___
Alya melirik jam. Sudah hampir pukul 11 dan masih ada beberapa nomor lagi tugas yang harus dikumpul besok. Dia bangkit dari kursi, mengambil ponselnya kemudian berbaring di atas tempat tidur.
"Hah. Retak semua tulang gue kalau gini terus. Baring bentar," gumamnya sembari mengangkat ponsel dan melihat beberapa grup yang menampilkan banyak notifikasi pesan dan jarang dia buka. Dia terpaku pada satu display name dan saat itu juga menyadari siapa pelakunya meski hanya melihat nama.
Alya melihat foto seseorang yang tak asing. Dia membelalak, baru menyadari foto profil yang Arya pasang adalah foto Alya yang sedang memperagakan gaya monyet. Alya ingat foto itu Arya ambil saat Arya menghukumnya.
Sayang Alya
Lagi di mana? Ngapain
Sibuk?
Ah padahal lagi kangen
Display name lo bisa ganti gak?
Cepetan!!! Woi!
Eh kk kelas yg nyebelin bangeeeeet! Jangan pasang foto orang sembarangan ya! Itu foto di ava lo hapus tolong
Belum ada tanda-tanda Arya akan membacanya. Satu pesan dari grup sebelah, segera dia buka.
Curhatan Cewek Labil(4)
Saphira sent a photo
Saphira
ALYAAAAAA
Liani Arsy
AHAHAHA
Diba Ayudia
Hem.
WHUUUT
Alya terbangun dan segera membuka grup angkatannya. Ternyata cowok itu sedang menyusup di grup angkatannya.
2016 (229)
Sayang Alya
Permisi
Apa di sini ada yang kenal sayangku?
Pacarnya Chanyeol
@Sayang Alya siapa, ya?
Sayang Alya
Cowok terganteng di sekolah
Calon suaminya sayang
Saphira
KAK ARYA KAWAN-KAWAN
YANG MANGGIL SAYANG SAYANG PAS MOS
Andini
ASTAGA
SERIUS?
KAK ARYA GUE FANS BANGET SAMA LO
Nurul
SALAM BUAT KAK AGAM KAK!
KAK GHALI
KAK VINO
SEMUANYA
Masih banyak lagi percakapan yang melibatkan Arya. Alya hanya terus menggulir layar ponselnya ke atas sampai tak ada kesempatan untuk membaca pesan dari orang lain selain pemilik display name Sayang Alya.
Alya berdecak sebal dan langsung mengirim pesan kepada cowok itu.
Sayang Alya
Huaaaa lo kenapa muncul di grup sekolah sih!
Yah ketahuan deh
Tapi lo suka kan?
Gua gamau tai! Pokoknya lo ganti sekarang!
Lo gamau tai? Ahhaide. Aku mah gamau pulang, maunya digoyang
TYPO
Pliiiiiisssssss deh chat sama lo bikin naik darah!
Jangan naik darah dong, naikin aku aja
Alya melotot. Dia mulai mengamuk di grup Curhatan Cewek Labil dan malah ditanggapi dengan candaan oleh Saphira. Saat itu juga Alya sadar sesuatu. Dia menghubungi Saphira lewat telepon.
"SAPHI!" teriak Alya kesal sambil mondar mandir di kamar. "LO KAN YANG NGASIH ID LINE GUE KE COWOK ITU?! DAN KENAPA LO MALAH MASUKIN DIA KE GRUP? DASAR SAPHI!!!"
Saphira terbahak-bahak di sana.
"Awas ya lo kualat!" teriak Alya.
"Jangan marah dong, Sayang."
"Ngapain lo ikut-ikutan manggil gue sayang! Keingat cowok nyebelin itu lagi, kan!"
"Iya, deh. Ganti Beb aja." Saphira cekikikan.
Alya duduk di kursi dan menaruh kepalanya di atas meja. "Ngapain sih lo ngasih id gue ke cowok itu!"
"Ya, gapapa."
"KOK NGGAK APA-APA, SIH?" teriak Alya sambil menegakkan punggungnya di kursi. "Jawaban macam apa itu?"
"Habisnya, waktu di kantin Kak Arya cegat gue. Gue kirain dia mau PDKT-an sama gue, tahunya pengin PDKT-an sama lo. Hihi."
Alya menggeram.
"Walaupun Kak Arya nggak bilang secara langsung pengin PDKT-an sama lo, tapi gue yakin dia tuh tertarik sama lo! Caranya deketin lo itu beda! Bukan dengan cara bermanis-manis di depan lo atau ngegombal receh, tapi dengan cara ngebuat lo marah supaya lo ngelirik dia."
"Diem!" bentak Alya. "Nggak usah bahas cowok itu lagi."
Saphira tertawa. "Gimana, sih? Kan tadi lo yang mulai duluan."
"Ya pokoknya pembahasan tentang dia berhenti. Ya, udah. Bye. Tunggu besok gue bakalan banting lo."
"AAAAA—"
TUT
Alya mengakhiri sambungan dan langsung membuka percakapan antara dirinya dengan Arya.
Sayang Alya
Yah, gadibales. Salah ngomong dah
Nang ning ning nang ning nung e nang ning
STOP! Huft
Iya sayang
BERHENTI SEBUT GUE SAYANG
Gamau ah
Gue blok lo
Lo niat block gue = gue niat bocorin ke cowok itu soal perasaan lo
ARRRGENKAAM HJIJNN
Eh.... dri tdi gue bilang itu nama gue hilavgin. Hilanginbgaj
Lo sama nyebelinnua dengan typo iji semu
Nah kan typo semua. Ini gara gara gue gregetan sama lo
Asgdhjnhvd jhxnzoiqiey
Hem
Geregetan karena pengin nyium ya?
Dah!
Dah juga
Ya Allah bukan dah yang itu. tapi dah yang mengartikan kalau gue
MUAK
Yang
Sayang
Kok gak dibales lagi sih?
Lagi mikirin gue ya
Ya udah deh. Gue mau off nih. Ikutan mikirin seseorang. Elo aja yang gue pikirin kali, ya
Supaya kita saling memikirkan
Dah Bunda. Ayah mau tidur dulu ya
Gelik.
BEHAHAHAHAHAHAHALOWARNAIJOYA
Ternyata, tak semudah itu memblokir Arya. Arya benar-benar punya kunci untuk membuatnya tak berkutik.
Alya pasrah. Dia tidak menggubris pesan dari Arya dan untungnya Arya juga tidak mengirim pesan lagi termasuk di grup angkatan. Baru saja cowok itu dikeluarkan oleh cowok seangkatannya. Mungkin cowok seangkatan Alya itu sebal kepada Arya yang tebar pesona. Pantas saja membuat cowok-cowok berang. Cewek-cewek di sana malah sibuk sok kenal dan sok dekat.
Dia menyimpan ponselnya dan kembali mengerjakan soal-soal yang belum dia selesaikan. Setelah semuanya beres dan rapi, Alya ke kamar mandi melakukan rutinitas sebelum tidur. Tiba di kamar dia mengambil ponselnya di meja dan membawanya tidur bersama. Yang dia lakukan adalah menelusuri internet sampai matanya berat.
Dia membuka grup angkatan yang sangat jarang dia buka dan membaca pesan-pesan di sana, termasuk membaca ulang bagaimana awal Arya bisa masuk. Sudah bisa dia tebak bagaimana cowok itu bisa masuk. Saphira yang memberikan cowok itu akses. Alya berdecak sebal. Mentang-mentang Arya adalah sahabat pacar Saphira, Saphira mau-mau saja diperintah oleh Arya. Pasti Arya yang memaksa untuk dimasukkan.
"Dasar tukang ngerusuh!" omel Alya, lalu berdecak membaca pesan-pesan iseng yang Arya kirim di grup.
Saat menggeser layar, perhatian Alya tak sengaja tertuju pada sebuah foto yang dipakai oleh pemilik nama Cantika. Alya langsung termangu. Dia membuka foto itu, melihatnya lebih jelas. Perasaan sesak itu pun datang.
Foto itu mengingatkan Alya pada apa yang dilihatnya saat di sekolah. Rifal bersama dengan seorang siswi seangkatannya. Sekarang sudah terjawab jelas bahwa siswi itu adalah pacar Rifal sekarang.
Alya memperhatikan saksama foto itu. Rifal seperti biasa, hanya menatap kamera tanpa ekspresi. Sementara cewek di sampingnya—yang merupakan pacarnya—tersenyum semringah. Cantika bersandar di bahu Rifal.
Mengingatkan Alya pada foto yang diambilnya dua tahun lalu bersama banyak orang, yang kemudian dia edit dan print agar hanya ada dia dan Rifal dalam satu frame.
"Oh, namanya Cantika...," gumam Alya dengan suara serak. "Cantik." Dia tersenyum sedih. Tangannya tanpa sadar menghapus cairan bening yang keluar dari matanya. "Gila. Gue kenapa nangis, sih? Sepele gini...."
Dia menyimpan ponselnya dan mulai tidur. Berusaha bertemu hari esok dengan harapan apa yang dilihatnya barusan segera terlupakan. Dia terus mengganti posisi. Pikirannya tak bisa diam. Sejak tadi berusaha menutup matanya erat yang justru membuat matanya pegal.
Sampai beberapa jam kemudian, tak terasa sudah dini hari. Alya mendorong selimutnya ke perut. Dia menatap langit-langit kamarnya yang remang. Dering ponselnya tiba-tiba terdengar. Sebuah pesan masuk. Disusul pesan-pesan lain yang datang bertubi-tubi.
Alya mengambil ponselnya. Sudah dia tebak. Hanya satu orang di hidupnya yang tak tahu diri.
Ar.
Pi
alapyu
Lo udah tidur ya? Padahal kita baru chat beberapa jam yang lalu
Gak mau ngasih gue sambutan selamat datang gitu?
Selamat datang?
Ada yang bisa saya bantu?
Sekalian pulsanya, Mbak
Gue insom, nih. Temenin dong
Cantik, respon dong
Prikitew
Cantik, kau masih gadis atau sudah janda?
Alya tanpa sadar tersenyum. Kemudian dia menggeleng-geleng. Harga dirinya rasanya jatuh karena menganggap cowok itu lucu.
Ar.
Gue tau kok lo lagi on. Yakan? Ngaku lo. Lo abis update status di facebook bilang gini "ahh belum nguantuk nich. Yang belom tidur komen doms. entar w polbek."
Alay. Udah hampir dua tahun gue gak pernah buat status di fb
Nah, kejebak deh. Love you muaach
Ganggu banget sih ni orang atu
Garagara mikirin gue kan? Ah sama. Gue juga gak bisa tidur garagara mikirin lo. Kita jodoh kalau gitu
Gak nyambung
Gak kerasa ya udah berapa lama kita saling kenal? sekarang kita udah saling jatuh cinta
Bodo! Gue gak pernah jatuh cinta sama lo! Sekalipun iya, gak bakalan gue biarin!!!!
Chat sama lo bikin naik darah mulu yaaa
Siapa suruh gue diladenin
Berarti lo beneran pengin gue kan? Iya kan? lo mau sama gue?
Lo kan ngancem!
PEDE
Alya?
APASIH!!!!
Lo tau gak? Semua yang gue bahas tadi tentang perasaan gue ke elo
Itu
Hanya
Main-main
Alya? Kok gak dibales?
Awas yaa! Lo gak bales, gue datengin kelas lo besok.
Mau ngapain?
Ngajak ke KUA
Cowok yang suka deketin lo itu, yang temen kelas lo itu. Mau gue kasih ciuman di pipinya? Tapi pake tangan gue
Terus hubungannya sama gue apa?
Karena lo ... milik gue
eeeaaaak
Gila
Ahahaha
Sayang? Kok nggak dibales sih?
test
pack
Oke. Gue ke kelas lo besok. Tunggu pangeran menjemputmu
Aaaaaahhhh berisiiiikkkkk. Mata gue lama lama katarak gara-gara lo
Sini gue tiup. Sekali tiup langsung sembuh kok.
Woi! Ya udah, gue ke kelas lo besok ya
Oke Sayang
Selamat tidur ya sayang, moga mimpi indah
Kamu juga sayang. Muach
ummuuuach *ciumjauh
Besok gue tampol pake pantat belanga mau gak?
AHAHAHA
Boleh juga
***
"Kayaknya dia udah mau tidur?" gumam Arya. "Auah."
Arya meremas rambutnya. Bingung sendiri saat mulai terpikir bahwa Alya pasti sangat tidak nyaman dengannya. Arya menutup LINE dan berpindah ke instagram dan mengetik nama instagram Alya di kolom pencarian. Dia memang sengaja mengirim pesan kepada cewek itu setelah Alya mengunggah sebuah foto. Bukan foto selfie, melainkan foto tangan yang sedang memegang pulpen.
Arya menaikkan alis setelah melihat ada unggahan yang Alya kirim satu menit yang lalu. Tidak terlalu jelas karena gelap dan agak buram. Terlihat seperti plafon kamar? Caption yang tertulis di sana adalah sebuah simbol hati retak.
"Dia lagi galau? Kenapa?" gumam Arya tanpa sadar dan sangat penasaran. Arya kemudian terdiam. "Gue ngapain dari tadi?"
Dia mengacak-acak rambutnya dan menyandarkan kepala belakangnya ke dahan pohon, lalu memikirkan apa yang dia lakukan sejak tadi. Membuat akun instagram yang sebelumnya tidak dia punya hanya untuk melihat apa saja yang Alya unggah.
Arya menyipitkan mata karena silau lampu senter menyilaukan matanya. Dia hanya melihat ke bawah, tak berniat langsung turun dari pohon di sekitar perumahan yang sejak tadi dia jadikan sebagai tempat tongkrongan. Seorang pria berkumis, memakai topi, dan berseragam security berdiri di bawah pohon dengan tatapan menyelidik.
"Oalah. Arya, toh? Tak kirain tadi ada maling," kata satpam itu setelah menjauhkan senter. "Ngapain di situ jam segini?"
"Nyari udara seger, Pak," balas Arya kembali melihat ke layar. Dia terus melihat foto-foto yang Alya unggah.
"Ngapain lagi, sih, gue?" gumamnya, lalu turun dari pohon. "Catur sambil ngopi, yuk, Pak?"
***
thanks for reading!
love,
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro