Anak Tetangga

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Gorden di kamarku berayun-ayun karena jendela kamar tanpa kaca itu mengizinkan angin untuk masuk.

Di balik kain merah jambu transparan itu aku melihat seorang anak kecil tengah berdiri. Ah, itu anak tetanggaku. Bocah cilik itu selalu menjahiliku ditemani orangtuanya. Kurang ajar memang keluarga itu.

Aku membalikan tubuh tak lagi tidur menghadap jendela. Keningku berkerut ketika ada tubuh kecil memunggungiku. Aku tarik bahunya perlahan. Nampak wajah polos milik anak tetanggaku tengah tertidur lelap.

Kalimat ibu sebelum tidur tadi pun terngiang. "Nak, orangtua Saritah meninggal. Malam ini Saritah tidur dulu di kamarmu, ya. Kasihan dia sendiri."

Saat aku berbalik lagi menghadap jendela, sosok berwajah pucat itu kian jelas nampak karena gorden yang terpasang tiba-tiba lepas tanpa aku ketahui.

[]

Satu lagi:)

Bandung, 27 Maret 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro