melekat di hati pembaca. Jangan bikin karakter utama yang terlalu sempurna, karena nanti kamu jadi kesulitan cari konfliknya.

Kalo bisa sih, bikin si karakter utama sedikit ngeselin, ya. Biar pembaca jadi greget.

3. Sudut pandang
Nah, mungkin buat kalian yang baru mau mulai nulis, ada baiknya pilih sudut pandang ketiga maha tahu. Di POV 3 maha tahu ini, kamu bisa bebas mengeksplor karakternya. Lebih mudah juga untuk membuat benang merah antartokoh.

Kalau kamu pilih POV 1, nanti kamu terjebak sama si karakter utama doang. Kamu jadi nggak bisa menggambarkan isi hati dari tokoh-tokoh lain. Hehe ....

Sedikit dulu ya materinya, nanti ku lanjut pas QnA sekalian

List Pertanyaan :

1. Dalam membangun sebuah karakter yg kuat di cerita teenfiction hal apa aja yg harus dilakukan?

Kalau aku biasanya pilih karakter utamanya cewek atau cowok dulu. Nah, kalo udah milih. Misal kemarin di cerita Happy Birthdie tokoh utamaku kan pijar; mistis, suram dll. Setelah itu aku nentuin tokoh yang menjadi pasangannya. Aku bikin karakter si Heksa ini berbanding 180° sama Pijar. Heksa takut hantu, padahal pijar mistis.

Kuncinya satu, bikin sepasang karakter utama itu punya sifat yang berbeda 180° biar nempel di kepala pembaca.

2. Bagaimana cara membuat awalan konflik yang bisa menggaet pembaca menjadi penasaran dengan lanjutan cerita yang kita buat?

Nah, seperti yang aku bilang sebelumnya. Karakter itu berpengaruh besar buat ciptakan konflik. Di cerita VaniLate, aku bikin tokoh utama Vanila, yang sumpahnya selalu jadi kenyataan. Tapi anehnya, ketika dia nyumpahin tokoh utama cowoknya, sumpah Vanila mental. Cari sifat yang benar-benar berkebalikan dari dua karakter itu biar nanti bisa dijadiin konflik utama.

3. Apakah teenfiction diharuskan berupa bacaan ringan, atau boleh kasih konflik yang rumit?

Bukan diharuskan sih, tapi akan lebih menarik pembaca kalau konfliknya ringan. Aku pun yang suka dengan cerita fantasi kayak Harry Potter, X-Men, pada akhirnya bikin tulisan yang fantasinya ringan.

Karena tanggung jawabnya besar kalau bikin konflik yang rumit. Nanti cari solusinya juga harus mikir, nyari benang, dll. Jadi pr banget itu.

4. Bagaimana cara membuat deskripsi cerita tentang fiksi remaja agar terlihat lebih menarik dan mempengaruhi pembaca agar mau membaca karya-karya kita?

Deskripsi cerita yang di depan itu? Maksudnya blurb, ya? kalau iya blurb, kasih teka-teki aja di depannya. Dan kalau untuk blurb nggak usah panjang-panjang, ya. Entar bosan pembacanya.

5. Bagaimana cara mengembang sebuah konflik supaya pembaca lebih suka cerita kita?

Bikin outline sebelum mulai nulis. Di cerita yang kita buat, si karakter utama selalu punya tujuan, kan. Nah bikin aja konfliknya dari hambatan-hambatan apa yang dilalui si tokoh utama buat sampai ke tujuan atau mimpinya.

Kamu juga bisa beri kejutan dengan cara kasih harapan dulu di awal-awal bab. Eh, di tengah-tengah harapan itu dipatahin. Cara bagaimana dia bangkit nantinya, itu bisa dijadiin konflik, kok.

6. Qistia_ Tips ketika kita nggak mood nulis tapi ingin bikin pembaca greget?

Aduh, kalau ini susah jawabnya. Tulisanmu itu kayak anakmu. Kalau kamunya aja nggak mood sama tulisanmu sendiri, gimana pembaca mau mood baca tulisanmu? Hehe ....

Kalau lagi nggak mood, tetap paksa nulis. Gimanapun hasilnya, yang penting kamu udah nulis. Diemin dulu, terus kalau mood udah balik bisa kamu revisi atau self-editing.

7. Genre teenfiction itu apa khusus percintaan anak remaja terus? Karena saya melihat kebanyakan isinya percintaan anak remaja padahal bukannya cakupannya besar kak? Bisa tolong dijelaskan?

Enggak kok. Tadi di awal, udah ku bahas dikit ya. Teenfiction bisa komedi, fantasi, horor, dll. Tapi tetep kasih bumbu romance-nya, ya. Karena emang teen itu identik sama romance.

8. Tadi kan dibilang pake sudut pandang orang ketiga, bagaimana sih caranya biar bisa dari sudut pandang orang ketiga bisa membawa pembaca mengerti emosional tiap karakter?

Jangan fokus sama karakter utama doang. Kamu bisa eksplor karakter lain, kok. Full sebab nggak munculin karakter utama juga nggak apa-apa.

9. Selama menulis teenfiction selalu berdasarkan pengalaman pribadi atau hasil evaluasi sekitar?

Malah nggak pernah dari pengalaman pribadi🤣

Karena teenfiction-ku genre-nya fantasi, jadi ceritaku full semua imajinasi dan riset. Cuma ada beberapa tokoh yang karakternya sama kayak karakterku sendiri. Jadi kusisipin sosok 'aku' dari tokoh-tokoh yang kutulis.

10. Gimana caranya agar ide selalu ngalir sesuai dengan apa yang sudah kita bayangkan tanpa memikirkan ide lain?

Bikin outline. Karena kalau kamu udah ada outline, kamu jadi punya pegangan. Pas tiba-tiba stuck, kamu bisa contek outline-nya. Seringin ikut lomba biar kamu punya deadline dan biar ada naskah yang kelar 😛.

Kalo nggak dipaksa, kita bawaannya pengen rebahan melulu, kan.


☁️☁️☁️☁️☁️☁️
Kampus AWAN

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro