[☀️] 29 - Mengubur Memori

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bersama dengan peti
yang diturunkan
dan dikubur dalam tanah,
aku berusaha juga
mengubur semua memoriku.

☀️

Sabtu ini, Ibu dimakamkan. Surya sudah terlalu lelah menangis. Air matanya kering, berfungsi hanya untuk membasahi bola matanya dan bukan pipinya.

Ayah sedang berbicara pada seorang pria dari tempat kerjanya. Ayah juga tampak lelah. Padahal, seberat apa pun beban pekerjaannya, Ayah tidak pernah terlihat lelah. Senyum selalu menghiasi wajahnya saat ia pulang bekerja.

Pemakaman umum ini sudah mulai sepi. Surya masih berdiri di sebelah makam Ibu, menatap kosong ke arah gundukan tanah yang masih baru itu.

Pundak Surya ditepuk pelan. Ayah lalu meremas pundak Surya.

"Ibu udah nggak kesakitan, Sur," kata Ayah dengan suara beratnya. "Ibu udah baik-baik aja."

"Tapi kita nggak baik-baik aja, Yah," ucap Surya. "Karena Ibu udah nggak ada di sini."

Ayah tidak mengatakan apa-apa untuk beberapa saat. Ia menggiring Surya menjauh, meninggalkan pemakaman dan kembali pulang.

"Ayah tau kamu paling dekat dengan Ibu. Dan setelah ini, hidup nggak akan mudah buatmu. Tapi kita akan melalui ini bersama-sama, oke?"

Surya hanya mengangguk, meski dia masih tidak tahu bagaimana dia bisa melalui semua ini. Tapi dia akan mencobanya.

Beberapa teman sekolahnya datang sebelum Ibu dimakamkan, tapi hanya Ghea yang tinggal. Dia sudah kembali ke rumah Surya bersama orangtuanya. Ayah pertama kali mengenal ayah Ghea dari tempat kerjanya yang lama sebelum berpindah ke tempat sekarang, dan mereka cukup dekat.

Ayah segera berbicara dengan kedua orangtua Ghea. Surya masuk ke dalam untuk mengambil minuman. Ghea mengikuti.

"Kok belum pulang?" tanya Surya selagi mengambil gelas.

"Gue pengin nemenin elo." Ghea menghela napas. "Lo... gimana?"

Surya bersandar pada lemari. "Entahlah. Gue nggak tau."

"Lo izin dulu aja. Tugas-tugas dan catetan selama di kelas bakal gue bawain."

"Makasih, Ghe."

Meski ragu sejenak, Surya akhirnya memberanikan diri merangkul Ghea. Sahabatnya itu balas memeluknya, menepuk punggungnya pelan. Setelah semua hal yang terjadi akhir-akhir ini, dia membutuhkan pelukan ini.

"Jangan tinggalin aku, Ghe," ujar Surya lirih.

Ghea ikut berbisik, "Aku nggak akan ninggalin kamu, Sur. Aku akan ada di sini."

Surya memeluk Ghea semakin erat.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro