ீ҉͜ৡৢ͜͡⚡Pesan Sakura

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Tadaima,"

"Okaerii. Ah, kalian datang tepat waktu. Saa~ ayo duduk, kita makan malam,"

Kohei dan Misaki pun mengambil posisi yang nyaman lalu duduk setelah mengambil nasi dan lauk.

"Ittadakimasu,"

-
-
-
-

"Kali ini biar aku saja, Aoi. Kau istirahat lah, bukankah sejak pagi kau sudah sibuk?"

"Apa tidak masalah Sakutaro?"

Sakutaro hanya menggeleng sambil tersenyum ramah. Fuuta yang melihat itu lantas berdiri dari tempat duduknya. Lalu ia membantu sang kakak membereskan peralatan makan yang ada.

"Hey, sudah tidak apa-apa kok. Biar aku saja Fuuta,"

Fuuta menggeleng sambil membantu. Lalu ia menjawab, "Aku ingin membantu kakak ku, jadi aku tidak bisa duduk tenang kalau kakak ku kerepotan begini,"

"Baiklah jika kau memaksa, ayo,"

Fuuta dan Sakutaro mulai membersihkan peralatan makan itu. Sementara yang lain hanya menatap sendu kedua saudara itu.

"Apakah Fuuta akan kuat setelah kepergian Sakutaro....?" Tanya Misaki tiba-tiba, yang mampu mengalihkan Aoi, Kohei dan Yamato dari Kaminoshima kyodai.

"Aku memang tidak tau apapun disini, tapi aku berharap Fuuta tetap menjadi ceria seperti biasanya," Ujar Yamato sambil tersenyum sendu dan melepaskan topi nya.

Entah apa yang terjadi pada member Fuurai terbodoh ini, ketiga makhluk itu menganga lebar mendengar ucapan Yamato yang tumben tidak ngawur.

"Wow, tumben sekali kau benar,"

"Ehehe,"

-
-
-
-

"Arigatou sudah membantuku Fuuta, hah, aku merasa seperti sedang bernostalgia," Sakutaro terkekeh riang di akhir kalimatnya.

"Sama-sama! Aku senang kita bisa makan malam bersama lagi, ehehe,"

"Aku juga,"

-
-
-
-

"Ne Sakutaro, daripada kau hanya menonton kami, bagaimana jika kau bermain Saxophone saja. Yah bisa dibilang anggota ke-6 kami. Apa kau mau?" Tanya Kohei tiba-tiba saat mereka semua sedang duduk lesehan di meja ruang tengah.

Tentu saja hal itu membuat si empu yang tengah melamun itu terkejut. Nyaris saja ia terjungkal ke belakang karena kaget.

"Hmm, aku masih ragu. Apa yang akan orang katakan saat tau tiba-tiba kalian punya anggota ke-6. Entahlah, aku hanya tidak mau ada skandal,"

"Ayolah, masa bagian dari Fuurai tidak ikut band, tidak asik," Bujuk Fuuta dengan pout dan Puppy eyes yang mampu membuat semuanya tak bisa berkutik, bahkan Sakutaro sekalipun.

"Hah, baiklah,"

"Yeyy,"

-
-
-
-

Hari ini, Fuujin Rizing akan melakukan geladi bersih untuk konser akhir musim semi. Tentunya tidak hanya mereka yang akan mengisi acara, melainkan ada 4 band lain yang juga memeriahkan konser tersebut. 4 band itu adalah ARGONAVIS, GYROAXIA, Fantòme Iris, dan Epsilon Phi. Fuurai mendapatkan urutan tampil ke-4 tepat sebelum Epsilon. Kini mereka baru saja sampai di studio tempat konser mmereka.

"Wah, ternyata kalian semua sudah disini," Ujar Misaki saat memasuki ruang tunggu paling dulu dan menemukan keberadaan band Argonavis yang juga baru masuk.

"Ahaha! Kami baru saja sampai kok, Misaki," Balas seorang pemuda berambut kuning dengan model seperti mangkuk.

"Ah, Ngomong-ngomong apa kalian menambah anggota?" Tanya Yuuto setelah meneguk Ribbon Napolin favorit nya itu.

"Kau benar, kenalkan, ini Taro," Balas Kohei sekaligus mengenalkan Sakutaro dengan nama palsunya.

"Ha'i, boku wa Taro desu. Yoroshiku onegaisimasu," Ucap Taro memperkenalkan diri lalu membungkukkan badannya 90° kemudian menegakkannya kembali.

"Boku wa Nanahoahi Ren,"

"Ore wa Goryo Yuuto,"

"Boku wa Matoba Wataru,"

"Watashi wa Kikyo Rio desu,"

"Salam kenal Taro-san! Aku Shiroish Banri,"

Mereka bersenda gurau bersama sambil menunggu saatnya konser dimulai sekalian menunggu 3 band lainnya yang masih belum sampai disana.

Sakutaro melihat Aoi yang sedang menatap poster Epsilon dengan tatapan mengerikan. Ia tau maksud dari tatapan itu, lalu ia berucap, "Aoi, kesampingkan dendam mu itu, aku tidak mau hasil latihan kita nanti kacau hanya karena gejolak emosi,"

Aoi menoleh ke arah rekannya, lalu ia menanggapinya hanya dengan menghela nafas panjang sejenak. Sementara Kohei malah memijat pelipisnya karena Aoi masih belum bisa menghilangkan rasa benci itu.

"Apa kita mulai duluan saja ya? Jika menunggu Epsilon dan yang lain, aku takut emosi Aoi semakin menjadi," Tukas Sakutaro yang sepertinya juga ikut pusing dengan teman masa kecilnya itu.

Semuanya mengangguk, mereka pun mulai mempersiapkan diri dan melakukan geladi bersih. Namun, saat Argonavis baru saja akan mulai, Fantóme Iris datang. Misaki yang melihat Koharu yang tidak berpenampilan seperti di panggung saat benar-benar konser merasa malu setengah mati. Ia benar-benar malu.

"Yo kalian! Sudah mau mulai ya rupanya, ahaha," Sapa Koharu dengan santainya.

-
-
-
-

Skip saja, saat semuanya sudah berkumpul dan selesai geladi bersih, mereka mulai mengatur untuk kolaborasi di awal dan akhir acara seperti biasa. Tapi, karena kali ini bertambah satu orang, jadi mereka mengatur ulang persembahan agar Taro tidak kesusahan

"Otsukaresama,"

"Arigatou gozaimasu,"

Semuanya beristirahat di ruang tunggu. Ada yang tidur, ada yang makan, ada juga yang tengah bercengkrama dengan rekan sesama musisi atau teman satu band nya, kecuali Nayuta yang sedari tadi hanya diam saja sambil meminum kopi kaleng yang ia bawa.

"Misaki, ayo ikut aku,"

"Ada apa Banri?"

"Diamlah dan ikut saja,"

Misaki menaikkan satu alisnya begitu pula dengan yang lain. Lalu ia pun mengikuti kemana arah Banri melangkah.

"Ada apa dengan mereka?" Tanya Yuuto heran.

Sementara Wataru yang ada di sebelahnya hanya diam sambil menaikkan bahunya.

-
-
-
-

"Ada apa kau membawaku ke koridor ini? Apa ada hal penting?" Tanya Misaki to the point sambil bersandar di tembok Koridor dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ini soal Taro-san,"

"Are?"

"Baiklah, jadi sebenarnya aku punya firasat soal dia,"

"Firasat?"

Banri mengangguk, lalu ia melanjutkan kalimatnya, "Jadi, apa dia kakaknya Fuuta?"

"Ha? Darimana kau... Umh!!"

"Jangan terlalu keras, bahaya kalau terdengar orang lewat," Bisik Banri sambil membekap mulut Misaki yang nyaris saja membuat mereka ketahuan. Misaki mengangguk mengerti, lalu Banri melepaskan bekapan nya.

"Baiklah, jadi sebenarnya aku punya firasat kalau setelah konser ini, dia akan pergi....,"

".... Hey, darimana kau mendapatkan itu?"

"Entahlah, tapi saat aku menatapnya tadi, tatapannya terlihat sendu setiap memperhatikan Fuuta,"

Mereka berdua terdiam sejenak, memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Namun, tanpa mereka sadari, ternyata Sakutaro mendengar obrolan mereka.

"Banri, sepertinya kau punya feeling yang bagus. Setelah konser misi ku memang selesai sepenuhnya," Batin Sakutaro yang bersandar di sisi lain koridor yang terhalang oleh tembok.

"Aku tau ini berat, tapi, ini adalah kehendak dari Sang Kuasa," Imbuhnya lagi sambil memegang dadanya.

-
-
-
-

Keesokan harinya, semua kembali berkumpul di studio. Waktunya telah tiba, waktu dimana konser akhir musim semi di adakan. Malam ini, pukul 7 malam.

Orang-orang berdatangan, mereka ingin menonton konser itu, apalagi setelah berita Fuurai yang bertambah anggota membuat para fans semakin penasaran.

"Wah, penonton nya banyak~" Ujar Ryo yang sedikit mengintip di ruang tunggu.

"Sangat antusias, ayo kesana," Ajak Kenta dengan semangat. Kelima band itu menuju panggung. Mereka disambut meriah oleh para penonton.

Lagu pembuka konser pada malam ini adalah "AAside" yang merupakan lagu kolaborasi mereka. Para penonton menikmati penampilan mereka, ditambah lagi dengan sedikit suara Saxophone dari Sakutaro.

https://www.youtube.com/watch?v=LU-3dvhwP5I

(Karena gada versi rekamannya, jadi aku pake versi live seiyuu nya aja)

Mereka semua sukses membuat para penonton menggila, para fans sangat bahagia melihat penampilan mereka.

Setelah sukses pada pembukaan, Argonavis tampil di urutan pertama dengan lagu "Stary Line"

https://www.youtube.com/watch?v=F0dwz-r7kiY

Lagi-lagi mereka sukses membuat para penonton menggila. Semuanya riuh meneriakkan nama member favorit mereka dengan lantang.

-
-
-
-

Selanjutnya di isi oleh Gyroaxia dengan lagu "Revolution"

https://www.youtube.com/watch?v=XvxVVASZZXU

Kali ini bukan hanya penonton, Ren juga ikut terpana melihat penampilan mereka, apalagi sang Vocalis, Asahi Nayuta. Yah walau cara bicaranya kasar dan judes, tetapi ia adalah sosok yang disukai kalangan wanita. Eits, jangan lupa kalau dia tsundere akut.

Walaupun kadang asma nya kambuh dadakan, tapi Nayuta tetap menjaga kondisinya sendiri.

-
-
-
-

Selanjutnya adalah giliran Fantóme Iris yang tampil, dengan lagu mereka yang berjudul "Gin no Yuri".

https://www.youtube.com/watch?v=cv5GI9BYaoQ

Walau yang ini sedikit mencekam karena penampilan mereka yang bernuansa hitam dan berbau Vampir, namun fans mereka justru malah semakin menggila. Penonton amat riuh menyaksikan penampilan mereka. Yah walapun umur mereka sudah setara kumpulan bapak-bapak, tetapi jiwa mereka tetap muda.

-
-
-
-

Saat yang dinanti telah tiba, kini saatnya Fuurai naik ke atas panggung. Dengan personil yang bertanbah satu. Kali ini mereka menyanyikan lagu "Dachi Friend".

https://www.youtube.com/watch?v=oG9Giij6F1I

Bahkan permainan Saxophone yang dilakukan Sakutaro mampu membius penonton, mereka terenyuh mendengarkan lagu ini. Karena pada dasarnya lagu ini dibuat oleh Fuuta dan Aoi, yang menceritakan tentang perasaan mereka selama ini sebagai teman dari kecil.

Di akhir lagu, Sakutaro tersenyum lembut dan hangat. Sangat hangat, bahkan Nayuta yang menonton di layar monitor backstage saja hampir menangis melihatnya.

"Entahlah, tapi aku merasakan kalau senyuman itu adalah senyuman perpisahan," Batin pria berambut putih dengan nekomimi itu.

Banri menitikkan air mata, ia tau ini berat, tapi Banri percaya bahwa Fuurai adalah para lelaki kuat yang bisa melawan semua rintangan.

-
-
-
-

Akhirnya tiba pada band terakhir, yaitu Epsilon Phi. Mereka memilih lagu "Hikari no Akuma" sebagai lagu yang mereka bawakan kali ini.

https://www.youtube.com/watch?v=BqZm9vel4sM

Konser terus berlanjut, hingga pukul 10 malam, acara ditutup dengan lagu yang sama dengan lagu pembuka. Para penonton dan pengisi acara turut merasakan kebahagiaan yang melimpah ruah.

-
-
-
-

Kini Fuurai sudah sampai di Share House. Tiba-tiba tubuh Sakutaro bersinar terang saat Kohei baru membuka pintu.

"Ah, sudah waktunya....,"

Semuanya berkaca-kaca, mereka masih belum ingin berpisah dengan Sakutaro. Namun apa daya, ini adalah kehendak dari Sang Kuasa.

"Misi ku sudah selesai, Fuuta, tetaplah bahagia ya. Aoi, tetaplah jadi ibu untuk Fuurai. Misaki, kurangi ucapan kasar mu, terutama di depan anak-anak. Yamato, jangan terlalu banyak makan nasi ya, nanti kau kelebihan karbohidrat lho. Dan Kohei..... Tolong jaga mereka untukku," Ucap Sakutaro, bersamaan dengan tubuhnya yang mulai menghilang.

Mereka semua memeluk Sakutaro untuk terakhir kalinya sebelum ia benar-benar menghilang. Sakutaro membalas pelukan mereka sambil tersenyum bahagia.

"Jaga diri kalian ya. Aku menyayangi kalian, jaa, sayonara,"

Sakutaro, kini ia kembali dalam wujud bayangan, yang hanya bisa dilihat oleh seorang indigo.

Air mata mereka kini tak terbendung lagi, bahkan Yamato pun menangis. Fuuta jatuh terduduk, lalu ia menengadahkan kepalanya ke langit sambil mencoba menahan isakannya.

"Untuk kedua kalinya.... Kau meninggalkan aku.... Hiks.... Hiks....,"

-
-
-
-

Keesokan harinya, Fuuta menjelajahi kamar Sang kakak. Ia melihat semua barang yang ada. Namun, yang menarik perhatiannya adalah amplop berwarna oranye dengan aroma bunga Sakura yang ada di atas bantal. Fuuta mengambilnya, lalu ia membuka dan membaca isi surat di dalamnya.

Fuuta, aku tau kau sedih dan kecewa, aku tau, kau masih ingin bersamaku.

Aku juga ingin terus bersama dengan kalian. Aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama kalian. Aku ingin lebih mengenal band-band yang kita temui di konser itu.

Tapi.... Sayangnya misi ku harus berakhir setelah konser akhir musim semi. Dan aku juga tidak dapat menolak itu.

Jika kau menemukan surat ini, maka ingatlah, suatu saat nanti kita akan bertemu lagi. Entah kapan dan dimana. Biarkan waktu yang menjawab.

Aku menyayangimu Fuuta. Aku juga sayang Fuurai.

Tertanda

Kaminoshima Sakutaro

Fuuta tersenyum simpul, walaupun rasanya ia ingin menangis, tapi rasanya seperti hilang begitu saja. Lalu ia berucap, "Aku menantikannya, Sakutaro-nii,"

-
-
-
-

Fuuta berjalan menyusuri Taman Sakura tempat biasa ia dan Sakutaro menghabiskan waktu bersama selama 3 bulan ini. Ia duduk di bangku Taman tempatnya biasa melamun sambil mengingat Sang kakak.

"Hari ini, awal musim gugur. Aku kehilanganmu untuk kedua kalinya. Aku bahkan belum sempat msngajakmu pulang ke Nagasaki. Hah...., "

-
-
-
-

"Tadaima....,"

"Okaerii,"

Fuuta berjalan gontai menuju arah dapur, lebih tepatnya menuju sumber suara tadi. Awalnya ia tidak menyadari siapa yang tengah memasak disana, ia pikir Aoi atau Misaki yang memasak karena pikiran yang sedang tak karuan.

"Hah, mulai hari ini aku tidak akan ditemani nya lagi....," Ujar Fuuta lesu sambil meletakkan kepalanya di meja.

"Siapa bilang?"

"Eh?"

Fuuta segera bangkit, lalu ia menoleh ke arah seseorang yang tengah memasak makanan itu. Sosok itu menoleh, dan ternyata.......

"A.... Aku tidak sedang bermimpi kan?! Ini benar-benar kau?! Atau hanya halusinasi ku saja?!"

"Ahaha, ini benar-benar aku,"

Fuuta mengangguk, walaupun ia masih memberikan tatapan tak percaya.

-
-
-
-

"Jadi? Kau akan tetap di dunia?" Tanya Misaki.

"Ya, entah keajaiban apakah ini, Tiba-tiba aku di suruh kembali kemari dan tetap disini sampai panggilan datang,"

Fuuta memeluk erat Sakutaro dengan bahagia, begitu juga yang lain, yang ikut menerjangnya.

"Ahaha! Hora! Kalian sepertinya sangat merindukan aku,"

Pada akhirnya, Fuurai benar-benar 6 orang sekarang. Dan Sakutaro tetap berada di sisi Fuuta hingga saatnya panggilan datang, entah kapan itu akan terjadi.

The End

.......................................................

Hore akhirnya tamat juga. //tepar

Yak, maafkan bila ada typo ya. Dan semoga kalian suka ya ehehehe.

Otsukaresama untuk yang sudah menyelesaikan book dalam project Sering Wind ini.

Oke sampe sini dulu ya~

Sore jaa bye bye~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro