37 •• Hancur Lagi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
37 •• Hancur Lagi

Kenapa aku membiarkan diriku jatuh lebih dalam lagi keperangkapmu?
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

ZEE mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping. Tangannya memeluk sebuah guling. Hal itu membuat Rey yang sedari tadi sudah terbangun dan sedang memainkan ponselnya mengalihkan perhatiannya.

Lelaki itu menarik tubuh yang ia sandarkan di ranjang milik Zee. Rey mengarahkan kamera ponselnya ke wajah gadis yang kini menghadap ke arahnya.

Cekrek.

Satu, dua, tiga, bahkan Rey mengambil sepuluh kali jepretan. Senyum lelaki itu mengembang ketika melihat hasil dari jepretannya. Bahkan gadis itu tampak cantik saat ada di sebuah foto.

Tiba-tiba alarm jam beker gadis itu berbunyi nyaring, hal itu membuat tidur Zee menjadi terusik. Buru-buru Rey mematikan alarm tersebut. Tetapi sayangnya semuanya sudah terlambat, mata Zee sudah perlahan-lahan terbuka.

Gadis itu melenguh pelan. Kini matanya sudah benar-benar terbuka. Beberapa detik Zee terdiam, gadis itu masih berusaha menyadarkan dirinya. Seteah benar-benar tersadar, Zee langsung mengubah posisinya menjadi terduduk. Zee mengambil jam beker yang ada di nakasnya, "astaga gue telat!" teriak Zee heboh.

Gadis itu menyibak selimutnya dan hendak menurunkan kakinya ke lantai, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat seseorang tengah berdiri di hadapannya dengan tangan yang terlambai-lambai.

"Selamat pagi sayang!" sapa Rey dengan senyum lebar.

Mata Zee melotot, "lo, lo ngapain di sini?!" teriak Zee.

"Lah, gue yang seharusnya nanya, kenapa gue bisa di sini?" Rey balik bertanya.

Zee terdiam sejenak. Gadis itu berusaha mengumpulkan semua ingatannya. Dan seketika gadis itu membekap mulutnya.

"Jangan kaget segitunya kali," kata Rey santai. Lelaki itu menarik kursi yang ada di dekat meja belajar Zee dan duduk di atasnya.

"Terus kenapa gue bisa ada di kasur? Bukannya gue kemarin tidur di ... jangan-jangan lo ..." Zee menggantung kalimatnya.

"Iya, gue yang mindahin lo," jawab Rey santai.

"Kenapa?" tanya Zee dengan nada kesal.

Rey berdecak, "karena gue masih punya perasaan. Masa gue biarin seorang perempuan tidur di atas meja sementara gue tidur di kasur," kata Rey.

"Jadi ... lo tidur dimana?" tanya Zee.

"Ya di kasur juga lah, mau dimana lagi emang?"

Tubuh Zee membeku. Jadi semalam Zee tidur dengan seorang laki-laki di sebelahnya! Ini sulit dipercaya.

"Udah jangan syok kayak gitu. Gue nggak ngapa-ngapain lo kok, malahan lo yang meluk-meluk gue. Lagian walaupun gue seorang laki-laki yang sangat menghargai wanita, gue tetep nggak bakalan buat diri gue tersiksa dengan tidur di meja ataupun di lantai. Karena bagi gue, tubuh gue ini segalanya," ujar Rey.

Zee berjalan ke arah Rey. Tanpa aba-aba Zee langsung menarik rambut Rey kuat-kuat dengan kedua tangannya. Hal itu membuat lelaki itu mengaduh kesakitan. "Anjir lepas!" teriak Rey.

Setelah puas mengungkapkan kekesalannya, gadis itu pun melepaskan tarikan tersebut. Rey pun segera mengusap kepalanya yang sakit karena tarikan yang begitu kuat.

"Makanya jadi orang jangan seenaknya," kata Zee tanpa merasa bersalah.

Hal itu membuat Rey kesal. Lelaki itu bangkit dari duduknya dan menatap Zee lekat-lekat.

"Mau ngapain lo?" tanya Zee saat melihat Rey mengarahkan kedua tangannya ke hadapannya. "Lo mau bales gue?" tanya Zee takut-takut.

Rasanya Rey ingin mengungkapkan kekesalannya kepada gadis di hadapannya. Akan tetapi tangan Rey tidak bisa untuk memukul gadis itu, "astaga, lo terlalu cantik buat gue gebukin," kata Rey sambil mencubit kedua pipi Zee. "Ini aja balasannya beb," kata Rey.

"Huaaa ... Rey lepas!" teriak Zee.

"Bodo amat!"

Zee pun menendang tulang kering Rey, "udah sana pergi!"

Rey meringis kesakitan, "sadis bat si jadi cewek, lama-lama gue cium nih," kata Rey.

"Kayak berani aja," balas Zee. Sepertinya gadis itu sudah lupa dengan kejadian kemarin.

"Lo lupa kita udah ngapain aja kemarin? Apa lo sengaja lupa, karena pengen nyobain lagi?" tanya Rey.

Seketika Zee teringat insiden yang amat ia sesali itu. Hal itu membuat Zee menjadi salah tingkah di hadapan Rey. Kenapa lelaki itu harus mengingatkannya pada kejadian itu? Apa Rey sama sekali tidak merasa canggung dengan hal itu?

"Jadi gimana jawaban lo? Suka nggak sama gue?" goda Rey.

Pipi Zee pun merona. Gadis itu berusaha mati-matian untuk bersikap biasa saja. "Udah sana lo keluar, gue mau mandi!" kata Zee sambil mendorong Rey.

"Dih, salah tingkah nih ceritanya?" Rey semakin semangat menggoda Zee.

"Apaan sih lo?! Udah sana keluar," kata Zee sambil mendorong Rey keluar dari kamarnya. Belum sempat Rey membalas ucapan Zee, gadis itu sudah menutup pintunya dengan keras.

Rey terkekeh, "saltingnya gitu amat sih mbak," ledek Rey.

Sedangkan Zee terus-terusan merutuki dirinya di balik pintu.

***

HARI ini Zee benar-benar kesal dikarenakan Rey tanpa pemberitahuan pergi begitu saja. Hal itu menyebabkan Zee harus memesan ojek online untuk pergi ke sekolah. Dan dikarenakan ojek online yang ia pesan kesasar, Zee pun harus menerima fakta bahwa dirinya telat.

Gadis itu harus rela disuruh lari mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali putaran bersama beberapa siswa yang juga telat. Baru saja dua putaran, Zee sudah merasakan capek yang luar biasa. Dan untuk kesekian kalinya tubuh Zee kehilangan keseimbangan. Kali ini gadis itu tidak bisa menahan rasa pusingnya dan memutuskan untuk berjongkok.

Melihat hal itu, guru piket pun segera menghampiri Zee dengan wajah khawatir, "kamu baik-baik aja nak? Perlu ibu antar ke UKS?"

Zee menggeleng, "saya masih kuat kok buk," tolak Zee sambil berusaha berdiri.

"Ya udah kamu ke kelas aja langsung, saya takut kamu kenapa-napa kalau dipaksakan lari."

Zee mengangguk, "makasi buk."

Gadis itu pun mengambil tasnya dan segera pergi menuju kelasnya. Baru saja gadis itu sampai di lorong menuju kelasnya, pusingnya kembali datang. Zee memegangi kepalanya yang berdenyut. Tiba-tiba pandangan gadis itu tertuju pada dua orang yang tengah bermesraan di lorong yang sepi.

Zee memicingkan matanya. Seketika Zee terkejut ketika melihat wajah Rey. Jadi tadi Rey pergi begitu saja karena ingin bermesraan dengan Salsa? Dan tiba-tiba saja Rey mendekatan wajahnya ke wajah gadis itu. Demi apapun Zee tidak pernah membayangkan akan menyaksikan adegan seperti ini lagi. Bukankah sudah cukup lelaki itu menghancurkan perasaannya waktu itu? Apakah Rey harus melakukannya lagi?

Otak Zee kembali memutar memorinya kemarin, dimana Zee dengan bodohnya membiarkan Rey merengguk ciuman pertamanya. Dan dengan bodohnya Zee membiarkan dirinya jatuh hati yang lebih dalam kepada seorang Rey. Orang yang tidak seharusnya ia percayai. Orang yang seharusnya ia buat semenyesal mungkin karena telah menyakiti perasaan kakaknya. Orang yang seharusnya tidak pernah Zee sukai.

Tiba-tiba tubuh gadis itu terjatuh ke lantai. Sontak hal itu membuat Rey sadar. Lelaki itu menjauhkan wajahnya dari Salsa dan menengok ke sumber suara. Lelaki itu terkejut ketika melihat tubuh Zee terbaring lemas di atas lantai. Dengan cepat lelaki itu berlari kea rah gadis itu dan membawanya ke UKS. Tak memperdulikan suara teriakan Salsa yang terus menerus memanggilnya.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

***

Next? 450 komen ya!

Sori baru update sekarang karena laptop aku error kemarin-kemarin. Aku usahain buat update lagi hari ini.

01-11-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro