[☀️] 22 - Kilat Kekesalan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sedikit percikan kekesalan
berujung pada suar surya
yang pelan, namun pasti,
menyakiti.

☀️

Surya masuk ke kelas, merasa lelah. Entahlah, dia tidak yakin kenapa dia lelah. Mungkin karena Ibu terpaksa menginap lebih lama karena ada masalah baru. Surya menginap di rumah sakit, menyebabkan dia harus pulang dulu untuk persiapan ke sekolah. Fisiknya lelah, pun pikirannya.

Astaga, kenapa Ibu belum juga sembuh? Surya sudah lelah. Dia sampai ingin melakukan apa saja demi Ibu sembuh. Apa saja. Hanya saja, dia cukup tahu untuk tidak melakukan hal gegabah. Biar bagaimanapun, dia harus memastikan Ibu tidak sendirian.

"Sur, gue mau cerita," seru Ghea begitu Surya meletakkan tas di atas meja.

"Soal apa?" Surya duduk, merasa lega akhirnya sampai di sekolah.

"Coba tebak." Ghea tersenyum simpul.

Surya menghela napas. "Bintang?"

"Tepat! Kemarin dia nganterin gue pulang. Dan coba tebak dia bilang apa?"

Astaga, Ghea selalu begitu kalau dia ingin menceritakan sesuatu yang menurutnya sangat luar biasa. Memang, apa susahnya sih, langsung cerita? Surya bersusah payah menahan amarah, juga rasa cemburunya yang menjadi-jadi.

"Dia punya akun Wattpad dengan pengikut ratusan ribu?" tanya Surya asal.

"Yee, ngaco, lo." Ghea menggerutu. Meski begitu, gerutuannya tidak bertahan lama. "Dia bilang, dia baru kali ini nganterin temen pulang. Berkali-kali, pula."

"Ya terus?"

"Terus, Sur, kemarin dia akhirnya mau ngomong banyak sama gue! Astaga, gue seneng banget."

Ghea lalu menceritakan soal kemarin---matanya berkilat-kilat senang. Mata yang Surya sukai itu sedang berkilau karena membayangkan orang lain.

Susah payah Surya menahan dirinya agar tidak meledak. Dia harus menahan diri. Tahan... tahan....

"Sur, lo dengerin gue ngomong, nggak sih?" gerutu Ghea kesal.

"Denger, kok."

"Yakin? Lo nggak perhatian gitu, nggak kasih respons sebanyak biasanya. Lo lagi marah sama gue?"

"Nggak."

"Sur, gue kan lagi---"

Surya mendorong kursinya dengan agak keras saat dia berdiri. "Ghe, lo kebanyakan cerita soal diri lo sendiri, sampai nggak nyadar soal kondisi gue, tahu nggak?"

Ghea tampak terkejut---sedikit rasa bersalah menyusup ke dalam hati Surya melihat ekspresi Ghea. "Lo kenapa?"

"Udah agak telat, kan, buat nanya kayak gitu?"

Surya lalu berjalan keluar, mengutuki dirinya sendiri. Kenapa dia bersikap sekasar itu pada Ghea?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro